Kumpulan Renungan Sauh Bagi Jiwa yang ditulis oleh Para Pendeta dan Jemaat Gereja Yesus Sejati di Indonesia
20. Setiap Terhadap Hal Kecil
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar” (Lukas 16:10)
Kesetiaan adalah sifat atau kualitas yang menunjukkan konsistensi, keandalan, dan kepatuhan seseorang terhadap suatu komitmen, janji, maupun hubungan. Biasanya, kata ini dipakai untuk menggambarkan kualitas dari pasangan hidup yang berkomitmen untuk tetap bersama. Namun tidak hanya dalam urusan pasangan, kata ini juga dapat digambarkan sebagai suatu keberanian untuk tetap teguh dan tidak mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada seseorang. Dengan kata lain, orang yang setia adalah orang yang dapat memenuhi tanggung jawab atau tugas yang diberikan.
Salah satu contoh tokoh Alkitab yang setia adalah Yusuf. Setelah melalui banyak tantangan hidup, Yusuf menjadi seorang penguasa di Mesir. Pada suatu ketika, terjadilah suatu kelaparan yang sangat hebat di Mesir dan Kanaan. Orang-orang Mesir menawarkan uang dan harta mereka kepada Yusuf sebagai ganti makanan. Menanggapi hal ini, Yusuf mengumpulkan segala uang yang ada di Mesir dan Kanaan dan membawa uang itu ke dalam istana Firaun. Selain itu, Yusuf juga membeli segala tanah orang Mesir untuk Firaun. Sebagai seorang penguasa dengan kedudukan dan kekuasaan yang tinggi, Yusuf dapat saja mengambil sebagian uang dan harta orang Mesir untuk diri sendiri sebagai balas jasanya. Tapi Alkitab dengan jelas mencatat bahwa Yusuf membawa uang itu ke dalam istana Firaun dan membeli tanah itu untuk Firaun.
Selain dalam peristiwa di atas, kita bisa membaca bagaimana Yusuf setia kepada Potifar ketika ia menjadi kepala rumah Potifar. Yusuf juga berlaku setia kepada kepala penjara ketika berada dalam penjara. Ia sangat bertolak belakang dengan Yudas yang memanfaatkan posisinya sebagai bendahara untuk mencuri uang (Yoh 12:6).
Apakah kita lebih cenderung berlaku seperti Yusuf atau Yudas? Tuhan Yesus menasihati kita, ”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar.” Nasihat ini dan teladan Yusuf kepada Firaun mengajarkan kita untuk selalu bersikap setia dalam apa pun yang kita lakukan, betapa pun kecil dan sepelenya. Sebagai seorang pelajar, kita harus belajar dengan giat dan sungguh-sungguh. Bagi yang sudah bekerja juga harus melakukan pekerjaannya dengan bertanggung jawab. Dalam gereja pun, tugas yang kita miliki harus dikerjakan dengan setia.
Perkataan Tuhan Yesus tersebut mengajarkan kita bahwa setia dalam pekerjaan kecil berlaku sebagai dasar dan bukti nyata kesetiaan kita untuk melakukan pekerjaan yang lebih besar. Jika kita tidak melakukan pekerjaan kecil dengan setia, bagaimana caranya kita bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih besar?
Maka, renungkanlah tugas-tugas apa saja yang kita miliki saat ini. Tanyakanlah pada diri kita sendiri: apakah kita telah mengerjakannya dengan setia dan bertanggung jawab? Ini artinya kita perlu berusaha sebaik mungkin untuk mengerjakan tugas-tugas yang kita miliki. Janganlah kita menjadi seperti Yudas yang memanfaatkan posisinya untuk keuntungan pribadi, tapi teladanilah Yusuf yang berlaku setia terhadap tuannya. Tuhan menyertai kita semua.