SAUH BAGI JIWA
Menghormati Pernikahan
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah” (Ibrani 13:4)
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah” (Ibrani 13:4)
Pernikahan merupakan lembaga yang ditetapkan dan didirikan oleh Allah. Jika kita menghormati pernikahan maka kita menghormati Allah sehingga kita akan diberkati oleh Allah.
Namun, manusia terkadang berbuat apa yang disukainya dan melihat apa yang ingin dilihatnya. Apakah kita pernah berpikir bahwa apa yang kita perbuat, kita ucapkan, kita lihat, dan kita pikirkan itu disukai oleh Tuhan? Jika Tuhan tidak menyukainya, maka jangan kita melakukan itu, karena tugas dan kewajiban kita adalah melakukan apa yang disukai Tuhan.
Jika kita melihat keadaan masyarakat saat ini, kita mungkin telah menyadari betapa telah puruknya hubungan antara laki-laki dan perempuan secara moralitas, termasuk penyimpangan seksual antar sesama jenis. Mulai dari kasus kehamilan di luar nikah sampai pada kasus tinggal bersama bagaikan sepasang suami istri tanpa ikatan pernikahan. Di beberapa negara, hal ini merupakan hal yang lazim, sesuatu yang biasa-biasa saja. Namun, bagaimanakah Firman Tuhan menanggapi sikap perilaku demikian?
Sebagai pengikut Tuhan, Firman Tuhan bagaikan pelita yang menuntun kita menuju jalan yang terang dan benar. Hidup kita hendaklah mengacu pada petunjuk firman Tuhan, termasuk dalam hal pernikahan. Tuhan telah menciptakan dan memberkati manusia. Tuhanlah yang menetapkan pernikahan, dan ini sesuatu yang baik di mata Tuhan.
Tuhan menginginkan agar manusia memiliki pernikahan yang harmonis dan diberkati. Oleh karena itu, Ia pun memberikan bimbingan melalui firman-Nya. Nasihat dalam surat Ibrani di atas mengingatkan kita agar kita semua penuh hormat terhadap perkawinan, dan jangan mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Sebelum memasuki pernikahan, seorang laki-laki dan perempuan hendaknya dapat hidup kudus dengan tidak mencemari tempat tidur atau melakukan perzinahan. Sesungguhnya perilaku yang tidak kudus dan menyimpang dalam hal hubungan dengan lawan jenis menunjukkan sikap yang tidak menghormati Allah. Kiranya Roh Kudus-Nya senantiasa membimbing kita dalam hidup yang penuh dengan kekudusan dan kesetiaan di hadapan-Nya. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 19-20 Oktober 2024
1. Bacalah renungan “MELIHAT MELAMPAUI MASALAH”
2. Pikirkanlah contoh dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana permasalahan yang kita hadapi dapat membentuk kita lebih baik lagi.
3. Tanyakan kepada anggota keluarga, adakah permasalahan yang sedang dihadapi. Doakanlah dan mohon Tuhan Yesus membantu.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.