SAUH BAGI JIWA
Hati Yang Berbelas Kasih
Bacaan Alkitab Harian –
“Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis” (Kejadian 42:24a)
“Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis” (Kejadian 42:24a)
Yusuf adalah seseorang yang memiliki hati yang lembut dan berbelas kasih. Memang, di awal pertemuan kembali dengan saudara-saudaranya, Yusuf sempat berkata dan bertindak keras terhadap mereka. Tetapi ketika mendengar saudara-saudaranya menyesali perbuatan mereka atasnya dahulu, Yusuf tidak lagi dapat menahan rasa harunya. Dia pun menangis dengan bersembunyi-sembunyi.
Rupanya walaupun saat itu Yusuf telah menjadi seorang penguasa, dia tetaplah Yusuf yang baik dan takut akan Tuhan. Kita tidak tahu apa yang berkecambuk di dalam hati Yusuf, namun kita dapat merasakan bahwa dia tidak membenci saudara-saudaranya, bahkan dia menghibur saudara-saudaranya yang takut kalau-kalau dia akan membalas dendam. Dia berkata, ”Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga” (Kej 50:19-21).
Hati yang lembut dan berbelas kasih juga kita temukan pada diri Yesus. Alkitab sering kali menuliskan tentang bagaimana hati Yesus tergerak oleh belas kasihan melihat orang-orang yang lemah, sakit, dan menderita. Terlebih lagi, Yesus tergerak hatinya oleh belas kasihan ketika melihat mereka yang masih hidup di dalam dosa. Dia pun pernah menangisi Yerusalem. Karena dosanya yang banyak, kelak kota suci beserta penduduknya itu akan dimusnahkan menjadi reruntuhan. Yesus menyayangkan karena walaupun di sana telah diberitakan Kabar Baik dan ditawarkan Jalan Keselamatan, mereka tidak bergeming.
Allah pun menunjukkan belas kasihan kepada umat pilihan-Nya. Yeremia 31:20 mencatatkan, “Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; tak dapat tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah firman Tuhan.”
Efraim telah berbuat dosa dan Allah telah menjatuhkan hukuman. Tetapi ketika Efraim menyesal dan bertobat, Allah mau menerimanya kembali. Tidak peduli seberapa besar pelanggaran yang telah dilakukan, Allah tetap mau mengampuni. Itulah belas kasih Allah terhadap umat-Nya.
Oleh karena itu, sebagai anak-anak Allah, kita pun harus memiliki hati yang berbelas kasih. Jangan hanya peduli terhadap kepentingan diri sendiri, melainkan mari kita perhatikan orang lain juga. Kita harus berempati terhadap orang lain. Milikilah juga kepedulian terhadap mereka yang masih hidup dalam kegelapan dengan berusaha untuk membawa mereka kepada Yesus. Inilah manifestasi terbesar dari kasih kita terhadap sesama. Dan jika ada yang bersalah kepada kita, ampunilah dia, sebab kita pun telah diampuni.
Kiranya belas kasih Allah dapat terpancar dari perkataan dan perbuatan kita, sehingga nama Tuhan bisa dimuliakan. Dengan demikian kita akan mengamalkan apa yang tertulis dalam Matius 5:16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1
Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: “Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?”
2Lagi katanya: “Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita, supaya kita tetap hidup dan jangan mati.”
3Lalu pergilah sepuluh orang saudara Yusuf untuk membeli gandum di Mesir.
4Tetapi Yakub tidak membiarkan Benyamin, adik Yusuf, pergi bersama-sama dengan saudara-saudaranya, sebab pikirnya: “Jangan-jangan ia ditimpa kecelakaan nanti.”
5Jadi di antara orang yang datang membeli gandum terdapatlah juga anak-anak Israel, sebab ada kelaparan di tanah Kanaan.
6Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah.
7Ketika Yusuf melihat saudara-saudaranya, segeralah mereka dikenalnya, tetapi ia berlaku seolah-olah ia seorang asing kepada mereka; ia menegor mereka dengan membentak, katanya: “Dari mana kamu?” Jawab mereka: “Dari tanah Kanaan untuk membeli bahan makanan.”
8Memang Yusuf mengenal saudara-saudaranya itu, tetapi dia tidak dikenal mereka.
9Lalu teringatlah Yusuf akan mimpi-mimpinya tentang mereka. Berkatalah ia kepada mereka: “Kamu ini pengintai, kamu datang untuk melihat-lihat di mana negeri ini tidak dijaga.”
10Tetapi jawab mereka: “Tidak tuanku! Hanyalah untuk membeli bahan makanan hamba-hambamu ini datang.
11Kami ini sekalian anak dari satu ayah; kami ini orang jujur; hamba-hambamu ini bukanlah pengintai.”
12Tetapi ia berkata kepada mereka: “Tidak! Kamu datang untuk melihat-lihat di mana negeri ini tidak dijaga.”
13Lalu jawab mereka: “Hamba-hambamu ini dua belas orang, kami bersaudara, anak dari satu ayah di tanah Kanaan, tetapi yang bungsu sekarang ada pada ayah kami, dan seorang sudah tidak ada lagi.”
14Lalu kata Yusuf kepada mereka: “Sudahlah! Seperti telah kukatakan kepadamu tadi: kamu ini pengintai.
15Dalam hal ini juga kamu harus diuji: demi hidup Firaun, kamu tidak akan pergi dari sini, jika saudaramu yang bungsu itu tidak datang ke mari.
16Suruhlah seorang dari padamu untuk menjemput adikmu itu, tetapi kamu ini harus tinggal terkurung di sini. Dengan demikian perkataanmu dapat diuji, apakah benar, dan jika tidak, demi hidup Firaun, sungguh-sungguhlah kamu ini pengintai.”
17Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya.
18Pada hari yang ketiga berkatalah Yusuf kepada mereka: “Buatlah begini, maka kamu akan tetap hidup, aku takut akan Allah.
19Jika kamu orang jujur, biarkanlah dari kamu bersaudara tinggal seorang terkurung dalam rumah tahanan, tetapi pergilah kamu, bawalah gandum untuk meredakan lapar seisi rumahmu.
20Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati.” Demikianlah diperbuat mereka.
21Mereka berkata seorang kepada yang lain: “Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita.”
22Lalu Ruben menjawab mereka: “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu! Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.”
23Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti perkataan mereka, sebab mereka memakai seorang juru bahasa.
24Maka Yusuf mengundurkan diri dari mereka, lalu menangis. Kemudian ia kembali kepada mereka dan berkata-kata dengan mereka; ia mengambil Simeon dari antara mereka; lalu disuruh belenggu di depan mata mereka.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
