SAUH BAGI JIWA
Jangan Berbuat Dosa Lagi
Bacaan Alkitab Harian – Yohanes 5:10-16
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 20 Aug 2024
”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk” (Yohanes 5:14b)
”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk” (Yohanes 5:14b)
Ada seorang yang lumpuh di kolam Betesda. Dia sudah menantikan kesembuhan selama tiga puluh delapan tahun. Tetapi karena keterbatasannya, dia tidak dapat segera turun ke kolam ketika malaikat menggoncangkan air kolam itu. Dia juga tidak mempunyai seseorang untuk membantunya turun ke kolam. Maka, selama bertahun-tahun, dia tidak mendapat kesempatan untuk sembuh. Bersyukur bahwa Tuhan Yesus melihatnya dan tergerak untuk menyembuhkannya. Dengan demikian, dia pun menjadi sembuh.
Ketika bertemu lagi dengannya di Bait Allah, Yesus mengucapkan suatu perkataan penting, yaitu, ”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Yesus menasihatinya untuk menjauhkan diri dari dosa agar dia tidak mengalami hal yang lebih buruk lagi. Mukjizat kesembuhan itu hanya sekali. Jika dia tidak menjaga diri, maka ketika hal yang lebih buruk terjadi, mungkin tidak akan ada mukjizat lagi. Oleh karena itu, setelah sembuh, dia harus menjaga diri dengan sebaik-baiknya.
Nasihat yang sama juga dapat kita terapkan pada diri kita yang telah percaya kepada Tuhan. Dulu kita adalah orang yang berdosa–sama seperti orang lumpuh tersebut. Sebelum bertemu dengan Yesus, orang lumpuh itu hidup menderita. Mungkin dia juga hampir-hampir kehilangan harapan untuk memperoleh kesembuhan karena kondisinya yang serba terbatas. Kita pun demikian. Sebelum mengenal Tuhan, kita hidup di dalam dosa. Kita tidak memiliki harapan akan hidup kekal karena kodrat dosa yang kita miliki. Namun oleh anugerah Tuhan, kita memperoleh anugerah keselamatan karena dosa-dosa kita telah disucikan oleh darah Yesus. Kita yang seharusnya binasa, memiliki harapan lagi.
Setelah menerima anugerah keselamatan, kita harus senantiasa memelihara diri. Janganlah kita berbuat dosa lagi, apalagi sampai menjadi murtad. Jika itu terjadi, maka tidak ada harapan lagi. Kita pasti binasa. Tidak mungkin ada korban kedua yang dapat menyucikan dosa kita lagi. Sebab Yesus tidak mungkin mati dua kali demi kita. Ini selaras dengan apa yang tertulis dalam Ibrani 10:26-27, “Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.”
Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk senantiasa memeriksa diri. Jangan menganggap bahwa sekali selamat, kita pasti akan terus selamat. Keselamatan adalah usaha seumur hidup. Keselamatan kita tergantung dari cara hidup kita setelah percaya kepada Tuhan. Baptisan hanyalah langkah awal, pintu gerbang menuju kerajaan surga. Apakah kita akan sampai ke surga atau tidak, itu tergantung apakah kita berjalan di jalan yang benar atau tidak. Itu juga bergantung pada apakah kita berhenti di tengah jalan karena suatu hal ataukah kita berjalan terus sampai tujuan.
Jadi, sepanjang hidup yang kita jalani ini, janganlah kita menjadi lengah. Rasul Paulus menasihati kita untuk memperhatikan hidup kita dengan saksama. Perhatikanlah apakah kita telah hidup benar? Apakah kita telah menjauhkan diri dari dosa? Apakah kita telah melakukan hal yang berkenan kepada Tuhan? Semua hal ini sangat penting dalam rangka untuk mencapai tujuan kita, yaitu keselamatan jiwa. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
10
Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: “Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.”
11Akan tetapi ia menjawab mereka: “Orang yang telah menyembuhkan aku, Dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.”
12Mereka bertanya kepadanya: “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?”
13Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
14Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.”
15Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
16Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
