“Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun” (Lukas 4:1)

Pada waktu Yesus dibaptis, Roh Kudus turun ke atas-Nya. Ketika kembali dari sungai Yordan, Yesus yang penuh dengan Roh Kudus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun dan di sana Ia dicobai oleh Iblis. Mengapa Yesus dicobai?  

Yesus datang ke dunia dengan membawa misi yang sangat penting. Ia harus memberitakan Injil dan mengajar banyak orang. Ia juga harus mengorbankan diri-Nya demi menebus dosa manusia. Sungguh tugas yang sangat berat! Untuk itu, Yesus harus memiliki dasar iman yang teguh dan tekad yang kuat. Maka, Roh Kudus sengaja membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai oleh Iblis.

Yesus harus mengalami pencobaan terhadap keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup–ketiga hal ini merupakan kelemahan utama manusia. Oleh karena itu, agar dapat menang atas pencobaan Iblis, Yesus harus dipenuhi dengan Roh Kudus. Baru setelah itu, Yesus dapat memulai tugas pelayanan-Nya dan berhasil melakukan segalanya sesuai dengan kehendak Bapa.

Demikian juga dengan kita, umat-Nya. Kita perlu mengalami pencobaan-pencobaan. Pencobaan akan membuat kita menyadari bahwa sesungguhnya kita ini lemah karena kita masih memiliki darah dan daging. Maka kita harus senantiasa bersandar pada Tuhan dan firman-Nya agar bisa menang melawan Iblis–sama seperti bagaimana Yesus menanggapi setiap pencobaan Iblis dengan firman Tuhan. Kita perlu senantiasa berjaga-jaga dan berdoa.

Pencobaan juga memungkinkan kita untuk lebih mengenal Tuhan, merasakan kasih-Nya, dan mengalami mukjizat-mukjizat-Nya. Ayub dapat berkata, “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau” (Ayb 42:5), setelah dia mengalami pencobaan yang sangat berat. Dalam Mazmur 31:8, Daud pun mengungkapkan rasa sukacitanya atas kasih setia Tuhan, karena Tuhan memperhatikan kesengsaraan dan kesesakan jiwanya.

Selain itu, pencobaan diperlukan untuk membuktikan kemurnian iman kita. Orang yang beriman besar tidak akan goyah menghadapi pencobaan sebesar apa pun. Lagipula, pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan yang tidak akan melebihi kekuatan kita dan Tuhan juga akan membantu kita (1 Kor. 10:13). Dan apabila kita sudah menjadi tahan uji, kita akan menerima mahkota kehidupan yang telah Allah janjikan (Yak 1:12). Sungguh suatu penghiburan!

Jadi, walaupun pencobaan membuat kita menderita, ia tetap diperlukan dalam perjalanan iman kita. Ingatlah bahwa semua akan berlalu. Asalkan kita tetap bersandar pada Tuhan, kita pasti dapat menghadapi segala pencobaan. Bersama Yesus, kita pasti menang. Maka, janganlah takut ketika pencobaan itu datang.