SAUH BAGI JIWA
Buta Sejak Lahir
Bacaan Alkitab Harian –
“Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya” (Yohanes 9:1)
“Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya” (Yohanes 9:1)
Hellen Adams Keller adalah seorang penulis, aktivis politik dan dosen yang hidup di Amerika Serikat. Semasa hidupnya, Hellen berhasil memenangkan berbagai penghargaan bergengsi, antara lain gelar kehormatan dari Women’s Hall of Fame, medali penghargaan Medal of Freedom dari Presiden Amerika Serikat Lyndon Johnson dan penghargaan the Lions Humanitarian Award.
Namun, tahukah Anda bahwa ia adalah seorang tuna netra dan tuna rungu? Saat lahir, Helen bisa melihat dan mendengar, tetapi pada saat berusia 19 bulan, ia terjangkit penyakit yang membuatnya tuli dan buta. Alih-alih putus asa, kondisi tersebut tidak membuatnya patah semangat dan tenggelam dalam kesedihan. Bahkan, seorang guru muda yang dikirimkan untuknya, Anne Sullivan, begitu sabar dan setia menemani, menyemangati serta mengajari Hellen kecil selama puluhan tahun sampai Hellen beranjak dewasa.
Penulis Injil Yohanes pernah menceritakan tentang kisah seorang buta sejak lahir, mendapat perhatian khusus dari Tuhan Yesus yang sedang lewat. Melihat orang dalam kondisi demikian, pada umumnya kita akan bertanya-tanya: Dosa apa yang telah diperbuatnya atau orangtuanya sehingga orang itu mengalami kondisi yang menyedihkan? Pertanyaan serupa ditanyakan oleh murid-murid kepada Tuhan Yesus (Yoh 9:2).
Di sisi lain, jika kita menjadi orang buta tersebut, bagaimana perasaan kita saat mendengar pandangan tersebut? Apakah ada orang yang memperhatikan orang yang buta ini?
Penulis Injil Yohanes dengan sengaja menekankan bahwa Tuhan Yesus melihat orang yang buta ini (Yoh 9:1). Ia ternyata mendapat perhatian dari Tuhan! Sungguh nyaman rasanya saat ada yang memperhatikan diri kita, terutama saat kita sedang sakit atau mengalami kesulitan.
Di dalam gereja, saya merasakan kasih antar saudara saudari seiman. Saat ada yang sakit, maka nama-nama mereka diingat dalam doa. Selain itu, ada tim besuk yang datang memberikan kata-kata kekuatan dan mendoakan. Saat kesedihan melanda karena ditinggalkan oleh orang-orang yang kita kasihi, di saat itu ternyata kita tidak sendiri. Ada tim penghiburan yang siap membantu dan memberikan kekuatan serta penghiburan.
Inilah kasih dan perhatian yang kita dapatkan di dalam satu Tuhan. Melalui mereka, kita tahu bahwa Tuhan juga memperhatikan orang-orang yang sedih, yang sedang dilanda kesusahan ataupun yang lemah iman. Begitu pula perasaan orang yang buta sejak lahir ini, ia sungguh bahagia saat Tuhan Yesus memberikan perhatian kepadanya.
Tuhan Yesus telah memberikan teladan bagi kita untuk saling memperhatikan semua anggota di dalam gereja. Jika ada satu anggota yang sakit, maka tubuh itu pun akan sakit. Kita semua adalah satu tubuh. Kiranya perbuatan Tuhan Yesus di dalam memperhatikan orang yang buta sejak lahir itu dapat menjadi teladan tersendiri bagi kita di dalam memperhatikan sesama saudara-saudari seiman–baik mereka yang membutuhkan perhatian secara jasmani maupun rohani.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Orang yang buta sejak lahirnya
1Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: ”Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?”
3Jawab Yesus: ”Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.