SAUH BAGI JIWA
Mencari-cari Kesalahan
Bacaan Alkitab Harian –
“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia” (Lukas 6:7)
“Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia” (Lukas 6:7)
Di dalam berhubungan dengan orang lain, tak jarang kita memiliki perbedaan pandangan atau pendapat. Meskipun tidak selalu dan jika tidak diatasi dengan baik, perbedaan ini dapat membuat suatu hubungan menjadi tidak baik dan bahkan salah satu pihak dapat berusaha untuk menjatuhkan pihak lainnya.
Inilah yang terjadi kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka tidak menyukai Yesus karena pengajaran dan tindakan-Nya bertentangan dengan kebiasaan dan pengaruh yang mereka miliki di tengah masyarakat.
Misalnya dalam bacaan kita pada hari ini, dituliskan bahwa beberapa orang Farisi bertanya mengapa murid-murid Yesus memetik bulir gandum dan memakannya pada hari Sabat. Menurut mereka, ini merupakan suatu hal yang tidak diperbolehkan saat hari Sabat. Namun Yesus menekankan bahwa Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. Tindakan murid-murid-Nya bukan pelanggaran, melainkan pemenuhan kebutuhan yang sah. Seperti Daud yang makan roti sajian dalam keadaan darurat, Yesus mengajarkan bahwa belas kasihan lebih utama daripada aturan.
Lebih lanjut, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dikatakan mengamat-amati Yesus–apakah Ia akan menyembuhkan orang pada hari Sabat. Bukan untuk belajar daripada-Nya, tapi untuk mencari alasan untuk mempersalahkan Dia. Sikap Farisi ini menunjukkan hati yang menghakimi dan kaku. Mereka lebih tertarik mencari kesalahan daripada melihat belas kasihan dan kuasa Allah yang sedang dinyatakan.
Ini bisa menjadi suatu peringatan bagi kita semua. Ketika diri kita telah dipenuhi oleh rasa benar sendiri, kita dapat terjatuh dalam sikap menghakimi orang lain dan menjauhi kasih. Tanpa kita sadari mungkin kita akan berlaku seperti para ahli Taurat dan para orang Farisi yang berupaya untuk mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus ini. Padahal sesungguhnya, kita harus berlaku kasih kepada sesama kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa jatuh ke dalam sikap serupa—menghakimi orang lain, merasa diri sendiri lebih rohani karena pengetahuan atau pengalaman, dan sulit bersukacita atas kebaikan yang dialami orang lain hanya karena mereka berbeda dari kita. Namun ingatlah, Tuhan tidak memanggil kita untuk menjadi hakim atas sesama, melainkan untuk menjadi saluran kasih dan anugerah-Nya.
Oleh sebab itu, mari kita periksa hati kita. Apakah kita sedang membangun atau menjatuhkan sesama kita? Apakah kita memandang orang lain dengan kasih atau dengan penghakiman? Kiranya kita tidak seperti orang Farisi yang tertutup terhadap kebenaran karena kesombongan rohani, tetapi menjadi murid-murid Kristus yang rendah hati, peka, dan penuh kasih terhadap sesama. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
2Tetapi beberapa orang Farisi berkata: “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”
3Lalu Yesus menjawab mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
4bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?”
5Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
6Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
7Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
8Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: “Bangunlah dan berdirilah di tengah!” Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
9Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?”
10Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
11Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
