SAUH BAGI JIWA
Masalahmu Adalah Masalahku
Bacaan Alkitab Harian –
“Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan”
“Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan”
Tidak sedikit orang di dunia ini yang lebih memilih untuk tidak mau ikut campur dalam permasalahan orang lain. Apalagi jika permasalahan tersebut adalah masalah yang besar dan dapat berdampak bagi orang yang terlibat di dalamnya. Tidak sedikit juga orang yang bersikap “masalahmu adalah masalahmu, bukan masalahku”. Sikap ini mencerminkan ketidakpedulian dan keengganan untuk terlibat demi menjaga kenyamanan pribadi. Namun tidak demikian yang dilakukan Abram terhadap keponakannya, Lot.
Dalam Kejadian 14, Lot sedang dalam permasalahan besar. Ia menjadi salah satu tawanan raja-raja besar setelah raja Sodom jatuh ke dalam tangan musuh. Mengetahui akan hal ini, Abram rela terjun dan terlibat dalam permasalahan itu untuk menyelamatkan Lot. Padahal jika Abram terjun untuk menyelamatkan Lot, Abram pun bisa saja berada dalam masalah besar. Abram harus menghadapi raja-raja yang besar. Ia dan pasukannya juga bisa berada dalam bahaya. Mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan Lot.
Dengan perbuatannya ini, kita dapat mengatakan bahwa Abram mungkin melakukan hal ini karena dia merasa bahwa masalah Lot adalah masalah bagi dirinya juga. Maka dari itu, Abram rela untuk pergi menyelamatkan Lot. Bahkan Abram mengerahkan bantuan yang terbaik dengan mengirimkan pasukan yang terlatih untuk menolong Lot.
Ketika orang di sekitar kita sedang tertimpa masalah besar, apakah kita juga memiliki hati untuk terlibat membantu? Atau apakah kita merasa itu adalah masalah mereka, bukan masalah kita, jadi tidak ada urusannya dengan kita?
Terkadang kita mungkin tidak tahu bahwa ada orang di sekitar kita yang sedang berada dalam masalah. Tapi jika kita mengetahuinya, kiranya kita tidak menutup mata dan hati kita terhadap mereka. Sebaliknya, kita bisa meneladani sikap kasih dan kepedulian yang ditunjukkan oleh Abram. Meskipun menolong orang lain dapat berisiko atau memerlukan pengorbanan, tindakan tersebut adalah wujud nyata dari kasih yang tulus.
Jika kita melihat orang di sekitar kita–termasuk saudara seiman kita sedang berada dalam keadaan sulit, mari kita kerahkan bantuan yang terbaik untuk mereka. Bantuan kita dapat berupa waktu, tenaga, doa, ataupun hal lainnya. Mari kita belajar untuk tidak melihat masalah seseorang sebagai masalah mereka sendiri saja, tapi juga sebagai kesempatan bagi kita untuk menunjukkan kasih Allah melalui hidup kita. Sama seperti Abram yang mau mengerahkan tenaga dan pasukan yang terbaik untuk menolong Lot. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
13 Kemudian datanglah seorang pelarian dan menceritakan hal ini kepada Abram, orang Ibrani itu, yang tinggal dekat pohon-pohon tarbantin kepunyaan Mamre, orang Amori itu, saudara Eskol dan Aner, yakni teman-teman sekutu Abram.
14 Ketika Abram mendengar, bahwa anak saudaranya tertawan, maka dikerahkannyalah orang-orangnya yang terlatih, yakni mereka yang lahir di rumahnya, tiga ratus delapan belas orang banyaknya, lalu mengejar musuh sampai ke Dan.
15 Dan pada waktu malam berbagilah mereka, ia dan hamba-hambanya itu, untuk melawan musuh; mereka mengalahkan dan mengejar musuh sampai ke Hoba di sebelah utara Damsyik.
16 Dibawanyalah kembali segala harta benda itu; juga Lot, anak saudaranya itu, serta harta bendanya dibawanya kembali, demikian juga perempuan-perempuan dan orang-orangnya.