SAUH BAGI JIWA
Kesabaran Yang Berbuah Manis
Bacaan Alkitab Harian –
“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu” (Lukas 2:29)
“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu” (Lukas 2:29)
Menunggu bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika kita menunggu sesuatu yang sangat kita harapkan. Sering kali, ketika penantian terasa begitu lama, kita mulai merasa ragu, gelisah, bahkan putus asa. Dalam masa penantian itu, kita mungkin mulai mempertanyakan: Apakah Tuhan benar-benar mendengar? Apakah Dia peduli? Mengapa belum juga dijawab? Tapi, melalui kisah Simeon dan Hana, kita akan belajar bahwa kesabaran di dalam Tuhan dapat berbuah manis.
Simeon adalah seorang yang benar dan saleh. Ia tetap setia menantikan penggenapan janji Tuhan mengenai datangnya Sang Mesias. Tahun demi tahun berlalu, mungkin banyak orang di sekitarnya mulai kehilangan harapan, tapi tidak dengan Simeon. Ia tetap percaya bahwa Tuhan akan menepati firman-Nya. Dan akhirnya, penantiannya terjawab. Ia bisa melihat Yesus, Sang Juruselamat, dengan matanya sendiri.
Hana pun demikian. Ia telah menjadi janda sejak muda. Walaupun begitu, ia tidak larut dalam kesedihan. Sebaliknya, ia menggunakan waktunya untuk terus beribadah dan berdoa di Bait Allah. Ia tidak tahu kapan Mesias akan datang, tapi ia tetap setia. Kesetiaannya itu terbayar ketika akhirnya ia melihat Yesus dan bersaksi tentang-Nya.
Terkadang, kita juga berada di posisi seperti Simeon dan Hana. Kita menanti jawaban doa, menantikan pertolongan Tuhan, berharap sesuatu yang baik terjadi dalam hidup kita. Akan tetapi, terkadang waktu Tuhan tidak sesuai dengan waktu kita. Mungkin beberapa dari kita sudah berdoa memohon Roh Kudus selama bertahun-tahun, tapi belum kunjung Tuhan berikan. Mungkin ada juga yang telah menghadapi penderitaan dan permasalahan cukup lama , tapi tak juga selesai.
Namun, hendaknya kita dapat belajar untuk tetap setia, percaya, dan senantiasa menantikan jawaban Tuhan, agar kita mendapatkan kekuatan baru dari pada-Nya (Yes 40:31). Waktu Tuhan itu sempurna–tidak terlalu cepat, tidak juga terlambat. Maka, jika doa kita belum terjawab, mungkin ada alasan di baliknya yang Tuhan ingin kita pelajari. Mungkin Tuhan juga ingin melatih ketekunan dan kesabaran kita. Tuhan akan memberikan yang terbaik kepada kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Menanti bersama Tuhan bukanlah penantian yang sia-sia. Ada kekuatan yang Ia berikan bagi mereka yang senantiasa berharap kepada-Nya. Sama seperti Simeon dan Hana, mari kita tetap setia, tetap percaya, dan tetap berharap. Jika waktunya tiba, maka Tuhan akan menggenapi janji-Nya. Kesabaran yang telah kita tanamkan akan berbuah manis! Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
22
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
23seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”,
24dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
25Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
26dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
27Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
28ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
29“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi
30sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
31yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
32yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain
33Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
34Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
35— dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri —, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”
36Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
37dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
38Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
39Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
40Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
