SAUH BAGI JIWA
Yang Lebih Berharga Dari Uang
“Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya“ (Pengkhotbah 7:12b)
“Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya“ (Pengkhotbah 7:12b)
Di dunia ini sesungguhnya tidak semua bisa dibeli dengan uang. Orang dapat membeli ranjang yang mahal untuk tidur, tapi mereka tidak bisa membeli kedamaian dan tidur yang nyenyak. Orang dapat membeli obat, tapi mereka tidak bisa membeli kesehatan. Orang dapat membeli jam yang paling mewah, tapi mereka tidak akan mampu membeli waktu. Orang juga dapat membeli sebuah rumah yang megah, tapi keluarga yang tinggal di dalamnya belum tentu harmonis. Oleh karena itu, tepatlah apabila ada pepatah yang mengatakan bahwa ‘uang bukan segala-galanya.’
Ayat bacaan kita pada hari ini memberitahukan kita bahwa hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan sebuah keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari. Mengapa demikian? Hal itu dikarenakan perlindungan hikmat adalah sama seperti perlindungan uang, tapi kemudian penulis menambahkan bahwa keuntungan dari hikmat adalah dapat memelihara kehidupan para pemiliknya. Secara prinsip, Alkitab memberitahukan kita bahwa hikmat sesungguhnya jauh melebihi harta kekayaan, hikmat lebih penting dan lebih berharga daripada uang. Sebab keuntungan yang berasal dari uang atau harta kekayaan sangatlah terbatas, tidak dapat membawa seseorang diterima di dalam kemah abadi. Bahkan, sesungguhnya tidak ada gunanya apabila seseorang memperoleh seluruh dunia, tapi kehilangan nyawanya.
Beberapa tahun yang lalu kita dikejutkan dengan berita gempa bumi di kawasan Cianjur yang berkekuatan 5.6 magnitudo. Berdasarkan informasi yang beredar, gempa itu cukup banyak memakan korban jiwa dan kerusakan bangunan. Hal yang menjadi renungan bagi kita adalah, apakah harta benda yang mereka miliki dapat mengembalikan nyawa mereka yang telah meninggal? Apakah kekayaan yang mereka peroleh selama hidupnya dapat membawa mereka diterima dalam kemah abadi? Jawabannya tidak. Oleh karena itu, selama hidup di bawah matahari, kiranya kita memprioritaskan hikmat, yakni segala perkataan Kristus, ajaran sehat dan yang sesuai dengan ajaran para rasul (1Tim 6:3).
Hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua sudah sangat dekat. Kelak, Tuhan akan datang untuk menghakimi setiap manusia yang ada di bumi ini. Pada hari itu, langit dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan segalanya juga akan ikut hancur lenyap. Pada hari kemurkaan-Nya, uang atau harta benda apa pun tidak akan dapat menyelamatkan kita–semuanya itu tidak ada gunanya. Maka, janganlah kita menjadi hamba uang, melainkan kita harus senantiasa memegang dan mengamalkan kebenaran, karena kebenaranlah yang dapat melepaskan kita dari maut (Ams 11:4). Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
Berikut ini adalah Saran Pertanyaan untuk sharing Mezbah Keluarga
Tanggal: 23-24 November 2024
- Bacalah renungan “AKHIR YANG BAIK”
- Adakah tantangan yang saat ini sedang Anda rasakan dalam menjalani pertandingan iman? Setiap anggota keluarga boleh berbagi.
- Berdoalah bersama-sama. Mohon Roh Kudus membantu kita dalam menghadapi setiap tantangan, agar dapat mengakhiri pertandingan dengan baik.
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.