SAUH BAGI JIWA
Jangan Mencintai Uang
“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia”
“Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia”
Tak dapat disangkal bahwa setiap manusia pasti memerlukan uang. Kita berusaha dan bekerja demi mendapatkan uang. Meskipun demikian, janganlah kita mendewakan uang dan kekayaan, sehingga hati dan pikiran kita dipenuhi olehnya.
Ada orang yang tujuan hidupnya adalah untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. Ia bekerja siang dan malang, bahkan kadangkala mengabaikan kesehatan demi mendapatkan uang yang lebih banyak. Memang, ada kecenderungan bagi manusia untuk tidak pernah merasa puas, terutama dalam hal uang. Banyak orang berusaha untuk mencari uang lebih banyak lagi, sehingga banyak orang yang telah menjadi hamba uang.
Padahal Ibrani 13:5 menasihatkan, “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.’” Ketika kita berusaha mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dan tidak pernah merasa cukup, sesungguhnya kita sedang menunjukkan bahwa kita tidak percaya kepada Tuhan. Kita tidak percaya pada pemeliharaan Tuhan, sehingga tanpa uang, kita merasa khawatir akan kekurangan.
Selain itu, kecintaan yang berlebihan terhadap uang akan membuat kita masuk ke dalam jerat iblis.
Rasul Paulus menasihatkan kita agar memiliki rasa cukup, bahkan ketika hanya memiliki makanan dan pakaian. Asalkan kita dapat bertahan hidup, itu sudah cukup. Sebab berapa banyak pun harta yang kita miliki, semua itu akan kita tinggalkan. Oleh karena itu, janganlah mencintai uang dan bermegah atas kekayaan. Sebaliknya cari dan cintailah kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Itulah harta yang sesungguhnya dan yang harus kita kejar seumur hidup kita. Amsal 11:28 menuliskan, “Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.”
Oleh karena itu, waspadalah agar kita tidak masuk ke dalam tipu daya Iblis. Jangan menaruh kepercayaan pada uang dan kekayaan, seolah-olah dengan memiliki banyak harta, kita akan merasa tenang dan aman. Sadarilah bahwa harta kekayaan dunia tidak kekal dan sewaktu-waktu bisa hilang. Maka, yang harus kita kumpulkan adalah harta surgawi yang bersifat kekal. Segala sesuatu akan lenyap dan ditinggalkan, hanya iman kepada Tuhan yang akan tinggal tetap. Imanlah yang akan membawa kita masuk ke dalam kerajaan surga, bukan uang. Pilihan ada di tangan kita. Jangan sampai kita salah dalam memilih. Tuhan menyertai kita semua.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?

-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.