Kumpulan Renungan Sauh Bagi Jiwa yang ditulis oleh Para Pendeta dan Jemaat Gereja Yesus Sejati di Indonesia
7. Standar Norma Kristen
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging” (Galatia 5:16)
N
orma adalah pedoman tingkah laku manusia, berguna untuk menunjukkan apa yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Standar norma dalam kekristenan mempunyai arti: patokan di dalam berbuat, di dalam bertindak, apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh umat Kristen.
Standar norma Kristen ini bersumber dari Alkitab. Sehingga, suatu perbuatan umat Kristen benar atau salah itu diukur dan dinilai oleh Alkitab. Dalam surat Paulus kepada Timotius, kita dapat menemukan manfaat dari Alkitab: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2Tim 3:16). ‘Segala tulisan yang diilhamkan Allah’ yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Alkitab ini.
Alkitab ditulis berdasarkan ilham dari Allah dan melalui Roh Kudus-Nya. Maka dari itu, Alkitab adalah wahyu dari Allah yang bermanfaat untuk mengajarkan kebenaran atau firman Tuhan. Selain itu, Alkitab juga dapat menyatakan kesalahan kita, jadi benar atau salahnya perbuatan kita ditentukan dan dinilai oleh standar firman Tuhan. Kelakuan manusia yang awalnya tidak baik, buruk, dan jahat juga dapat diperbaiki dengan firman-Nya. Karena firman Tuhan dapat membersihkan kerohanian kita, kelakuan manusia pun bisa menjadi bersih, baik, dan benar. Alkitab juga dapat mendidik kita berjalan di dalam kebenaran. Karena itu, Alkitab adalah standar kehidupan umat Kristen.
Di dalam Alkitab, kita akan menemukan perintah Tuhan. Ada yang tersurat atau tertulis dengan jelas, dan ada juga yang tersirat atau tidak tertulis. Contoh perintah Tuhan yang tersurat adalah, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat” (Kel 20:8). Sedangkan perintah-Nya yang tersirat adalah hal-hal yang tidak secara gamblang dituliskan. Terhadap hal-hal yang tersirat, terkadang membuat kita menjadi bingung dan bertanya-tanya, “Apakah saya boleh melakukan ini atau tidak? Apakah saya boleh makan ini atau tidak? Perbuatan ini betul atau tidak?” Untuk menjawab atau memutuskan hal ini, sebenarnya kita tetap mengacu kepada firman Tuhan. Meskipun tersirat, firman-Nya telah memberikan garis besar serta prinsip acuan yang tegas dan jelas. Oleh karena itu, Alkitab adalah standar norma Kristen. Alkitab dapat menyatakan salah atau benarnya kelakuan manusia.
Agar kita mengerti apa yang dikehendaki Allah dan apa yang harus kita lakukan, marilah kita dengan tekun mempelajari firman-Nya. Firman Tuhan sangat bermanfaat untuk kehidupan kita sebagai umat Kristen.