“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”

(Yohanes 15:8)

Buah anggur merupakan salah satu jenis buah yang disukai oleh banyak orang. Rasanya yang manis dengan sedikit rasa asam memberikan kesegaran bagi orang yang mengonsumsinya. Buah anggur mengandung antioksidan dan berbagai vitamin yang menunjang bagi kesehatan tubuh. Selain bisa dimakan langsung dalam keadaan segar, kita juga bisa menikmati buah anggur yang diolah dengan proses pengeringan ataupun yang diperas sarinya menjadi berbagai macam minuman.

Dalam banyak kebudayaan, meminum anggur berkaitan dengan suasana yang penuh dengan sukacita dan kegembiraan. Demikian juga dalam Alkitab, anggur biasanya berkaitan dengan sukacita, kegembiraan, pesta, serta berkat Tuhan. Misalnya saja para pengintai yang diutus Musa menjelajah tanah Kanaan. Mereka kembali dengan membawa buah anggur sebagai bukti hasil pengintaian mereka.

Dalam bacaan hari ini, Yohanes 15:5 menuliskan, “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” Tuhan Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai pokok anggur dan kita, anak-anak-Nya, sebagai ranting-rantingnya. Sebagai ranting, Tuhan mengharapkan kita menghasilkan buah anggur yang manis dan berlimpah.

Untuk bisa menghasilkan buah, ranting haruslah melekat pada pokoknya. Artinya, kita perlu melekat pada Tuhan. Jemaat zaman para rasul memberikan teladan bagi kita dalam menghasilkan buah yaitu dalam Kisah Para Rasul 5:12-14, yang berbunyi, “Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan.” Demikianlah untuk berbuah kita harus berada dalam gereja benar milik-Nya dan berpegang pada ajaran murni dari Tuhan Yesus.

Dengan berbuah melalui perbuatan dan perkataan yang baik,  murid-murid ini dapat memuliakan Tuhan. Keberadaan orang-orang percaya memberikan sukacita dan kegembiraan kepada banyak orang. Bagaimana dengan kita? Apakah melalui perkataan dan perbuatan kita telah menghasilkan buah-buah yang memuliakan Tuhan Yesus? Kiranya kita dapat berbuah lebat dan nama Tuhan semakin dipermuliakan. Haleluya, Amin.