SAUH BAGI JIWA
Mencari Gara-Gara
Bacaan Alkitab Harian –
“Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: ‘Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa’” (Yohanes 9:24)
“Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: ‘Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa’” (Yohanes 9:24)
Mencari gara-gara. Itulah yang sedang dilakukan oleh orang-orang Farisi terhadap Tuhan Yesus. Mereka selalu berusaha mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus. Mereka mengamati dan memperhatikan setiap perkataan maupun perbuatan-Nya, kalau-kalau mereka dapat menemukan kesalahan pada-Nya. Bahkan, tidak jarang mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak, untuk bisa menyalahkan Yesus. Hati mereka penuh dengan kedengkian, sehingga mereka selalu mengikhtiarkan yang jahat kepada-Nya. Mereka tidak percaya bahwa Yesus memperoleh kuasa dari Allah untuk melakukan mukjizat-mukjizat-Nya.
Dalam kisah kali ini, mereka menemukan bahwa Yesus melakukan mukjizat kesembuhan itu pada hari Sabat. Mereka pun langsung menghakimi dan berkata, ”Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Mereka kemudian memanggil orang tua dari orang buta tersebut dan bertanya kepada mereka, “Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?” Mereka juga berusaha memengaruhi orang buta yang telah disembuhkan itu. Mereka memanggilnya dan berkata, “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.”
Namun, orang buta itu justru mengatakan, “Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Sesungguhnya, bukan hanya mata jasmaninya yang menjadi celik, tetapi mata rohaninya juga. Mukjizat kesembuhan yang dialaminya telah membuatnya percaya bahwa Yesus adalah seorang nabi. Berbeda dengan orang-orang Farisi. Mereka dengan matanya yang dapat melihat, telah menyaksikan mukjizat yang dilakukan Yesus namun mereka tetap menolak untuk percaya. Itulah kedegilan.
Hari ini, menjadi pelajaran bagi kita agar jangan sampai kita menyimpan rasa benci ataupun iri hati yang dapat membutakan hati kita. Dengan hati yang dibutakan, kita tidak dapat lagi membedakan yang baik dan yang jahat. Seperti orang Farisi, kita akan mencari cara untuk bisa mempersalahkan dan menjatuhkan orang lain, walaupun orang tersebut mungkin tidak berbuat kesalahan. Sebaliknya, kita mau membersihkan hati kita. Membiarkan hati kita dipenuhi oleh kasih Tuhan. Dengan demikian kita akan dapat melihat dengan lebih jelas karya Tuhan dan kebenaran-Nya di dalam hidup kita. Kiranya nama Tuhan semakin dipermuliakan.
Tuhan Yesus menyertai kita semua. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
24
Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.”
25Jawabnya: “Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.”
26Kata mereka kepadanya: “Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?”
27Jawabnya: “Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?”
28Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: “Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.
29Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang.”
30Jawab orang itu kepada mereka: “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.
31Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.
32Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.
33Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.”
34Jawab mereka: “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar.