“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” (Yohanes 1:1)

Yohanes memulai tulisannya dengan perkataan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Perkataan “pada mulanya” ini, tentunya mengingatkan kita akan sebuah perkataan, yang pertama kali diucapkan dalam Alkitab, yaitu dalam kitab Kejadian, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Tetapi bedanya, Yohanes di sini tidak langsung menyatakan bahwa pada mulanya adalah Allah, tetapi menuliskan bahwa pada mulanya adalah Firman. Barulah selanjutnya Yohanes menjelaskan bahwa Firman itu adalah Allah.

Jauh sebelum segala sesuatunya ada, Allah sudah ada. Dia yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Dia juga yang menciptakan kita, dan memberi kita nafas kehidupan. Dan Dia kekal selama-lamanya. Seperti kitab wahyu menuliskan “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.”

Ada banyak ilmuwan yang tidak percaya akan Allah, mereka menuliskan berbagai teori mengenai bagaimana alam semesta ini bisa terbentuk. Salah satu yang paling terkenal adalah teori Big Bang, yang mengatakan bahwa terjadi sebuah ledakan dahsyat, yang mengakibatkan menjauhnya bintang-bintang, yang kemudian membentuk galaksi. Tetapi satu hal yang tidak bisa dijelaskan oleh para ilmuwan ini adalah bagaimana awal mula dari batu besar yang meledak tersebut. Bagaimana batu itu bisa ada pertama kalinya, dari yang sebelumnya tidak ada, menjadi ada, lalu menjadi besar, dan kemudian meledak.

Dan juga, para ilmuwan tidak dapat menjelaskan bagaimana manusia bisa ada, dari sesuatu yang tidak hidup bisa menjadi hidup. Bahkan dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang ini, para ilmuwan masih belum dapat menciptakan dan membuat benda yang tidak hidup menjadi hidup. Bagaimana terciptanya alam semesta dan manusia masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Tetapi bagi kita, Allah telah menyatakan melalui Firman-Nya, sehingga kita memahami bagaimana alam semesta dan segala isinya bisa ada. Tanpa Firman Allah, sesungguhnya manusia tidak dapat menyelami perbuatan Allah. Alkitab telah menyatakan melalui Firman-Nya bahwa Allahlah yang menciptakan segala sesuatunya.

Memahami hal ini, biarlah dapat menguatkan iman kita akan kebenaran Firman Allah dan juga akan kebesaran Allah. Dengan demikian, kiranya kita semakin percaya akan Firman Allah, dan menjalani hidup semakin takut dan hormat akan Tuhan, Allah atas alam semesta. Haleluya!