SAUH BAGI JIWA
Ajarlah Kami Untuk Berdoa
“Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: ‘Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya’“ (Lukas 11:1)
“Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: ‘Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya’“ (Lukas 11:1)
Sebagai seorang Kristen, tentu kita sudah sering berdoa. Kita juga sering dengar sebuah perkataan “Doa adalah nafas hidup orang Kristen,” yang menggambarkan cara kita berkomunikasi dengan Allah. Ini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kerohanian kita. Bangun pagi, kita berdoa mengucap syukur karena masih diberikan hari yang baru oleh Tuhan. Sebelum makan, kita berdoa mengucap syukur atas makanan tersebut. Sebelum berangkat kerja atau sekolah, kita berdoa lagi untuk meminta penyertaan Tuhan. Sebelum tidur, kita berdoa kembali untuk mengucap syukur atas pimpinan-Nya di sepanjang hari dan meminta perlindungan-Nya selama malam. Kita juga berdoa ketika mengikuti kebaktian di gereja. Kita sudah terbiasa berdoa, jadi apa kita masih perlu diajar lagi bagaimana caranya berdoa?
Selesai Yesus berdoa, seorang dari murid-murid-Nya meminta kepada Tuhan Yesus untuk mengajarkan mereka berdoa. Mengapa? Ada kemungkinan memang mereka tidak diajarkan secara formal, tapi mereka sering melihat Yesus berdoa. Mereka juga ingin seperti murid-murid Yohanes yang dapat berdoa. Pada akhirnya, Yesus mengajarkan mereka berdoa, yaitu Doa Bapa Kami.
Yesus tidak menolak permintaan murid tersebut, karena ini adalah permintaan yang baik, yaitu meminta agar diajarkan berdoa. Apakah kita pernah meminta hal demikian pada Tuhan? Kita sering berdoa, tapi mungkin kita masih merasa ada yang kurang dari cara kita berdoa. Kita belum merasakan kedekatan hubungan yang erat dengan-Nya. Kita mungkin belum merasa bahwa melalui doa, kita dikuatkan dan menjadi serupa dengan Kristus. Maka dari itu, kita perlu diajarkan berdoa.
Marilah kita tanyakan kepada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut: Apakah kita memperoleh kekuatan rohani dari setiap doa yang kita lakukan setiap hari? Apakah kekuatan yang kita dapatkan itu membantu kita untuk berubah, menjadi semakin menyerupai Kristus? Apakah kita juga merasakan bahwa Allah menyampaikan perkataan-Nya kepada kita? Mungkin bukan dalam suara secara fisik, tapi kita diingatkan akan firman Allah, sehingga merasakan teguran ataupun bimbingan Allah dalam hidup kita.
Melalui Doa Bapa Kami yang Tuhan Yesus ajarkan, kita dapat meneladani beberapa hal, seperti halnya mengampuni orang yang bersalah kepada kita, mengimani pemeliharaan Tuhan dalam tantangan hidup kita sehari-hari, menyempurnakan kerohanian kita serta memohon bimbingan Tuhan agar kita dapat mengetahui kehendak dan rencana Tuhan dalam hidup kita.
Doa adalah anugerah Tuhan, sebuah jalan di mana kita dapat berkomunikasi langsung dalam roh dengan-Nya. Marilah kita pakai cara ini dengan baik dan benar, agar kita dapat membangun hubungan dengan-Nya. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 30 November 2024
- Bacalah renungan “KEMARIN, HARI INI DAN BESOK”
- Adakah dalam minggu ini Saudara mengalami hari yang malang, yang penuh kesulitan, tekanan, dan permasalahan? Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
- Tetaplah mengucap syukur pada hari malang. Dengan adanya permasalahan hidup, sesungguhnya akan membuat kita semakin bertumbuh dalam iman dan semakin bersandar pada-Nya.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.