SAUH BAGI JIWA
Kerelaan Hati Untuk Menyelidiki
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 01 Jun 2024
“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah Para Rasul 17:11)
“Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian” (Kisah Para Rasul 17:11)
Di kota besar, terutama di tengah-tengah masyarakat yang begitu sibuk, dingin dan egois; kerelaan hati untuk menerima nasihat atau masukan bagaikan sebuah barang langka. Demikian istilah yang sering digunakan, “Sudah salah, ngotot pula!” Sebuah istilah yang dipakai untuk merujuk suatu kondisi saat seseorang sedang diberitahukan hal yang benar atau hal yang seharusnya diperbuat, tetapi orang tersebut malah tetap bersikeras pada pendiriannya yang salah.
Namun, dalam kitab bacaan hari ini, dikatakan bahwa dibandingkan dengan orang-orang Tesalonika, orang-orang di Berea mau menerima firman Tuhan dengan kerelaan hati, sambil menyelidiki untuk mengetahui kebenaran dari firman yang disampaikan.
“Kerelaan hati” dalam bahasa Yunani secara harfiah berarti bersikap terbuka, tidak langsung menghakimi. Sikap demikian tentunya membutuhkan kerendah-hatian dan kedewasaan rohani di dalam menerima nasihat-nasihat Firman Tuhan–terutama saat perkataan tersebut menegur perbuatan yang tidak dikenan oleh Tuhan.
Ada orang yang suka dan bersyukur saat mendengarkan kebenaran Firman Tuhan. Walau mungkin ia tertegur oleh firman itu, namun dengan rendah hati ia mau menerimanya. Ia mulai menyelidiki kebenaran Firman Tuhan dan dengan segala kerendahan hati, ia mau bertumbuh. Namun ada juga orang yang sangat marah ketika tertegur oleh Firman Tuhan. Mereka tidak mau lagi datang ke gereja. Orang-orang seperti demikian tidak mau bertumbuh dalam kasih Tuhan dan kebenaran-Nya.
Hari ini, apakah kita mau belajar untuk menjadi dewasa, terbuka, dan menerima pengajaran firman Tuhan yang sejati? Apakah kita memiliki kerelaan hati untuk terus-menerus diperbarui oleh kebenaran firman Tuhan? Atau kita malah menjadi orang yang picik, dan tertutup hatinya jika menyangkut kebenaran dan keselamatan?
Selain kerelaan hati, orang-orang Berea juga mau menyelidiki dengan tujuan untuk mengetahui apakah benar demikian, saat mereka menerima Firman Tuhan. Perbuatan “menyelidiki” secara harfiah dalam bahasa asli merujuk pada perbuatan seseorang untuk mempelajari secara seksama dan teliti terhadap suatu hal yang masih belum dapat ia pahami. Dengan kata lain, orang-orang Berea tidak serta-merta langsung menerima “mentah-mentah” perkataan yang disampaikan, melainkan mereka menelaah dan mencocokkan kembali apakah sesuai atau tidak, dengan cara mempelajarinya dalam ketelitian.
Sikap yang demikian sesungguhnya akan sangat membantu kita di dalam memperkuat iman kepercayaan; sehingga tidak akan mudah untuk diombang-ambingkan dengan berbagai macam pengajaran dunia. Sikap yang demikian juga akan meneguhkan iman kita terhadap hasutan-hasutan yang menyimpangkan kebenaran Firman Tuhan untuk meninggalkan kebenaran-Nya dan gereja-Nya.
Dalam kerelaan hati, kiranya kita dapat turut meneladani orang-orang Berea yang memiliki kerelaan hati–mau bertumbuh dan bersikap rendah hati–di dalam menyelidiki setiap pengajaran yang disampaikan. Dengan demikian, kita pun dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta tidak akan tersesat atau pun menjadi penyesat dalam hal pengajaran Firman Tuhan. Kiranya karunia Roh Kudus senantiasa menyertai dan membimbing kita semua. Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.