SAUH BAGI JIWA
Menjadi Semakin Sadar Atau Bebal
Bacaan Alkitab Harian –
“…Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ‘Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu’” (Yohanes 8:7)
“…Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ‘Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu’” (Yohanes 8:7)
Bertambahnya usia tentu menyebabkan perubahan secara fisik, mental maupun kerohanian. Ada orang yang semakin berusia lanjut justru semakin berusaha menjaga kesehatannya. Namun, ada juga orang yang semakin bertambah usia semakin tidak peduli dengan kesehatannya. Ada orang yang menjadi semakin puas dengan kehidupannya, namun ada juga orang yang semakin menyesali kehidupannya. Ada orang yang semakin tua menjadi semakin baik kerohaniannya, namun ada juga yang semakin menurun imannya.
Perubahan seperti apa yang terjadi pada diri kita seiring dengan bertambahnya usia?
Injil Yohanes 8:1-11 menceritakan tentang peristiwa Tuhan Yesus sedang berada di dalam Bait Allah dan mengajar orang banyak. Tiba-tiba datanglah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi memperhadapkan kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Lalu, para ahli Taurat dan orang Farisi bertanya kepada Yesus apa yang seharusnya dilakukan kepada perempuan yang kedapatan berzinah ini. Pertanyaan ini sebetulnya dimaksudkan untuk mencari kesalahan Tuhan Yesus.
Dari peristiwa ini kita melihat bagaimana para ahli Taurat dan orang Farisi selalu berusaha mencari-cari kesalahan orang lain. Namun, apakah diri mereka sesungguhnya tanpa cela sehingga pantas untuk menyalahkan dan mencari kesalahan orang lain?
Tuhan Yesus menjawab mereka, “Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ‘Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu’” (Yoh 8:7).
Setelah mendengar perkataan ini, dalam ayat yang ke-9, penulis Injil Yohanes menekankan bahwa mereka satu per satu pergi mengundurkan diri mulai dari yang tertua. Mereka yang awalnya begitu menggebu-gebu untuk menyalahkan orang lain pada akhirnya mundur setelah merenungkan kesalahan dirinya sendiri.
Hal yang menarik adalah bahwa yang pertama-tama mengundurkan diri adalah mereka yang tertua. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang tertua ini menyadari bahwa semakin lanjut usia ternyata mereka semakin banyak melakukan dosa.
Dari peristiwa ini kiranya kita juga boleh merenungkan kehidupan kerohanian kita. Apakah dengan semakin lanjutnya usia kita semakin menyadari dosa-dosa kita? Atau, justru sebaliknya kita terus berusaha membenarkan diri dan mencari berbagai alasan untuk memaklumi segala pelanggaran dan kelalaian kita dalam menjalankan perintah Tuhan? Jika demikian, kita telah menjadi orang-orang yang bebal.
Selanjutnya dalam Injil Yohanes 8:10-11 dituliskan: “Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ‘Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?’ Jawabnya: ‘Tidak ada, Tuhan.’ Lalu kata Yesus: ‘Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.’”
Tuhan Yesus tidak membenarkan perbuatan dari perempuan yang berzinah ini. Namun, Ia memberikan kesempatan kepada perempuan ini untuk bertobat dan tidak melakukan dosa lagi. Kiranya kita juga melihat bahwa penambahan usia yang dianugerahkan Tuhan kepada kita adalah kesempatan untuk bertobat dan tidak berbuat dosa lagi. Kiranya semakin lanjut usia, semakin sering kita melakukan introspeksi diri agar menyadari apa yang semestinya kita lakukan sebelum hidup kita berakhir di dunia ini.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
1tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.
2Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.
3Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
4lalu berkata kepada Yesus: ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
5Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”
6Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
7Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: ”Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”
8Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
9Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
10Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ”Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”
11Jawabnya: ”Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”