SAUH BAGI JIWA
Kepemimpinan Tola
“Dan ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya; kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di Samir.“ (Hakim-Hakim 10:2)
“Dan ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tiga tahun lamanya; kemudian matilah ia, lalu dikuburkan di Samir.“ (Hakim-Hakim 10:2)
Jika kita diminta untuk menyebutkan nama-nama hakim dalam Alkitab, mungkin yang kita ingat adalah Gideon, Simson, atau Debora. Namun selain mereka, masih ada banyak hakim yang jarang kita bicarakan, salah satunya adalah Tola.
Tola adalah hakim yang bangkit sesudah pemerintahan Abimelekh yang jahat. Dalam kitab Hakim-hakim, penjelasan tentang dirinya hanya dicatatkan dalam dua ayat. Secara garis besar, kedua ayat itu menjelaskan tentang dirinya yang bangkit untuk menyelamatkan orang Israel, silsilahnya, tempat tinggalnya, masa jabatannya sebagai hakim, dan ketika ia mati. Meskipun sangat singkat, ada hal menarik yang dapat kita pelajari dari Tola.
Dari masa pemerintahan hakim pertama, Otniel sampai Gideon, kita dapat menemukan penjelasan bagaimana mereka melawan bangsa-bangsa lain untuk menyelamatkan orang Israel. Namun pada masa Tola, Alkitab tidak mencatatkan adanya peperangan, penindasan, atau konflik besar dengan bangsa lain. Jangka waktu pemerintahannya yang adalah dua puluh tiga tahun menunjukkan bahwa adanya kedamaian dan stabilitas selama kepemimpinannya. Tola menunjukkan kasih Tuhan dalam mengembalikan kedamaian di Israel setelah pemerintahan Abimelekh yang tidak baik. Kepemimpinan Tola terlihat seperti sebuah masa tenang di antara masa penuh badai.
Meskipun catatan tentang dirinya tidak sebanyak dan tidak menunjukkan aksi heroik seperti Gideon atau hakim lainnya, namun kepemimpinan Tola yang tenang dan stabil ini mengajarkan kita suatu pelajaran penting. Tola adalah seorang pemimpin yang saleh, maka rakyatnya pun tidak dicatatkan melakukan hal yang tidak baik. Bukan orang yang bersuara besar yang selalu membuat dampak yang besar, namun kepemimpinan yang baik dan tenang juga dapat menuntun suatu bangsa di jalan yang benar–seperti yang dilakukan Tola. Bangsa Israel tidak bisa menemukan Tuhan dalam pemimpin yang sombong seperti Abimelekh. Mereka membutuhkan seorang hamba Tuhan yang rendah hati. Kisah kepemimpinan Tola yang sederhana ini dicatatkan dalam Alkitab, sehingga kita tahu bahwa kisah ini penting dan berdampak.
Kisah Tola ini juga mengingatkan kita bahwa apa pun pelayanan yang kita lakukan sekarang, semuanya penting dan berdampak. Meskipun kita tidak mendapatkan sorotan atau pengakuan dari orang lain, tapi jika kita setia dan melakukannya dengan rendah hati, pelayanan kita dapat tetap berkenan di hadapan-Nya. Sebenarnya tidak ada pelayanan yang lebih besar dari pelayanan lainnya, namun “sekecil” apa pun pelayanan yang kita lakukan, hal itu tetap penting dan bisa berdampak besar bagi orang lain. Misalnya tugas pelayanan membersihkan gereja: bayangkan saja jika gereja kotor dan tidak terawat, kebaktian pun bisa menjadi terganggu. Atau contoh lainnya tugas pelayanan membagikan makanan di gereja. Jika tidak ada yang mengerjakannya, mungkin pembagian makanan menjadi tidak teratur dan kacau.
Maka, apa pun pelayanan yang kita ambil, lakukanlah itu dengan sebaiknya untuk Tuhan (Kol 3:23). Semua pelayanan yang kita lakukan berharga di mata-Nya jika kita melakukannya dengan hati dan sikap yang benar. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 10-11 Mei 2025
1. Bacalah renungan “KEPEMIMPINAN TOLA”
2. Pikirkanlah sebuah contoh nyata bagaimana perbuatan kecil seseorang dapat berdampak besar? Setiap anggota keluarga dapat memberikan pendapatnya.
3. Berdoalah bersama-sama. Mohon Tuhan Yesus membantu agar kita dapat dengan setia melakukan yang terbaik dalam pelayanan kita.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.