SAUH BAGI JIWA
Perjalanan Yang Tidak Mudah
Bacaan Alkitab Harian –
Apakah Anda tahu seberapa jauh perjalanan yang Abram harus tempuh untuk menaati perintah Tuhan? Abram berangkat dari Haran dan untuk mencapai Kanaan, ia dan orang-orang yang menyertainya harus menempuh jarak ratusan km! Belum lagi pada zaman Abram, kendaraan yang tersedia tidak secanggih sekarang. Tidak hanya memakan waktu yang lama, tapi energi yang dikuras pun cukup banyak.
Apalagi Abram sudah berusia 75 tahun dan ia tidak hanya pergi sendirian, tapi juga dengan membawa banyak orang, seperti Sarai, Lot, orang-orang yang diperoleh di Haran, serta segala harta benda mereka. Perjalanan ini bisa dikatakan bukan perjalanan yang mudah, belum lagi Abram berarti harus meninggalkan zona nyamannya di Haran.
Abram berasal dari tanah Ur-Kasdim, lalu ayahnya, Terah, membawanya beserta anggota keluarga lainnya untuk pergi ke tanah Kanaan. Ketika mereka sampai di Haran, mereka menetap di sana (Kej 11:31). Setelah itu, datanglah firman Tuhan kepada Abram dan Ia mengutus Abram untuk pergi ke “negeri yang akan Ia tunjukkan kepada Abram”. Bukan hanya merupakan sebuah perjalanan yang sulit, bahkan Abram tidak mengetahui tempat tujuan akhirnya ada di mana.
Pada hari ini, jika seseorang ada yang menyuruh kita pergi ke suatu tempat yang tidak diberi tahu ada di mana dan kita harus meninggalkan keluarga, teman, rumah, dan pekerjaan kita, apakah kita mau mengikutinya? Ini bukan perkara yang mudah.
Tapi Abram melakukan apa yang difirmankan Tuhan kepadanya. Mengapa ia bisa melakukannya? Penulis surat Ibrani menekankan, “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui” (Ibr 11:8). Karena iman, Abram taat pada perintah Tuhan.
Terhadap ketaatan yang demikian, Rasul Paulus turut menambahkan dalam suratnya kepada jemaat di Roma bahwa “terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan” (Rm 4:20-21). Keputusan Abram untuk meninggalkan negerinya didasarkan pada kepercayaan dan ketaatan penuh bahwa Tuhan yang akan memimpin jalannya.
Dalam perjalanannya itu, Abram juga mendirikan mezbah bagi Tuhan. Perbuatan Abram ini menunjukkan perasaan kagum dan syukur kepada Tuhan. Perbuatan Abram memanggil nama Tuhan juga menunjukkan permohonan atas berkat Allah dan tuntunan dalam hidup. Abram tidak mengetahui ke manakah ia harus pergi, sehingga pimpinan Allah sungguh dibutuhkan untuk menempuh perjalanannya tersebut.
Kita dapat meneladani tokoh Abram ini, yaitu untuk percaya dan taat pada Tuhan, serta memohon akan pimpinan Tuhan dalam kehidupan kita. Kehidupan kita memang tidak menentu, kadang mudah untuk dijalani, kadang terasa sulit. Tapi marilah kita percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana indah bagi kita dan pasti akan memberikan yang terbaik. Hanya saja, kita harus percaya dan menaati perintah-Nya. Mohonlah juga akan pimpinan-Nya setiap hari sebelum memulai hari dan ucapkanlah syukur atas pimpinan-Nya setelah menjalani hari. Kiranya Tuhan selalu menyertai kita. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Abram dipanggil Allah
1 Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: ”Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
2 Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
3 Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
4 Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lot pun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran.
5 Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.
6 Abram berjalan melalui negeri itu sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu.
7 Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: ”Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka didirikannya di situ mezbah bagi Tuhan yang telah menampakkan diri kepadanya.
8 Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi Tuhan dan memanggil nama Tuhan.
9 Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.