SAUH BAGI JIWA
Apa Artinya Bagiku
Beberapa minggu setelah mengajar paduan suara pemuda di gereja cabang saya, saya memilih pujian dari Kidung Rohani nomor 528 yang berjudul “Dia Segalanya Bagiku” untuk dinyanyikan dalam Kebaktian Tahun Baru. Saya lafalkan lirik dari pujian tersebut saat saya bersiap untuk paduan suara:
Ku lihat semua ciptaan-Nya, ku rasakan kebesaran-Nya
Dia atur daratan dan lautan, apa artinya?
Ya, apa artinya? Pertanyaan ini lebih menonjol dibandingkan kata-kata lainnya. Saya terkagum-kagum! Saat saya bertanya-tanya apa maknanya, mata saya menatap lirik selanjutnya:
Ku mengenang kebebasanku yang Dia bri dengan kematian-Nya
Dia datang bebaskan umat-Nya, apa artinya?
Sekali lagi, pertanyaan yang sama meninggalkan kesan yang mendalam. Setiap kata dari pujian itu membekas dan berbicara ke dalam hati saya! Saya menyadari bahwa sebelumnya, saya gagal memahami apa arti Tuhan secara pribadi bagi saya.
Di masa lalu, saya dengan puas menerima bahwa Tuhan merupakan Pribadi yang paling penting dalam hidup saya setelah bertahun-tahun mendengarkan khotbah dan dorongan dari saudara-saudara lainnya. Tapi apa arti dari semua itu bagi saya? Apa artinya menjadikan Tuhan sebagai nomor satu dalam kehidupan saya? Saya tahu Tuhan sangat berarti bagi saya, tapi mengatakannya membuat saya merasa seperti orang munafik karena saya tidak menaruh “iman” saya di hati, dan saya juga tidak benar-benar memercayainya.
Sesungguhnya, apa arti Tuhan bagi saya? Apa arti iman saya bagi saya? Jika Tuhan benar-benar segalanya bagi saya, bukankah seharusnya Dia menjadi prioritas pertama saya dalam apa pun yang saya lakukan? Lalu, mengapa, dalam kelemahan, saya selalu melupakan-Nya? Dalam godaan dan pertengkaran, dalam kecemburuan dan kemarahan, dalam ketidaksabaran dan keegoisan, saya membiarkan keinginan saya sendiri mengaburkan visi saya tentang Tuhan. Belum lagi, saya memperlakukan Tuhan seperti rencana cadangan.
Hanya setelah merenungkan pujian 528, saya tahu bahwa pandangan saya tentang Tuhan harus berubah. Saya menyadari bahwa iman saya tidak berarti apa-apa jika saya tidak secara pribadi mengetahui dan mengalami apa arti Tuhan bagi saya. Kegagalan kesadaran diri ini membahayakan saya: di permukaan, saya mungkin terlihat sebagai jemaat yang bersemangat dan takut akan Tuhan, tapi itu hanyalah cangkang luar yang menyembunyikan keyakinan yang kosong.
Jadi bagaimana kita dapat menyalakan kembali semangat iman kita dan menunjukkan bahwa Tuhan sungguh berarti bagi kita? Dari kidung rohani no 528 ini, kita belajar untuk merenungkan: apa arti Tuhan sebenarnya bagi kita? Mengapa kita percaya kepada-Nya? Mengapa penting untuk membiarkan Tuhan menjadi bagian dari hidup kita? Jawaban kita akan berarti ketika kita benar-benar percaya bahwa iman kita nyata dan bahwa Tuhan itu nyata.
Setiap orang memiliki imannya sendiri. Hanya kita sendiri yang mengendalikan iman kita pribadi dan hanya kita sendiri yang tahu apa arti Tuhan bagi diri kita. Jangan biarkan iman kita mencapai tahap kemandulan atau membiarkan rasa puas diri menguasai iman kita. Sebaliknya, ingatlah bahwa Tuhan berarti segalanya bagi kita, karena kita berarti segalanya bagi Tuhan. Biarkan Tuhan menjadi alasan iman kita. Ketika kita telah menemukan jawaban apa arti Tuhan bagi kita, barulah kita akan tersadar bahwa iman kita layak diperjuangkan. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Sharing Mezbah Keluarga
30 Nov-1 Des 2024
1. Bacalah renungan “KEMARIN, HARI INI DAN BESOK”
2. Adakah dalam minggu ini Saudara mengalami hari yang malang, yang penuh kesulitan, tekanan, dan permasalahan? Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
3. Tetaplah mengucap syukur pada hari malang. Dengan adanya permasalahan hidup, sesungguhnya akan membuat kita semakin bertumbuh dalam iman dan semakin bersandar pada-Nya.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.