SAUH BAGI JIWA
Titik Terang
Bacaan Alkitab Harian –
“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ‘Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’” (Yohanes 8:12)
“Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ‘Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup’” (Yohanes 8:12)
Dua tahun yang lalu, para pemimpin dunia memprediksi bahwa tahun 2023 dunia akan menjadi gelap karena hampir seluruh negara akan mengalami kesulitan ekonomi. Prediksi tersebut menunjukkan bagaimana dunia semakin berada dalam ketidakpastian. Namun, Indonesia justru dikatakan telah menjadi “bright spot ” atau titik terang dalam kondisi ekonomi global yang memburuk.
Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan, Tuhan Yesus berkata, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh 8:12). Kita mengetahui bahwa perkataan ini diucapkan oleh Tuhan Yesus setelah terjadinya peristiwa seorang perempuan yang kedapatan berzinah dibawa ke hadapan-Nya oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.
Mengapa orang-orang Farisi dan para ahli Taurat membawa perempuan itu kepada Tuhan Yesus? Di satu sisi, mereka berniat menjatuhkan Tuhan Yesus seandainya Ia salah mengambil keputusan. Di sisi lain, tindakan mereka menunjukkan bahwa sebagai pemimpin agama, mereka tidak tahu bagaimana memimpin orang pada kebenaran. Mereka menekankan pada penghukuman daripada pengampunan. Mereka suka menjadi hakim atas orang-orang yang berdosa daripada membebaskan orang-orang itu dan menuntunnya kepada terang.
Pada titik itulah Tuhan Yesus menegaskan bahwa diri-Nya adalah terang dunia. Barangsiapa yang mau mengikut Dia, mereka tidak akan berjalan di dalam kegelapan, tetapi akan memperoleh terang hidup. Bahkan, Ia juga pernah juga berkata, “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku jangan tinggal di dalam kegelapan” (Yoh 12:46). Ironisnya, manusia acap kali tidak mau datang dan percaya kepada terang itu. Mereka lebih menyukai kegelapan, yakni melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat.
Marilah kita renungkan: Apa yang kerap kali kita lakukan ketika mendapati saudara seiman atau orang lain berbuat dosa? Apakah kita suka menjadi hakim atas mereka? Atau, kita menjadi “titik terang” bagi mereka yang berada di dalam kegelapan? Sebagai orang yang sudah mengenal kebenaran dan ajaran firman Tuhan, sudah seharusnya kita menjadi penuntun bagi mereka yang buta dalam hal kebenaran dan menjadi terang bagi mereka yang hidup dalam kegelapan. Kita tidak seharusnya menggunakan firman Tuhan untuk semata-mata menghukum dan menghakimi mereka.
Kita pun harus bercermin diri apakah diri kita sudah benar-benar menjadi pengajar yang baik. Jangan sampai kita hanya tahu mengajar orang lain, tetapi tidak tahu mengajar diri sendiri. Kita yang mengajarkan, “Jangan mencuri”, apakah kita sendiri justru sedang mencuri?
Kita yang berkata, “Jangan berzinah,” apakah kita sendiri sedang berzinah? Kita yang berkata kepada orang lain agar menjauhkan diri dari segala berhala, apakah justru kita yang mungkin sering merampok rumah berhala? (Rm 2:19-22).
Saudara-saudari, marilah kita saling mendoakan agar kita dapat menjadi “titik terang” bagi semua orang yang berada di dalam dunia yang gelap ini yang menuntun mereka kepada terang hidup yang sejati. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Yesus terang dunia
12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: ”Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
13 Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: ”Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar.”
14Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: ”Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
15Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun,
16dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
17Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
18Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku.”
19Maka kata mereka kepada-Nya: ”Di manakah Bapa-Mu?” Jawab Yesus: ”Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku.”
20Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba.