DOA PUASA
APA?
Saat mengejar pertumbuhan rohani, kadang-kadang bermanfaat untuk melakukan doa puasa, yang memungkinkan kita untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan, memprioritaskan hubungan kita dengan-Nya daripada rezeki secara fisik. Kita dapat berpuasa dan berdoa ketika kita membutuhkan kekuatan dan bimbingan rohani untuk mengatasi kesulitan besar atau untuk menunjukkan penyesalan ketika bertobat dan mencari pengampunan. Kita juga dapat berpuasa dan berdoa untuk memahami firman Tuhan dengan lebih baik atau menerima kekuatan rohani dan hikmat untuk melayani Tuhan (Mat. 17:21).
METODE
Metode puasa yang utama adalah dengan tidak makan atau minum selama jangka waktu yang telah ditentukan dan mendedikasikan waktu ekstra serta fokus untuk berdoa.
ALKITAB MENGGAMBARKAN DUA “TINGKAT” PUASA
1. PUASA PENUH:
Tidak makan dan minum selama beberapa waktu (Est. 4:16)
Membilas mulut dengan air atau meminumnya sedikit mungkin diperbolehkan untuk jangka waktu yang lebih lama, namun tidak sampai memenuhi perut dengan air.
2. SEMI PUASA:
Makanan dan minuman sederhana untuk jangka waktu tertentu (Dan. 10:2–3)
Hal ini berarti menghilangkan kesenangan dan kenikmatan dari diri kita sendiri dan menjalani gaya hidup yang lebih asketis (yaitu, lebih disiplin, tidak terlalu memanjakan) untuk pengembangan rohani.
APA PUN TINGKAT PEMBATASAN YANG KITA BERLAKUKAN, TUJUAN UTAMANYA ADALAH BERDOA DAN MENGHABISKAN LEBIH BANYAK WAKTU BERSAMA TUHAN
TIDAK MASALAH UNTUK SIAPA ATAU APA KITA PUASA DAN BERDOA, ADA BEBERAPA PRINSIP YANG HARUS KITA INGAT:
SELALU BERPUASA UNTUK TUJUAN
Ketika sebuah gereja lokal mengadakan doa puasa kelompok yang diikuti oleh para jemaatnya, beberapa orang mungkin berpartisipasi karena kegiatan tersebut terjadwal atau karena ada orang lain yang melakukannya. Namun, kita harus memahami mengapa kita berpuasa dan apa yang kita doakan. Jika kita kurang fokus, maka kita hanya akan ikut-ikutan. Contoh-contoh dalam Alkitab mengenai orang-orang yang melakukan doa puasa, seperti Ester, Daniel, dan Yesus, semuanya melakukannya dengan suatu tujuan.
LUANGKAN LEBIH BANYAK WAKTU UNTUK BERDOA
Doa puasa adalah ketika kita meninggalkan makan dan minum untuk memperbanyak waktu doa. Puasa tanpa doa hanya berarti tidak makan. Praktisnya, lebih baik memilih saat-saat di mana kita dapat berpuasa secara realistis dan meluangkan lebih banyak waktu untuk berdoa.
JANGAN MENJALANI HIDUP GANDA
Berkomitmen untuk doa puasa berarti mencurahkan waktu kepada Tuhan dan iman kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh berperilaku bertentangan dengan keyakinan kita. Tuhan menegur bangsa Israel karena Dia melihat kesalehan mereka yang dangkal dalam melakukan pengorbanan dan berpuasa serta memahami kelemahan dan kejahatan mereka terhadap Tuhan dan manusia (Yes. 1:13, 58:3-7). Doa puasa seperti ini tidak berkenan kepada Tuhan.
JANGAN MELAKUKANNYA UNTUK DILIHAT ORANG
Dalam Matius 6:16–18, Yesus mengajarkan kita untuk tidak berwajah muram dan menarik perhatian ketika kita sedang berpuasa. Beberapa orang mungkin menikmati penghargaan yang didapat dari pengorbanan tersebut atau menjadi bangga bahwa mereka dapat melakukan apa yang orang lain tidak bisa lakukan. Mentalitas ini tidak sejalan dengan semangat doa puasa. Sebaliknya, kita harus menjadikan diri kita layak agar orang lain tidak mengetahuinya.
KESIMPULAN
Sekalipun kita menjaga kesehatan fisik kita dengan baik, suatu saat kesehatan kita akan menurun. Hal ini tidak diinginkan dan tidak dapat dihindari. Paulus menguatkan kita bahwa walaupun manusia lahiriah kita semakin merosot, manusia batiniah kita harus diperbarui setiap hari (2 Kor. 4:16). Oleh karena itu, membiarkan kesehatan rohani kita menurun adalah hal yang tidak diinginkan namun dapat dihindari. Salah satu cara untuk memelihara dan mendukung kesehatan rohani kita adalah dengan membangun kehidupan yang penuh doa, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan memanfaatkan pertolongan Tuhan. Meskipun jalan menuju kehidupan sempit dan sulit (Luk. 13:24; Mat. 7:13-14), Yesus bersedia dan mampu membimbing dan menguatkan kita sepanjangperjalanan ini. Jadi marilah kita mengingat kata-kata Penatua Petrus:
“Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (1 Pet. 4:7)
Doa adalah sesuatu yang perlu kita utamakan dan lakukan dengan sungguhsungguh. Ini adalah waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan untuk refleksi dan evaluasi diri, mencegah kemunduran ke dalam kelemahan rohani. Begitulah kehidupan doa yang sehat akan menuntun pada kehidupan rohani yang sehat.