SAUH BAGI JIWA
Janji Allah Pasti Digenapi
Bacaan Alkitab Harian –
“Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya”
“Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya”
Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa Ia akan memberkati Abraham dengan banyak keturunan. Begitu banyaknya keturunan Abraham, sampai-sampai tidak dapat dihitung lagi. Sama seperti pasir di laut dan bintang-bintang di langit. Janji Allah begitu baik dan luar biasa!
Namun pada saat itu, Abraham menghadapi fakta bahwa ia dan Sara belum dikaruniai seorang anak pun. Sehingga Abraham pun sempat salah mengira bahwa janji Allah tersebut akan digenapi melalui Ismael. Namun Allah kembali menegaskan bahwa dari keturunan Sara-lah akan lahir banyak bangsa. Dan kemudian demikianlah terjadi, tepat seperti yang dijanjikan Allah kepadanya.
Janji Allah itu ya dan amin. Sebagaimana yang dijanjikan, itulah yang akan terjadi. Saat ini, meskipun kita belum melihat bayangan apapun bahwa janji Allah itu akan tergenapi, namun pada waktu-Nya, semua itu pasti tergenapi. Allah tidak akan pernah mengingkari perjanjian yang telah dibuat-Nya.
Lalu, apakah janji yang Tuhan adakan bagi kita umat-Nya? Penulis Surat
Untuk menerima janji Tuhan, hendaknya kita hidup dengan benar di hadapan-Nya. Kita mau dengan tekun melakukan kehendak Tuhan. Dalam Kitab
Selain itu, di dalam menerima janji Tuhan, kita harus tahan uji dan bertahan dalam pencobaan. Seperti dikatakan oleh Rasul Yakobus, “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Tentunya kita perlu menanggapi penggenapan janji Tuhan dengan iman dan kesabaran di dalam menantikan janji tersebut.
Dengan sikap-sikap yang demikian, kiranya kita akan melihat janji Tuhan digenapi di dalam kita. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian. Karena itu, sama seperti Abraham yang dengan iman dan kesabaran terus menantikan janji tersebut, biarlah kita juga terus menantikan janji Tuhan dengan penuh iman dan kesabaran.
Tuhan Yesus menyertai. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
15
Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: “Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya.
16Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.”
17Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”
18Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!”
19Tetapi Allah berfirman: “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.
20Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.
21Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.”
22Setelah selesai berfirman kepada Abraham, naiklah Allah meninggalkan Abraham.
23Setelah itu Abraham memanggil Ismael, anaknya, dan semua orang yang lahir di rumahnya, juga semua orang yang dibelinya dengan uang, yakni setiap laki-laki dari isi rumahnya, lalu ia mengerat kulit khatan mereka pada hari itu juga, seperti yang telah difirmankan Allah kepadanya.
24Abraham berumur sembilan puluh sembilan tahun ketika dikerat kulit khatannya.
25Dan Ismael, anaknya, berumur tiga belas tahun ketika dikerat kulit khatannya.
26Pada hari itu juga Abraham dan Ismael, anaknya, disunat.
27Dan semua orang dari isi rumah Abraham, baik yang lahir di rumahnya, maupun yang dibeli dengan uang dari orang asing, disunat bersama-sama dengan dia.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
