SAUH BAGI JIWA
Berkat Yang Melampaui Tradisi
Bacaan Alkitab Harian –
“Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye – jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung”
“Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye – jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung”
Kisah dalam Kejadian 48:8-16 menggambarkan momen yang penuh kasih antara Yakub, Yusuf, dan kedua anak Yusuf, Manasye dan Efraim. Yakub, yang saat itu sudah tua dan hampir meninggal, memberkati cucu-cucunya. Namun, cara Yakub memberikan berkatnya tidak sebagaimana biasanya dalam tradisi. Yakub dengan sengaja menempatkan tangan kanannya di atas kepala Efraim–anak bungsu, sedangkan untuk Manasye–anak sulung, Yakub menempatkan tangan kirinya. Dalam tradisi Israel, tangan kanan melambangkan kekuatan dan berkat, juga biasanya berkat utama diberikan kepada anak sulung. Tindakan ini mengejutkan Yusuf. Namun, Yakub yang dipimpin oleh Roh Kudus, memberikan berkat yang melampaui tradisi manusia.
Dari kisah ini, ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita renungkan. Pertama, Yakub yang sudah lama hidup bersama Tuhan, memahami bahwa berkat sejati datang dari Allah. Ia tidak mengikuti kebiasaan atau tradisi semata, tapi mendengarkan kehendak Tuhan. Dalam kehidupan kita, sering kali kita memiliki ekspektasi berdasarkan logika manusia. Juga terkadang apa yang kita temukan dari Alkitab tidak sejalan dengan pemikiran orang-orang pada umumnya. Namun, melalui kisah Yakub yang memberkati Efraim ini, kita diingatkan untuk berserah kepada kehendak Allah. Ingatlah bahwa rancangan-Nya selalu lebih baik daripada rencana kita (Yes 55:8-9).
Kemudian, pilihan Yakub untuk memberkati Efraim menunjukkan bahwa kasih karunia Allah tidak terbatas pada aturan atau kebiasaan duniawi. Biasanya anak sulung yang mendapatkan berkat utama, tapi di kisah ini, anak bungsulah yang mendapatkannya. Allah sering memilih orang yang dianggap lemah atau tidak penting di mata manusia untuk menggenapi rencana-Nya. Hal ini juga tercermin dalam kehidupan kita, bahwa setiap orang, tanpa memandang latar belakang atau kelemahan, dapat menjadi bagian dari karya Allah. Sehingga tidak ada seorang manusia pun yang dapat memegahkan dirinya (1 Kor 1:27-29).
Hal ketiga yang dapat kita pelajari adalah bahwa Yakub menyampaikan warisan iman. Ia mengingat bagaimana Allah telah menyertai dan memberkati hidupnya, lalu memohon agar Allah memberkati generasi berikutnya. Sebagai orang percaya, kita juga dipanggil untuk mewariskan iman kepada anak-anak kita, bukan hanya melalui perkataan, tapi juga melalui teladan hidup yang nyata.
Apakah kita memercayai rancangan Allah lebih dari logika kita sendiri? Kiranya kita dapat belajar untuk taat pada kehendak Tuhan meskipun terdengar berlawanan dengan kebiasaan manusia pada umumnya. Percayalah juga bahwa setiap orang dapat Tuhan pakai sebagai alat-Nya. Kita juga perlu mewariskan iman kita kepada generasi-generasi selanjutnya. Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
8 Ketika Israel melihat anak-anak Yusuf itu, bertanyalah ia: ”Siapakah ini?”
9 Jawab Yusuf kepada ayahnya: ”Inilah anak-anakku yang telah diberikan Allah kepadaku di sini.” Maka kata Yakub: ”Dekatkanlah mereka kepadaku, supaya kuberkati mereka.”
10 Adapun mata Israel telah kabur karena tuanya, jadi ia tidak dapat lagi melihat. Kemudian Yusuf mendekatkan mereka kepada ayahnya: dan mereka dicium serta didekap oleh ayahnya.
11 Lalu berkatalah Israel kepada Yusuf: ”Tidak kusangka-sangka, bahwa aku akan melihat mukamu lagi, tetapi sekarang Allah bahkan memberi aku melihat keturunanmu.”
12 Lalu Yusuf menarik mereka dari antara lutut ayahnya, dan ia sujud dengan mukanya sampai ke tanah.
13 Setelah itu Yusuf memegang mereka keduanya, dengan tangan kanan dipegangnya Efraim, yaitu di sebelah kiri Israel, dan dengan tangan kiri Manasye, yaitu di sebelah kanan Israel, lalu didekatkannyalah mereka kepadanya.
14 Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye – jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung.
15 Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya:
”Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak,
telah hidup di hadapan Allah;
Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku
selama hidupku sampai sekarang,
16 dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya,
Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini,
sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku,
Abraham dan Ishak,
termasyhur oleh karena mereka
dan sehingga mereka bertambah-tambah
menjadi jumlah yang besar di bumi.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
