SAUH BAGI JIWA
Dihantui Rasa Bersalah
Bacaan Alkitab Harian –
“Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: ‘Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya’”
“Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: ‘Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya’”
Manusia memang tidak luput dari kesalahan. Dalam menjalani kehidupan di dunia ini tentu akan ada kesalahan yang diperbuat. Namun dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat, ada yang bisa berlalu dengan cepat, tapi juga ada yang akan menjadi ganjalan dalam hati nurani sepanjang kita hidup.
Beberapa orang yang telah melakukan tindak kriminal akhirnya memutuskan untuk menyerahkan dirinya secara sukarela kepada pihak kepolisian karena dihantui rasa bersalah. Bahkan ada juga yang akhirnya mengakhiri hidupnya karena perasaan tersebut. Hal ini menunjukkan kepada kita betapa besar ganjalan yang bisa muncul pada hati seseorang karena rasa bersalah yang tidak terselesaikan.
Saudara-saudara Yusuf pernah memiliki perasaan takut yang disebabkan rasa bersalah mereka atas perbuatan yang mereka lakukan kepada Yusuf. Hanya karena iri hati, mereka tega melakukan tindakan yang sangat kejam. Mereka sanggup bertindak tanpa perasaan untuk menjual Yusuf, adik mereka sendiri untuk menjadi budak. Ini adalah sebuah kesalahan besar yang tidak dapat dibenarkan dari sisi mana pun yang pada akhirnya menghantui kehidupan mereka dan membuat hidup mereka menjadi tidak tenang.
Kita tentu pernah berbuat salah. Tidak menutup kemungkinan juga ada kesalahan besar yang akhirnya menghantui hidup kita, menimbulkan rasa takut dalam hati, dan menjadikan hidup kita tidak tenang–seperti yang terjadi kepada saudara-saudara Yusuf. Lalu bagaimana caranya agar kita tidak dihantui rasa bersalah?
Kejadian 50:16-17 menuliskan, “Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: ‘Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan: Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu.’” Mereka juga datang dan sujud di depan Yusuf serta berkata, “Kami datang untuk menjadi budakmu.”
Kita dapat melihat bahwa saudara-saudara Yusuf tidak membiarkan perkara ini berlarut-larut. Mereka juga tidak memilih untuk lari dari Mesir, menghindari Yusuf. Justru mereka berusaha menyelesaikan perkara ini dengan Yusuf. Mereka menyampaikan pesan kepada Yusuf yang berisikan pengakuan kesalahan yang mereka perbuat dan juga permohonan ampun kepadanya.
Sikap mereka kiranya dapat menjadi pembelajaran bagi kita. Jauhilah kesalahan-kesalahan yang akan mendatangkan penyesalan dan ganjalan dalam hati kita. Kiranya kita benar-benar berpikir dan mempertimbangkan dengan matang setiap perkataan dan perbuatan kita sebelum kita mengatakannya atau melakukannya.
Jika kita terlanjur berbuat kesalahan besar yang pada akhirnya menghantui kita dengan rasa bersalah, kiranya kita tidak menunda penyelesaiannya atau bahkan lari dari perkara itu. Kita dapat mengakui kesalahan dan kekhilafan kita. Kita juga dapat memohon pengampunan yang tidak hanya dari kata-kata, tapi juga dari sikap kita. Kiranya Tuhan Yesus membantu untuk memperdamaikan kita dengan pihak tersebut.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kejadian 50:15-21
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Yusuf menghiburkan hati saudara-saudaranya
15 Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: ”Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya.”
16 Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf: ”Sebelum ayahmu mati, ia telah berpesan:
17 Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu.” Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
18 Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: ”Kami datang untuk menjadi budakmu.”
19 Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: ”Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
20 Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.
21 Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga.” Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
