SAUH BAGI JIWA
Melewatkan Kesempatan
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 24:10-27
“Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: ‘Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau’ ” (Kisah Para Rasul 24:25)
“Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: ‘Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau’ ” (Kisah Para Rasul 24:25)
Feliks adalah seorang wali negeri yang ditugaskan di Kaisarea ketika Paulus didakwa oleh orang-orang Yahudi. Penulis Kitab Kisah Para Rasul menyebutkan bahwa Feliks tahu benar-benar mengenai Jalan Tuhan. Mungkin dia mengetahui tentang Jalan Tuhan itu dari istrinya, Drusila, yang adalah seorang Yahudi. Tetapi, besar kemungkinan juga ia mengetahuinya dari kabar yang disampaikan oleh orang banyak, mengingat bahwa dia telah cukup lama memerintah di daerah itu.
Rupanya Feliks dan istrinya cukup tertarik tentang Yesus dan ajaran-Nya sehingga mereka mengundang Paulus untuk datang dan berbicara lebih banyak tentang Tuhan. Tentu saja Paulus dengan senang hati memberitakan tentang Yesus kepada mereka. Namun, ketika Paulus sampai pada pembahasan mengenai kebenaran, penguasaan diri, dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata, “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.”
Feliks merupakan seorang penguasa yang egois, tamak, dan lalim. Ini dapat dilihat dari caranya memperlakukan Paulus. Walaupun Paulus tidak terbukti melakukan kesalahan seperti yang telah dituduhkan kepadanya, Feliks tidak melepaskannya hingga masa pemerintahannya di Kaisarea berakhir. Dia hanya memberikan kelonggaran kepada Paulus selama berada di dalam tahanan. Ketamakannya juga nampak dari seringnya dia memanggil Paulus untuk bercakap-cakap, dengan harapan agar Paulus memberinya uang. Oleh karena itu, tidak mengherankan ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri, dan penghakiman, dia menjadi takut. Feliks tahu bahwa dia adalah orang yang tidak benar dan tidak dapat mengendalikan diri sehingga jika dihakimi, dia akan didapati bersalah.
Penulis Surat Yudas pernah menggambarkan keadaan pada hari penghakiman: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan” (Yud 1:14b-15a). Orang jahat seperti Feliks tidak akan lepas dari hukuman dan penghakiman Tuhan kelak jika mereka tidak mau bertobat.
Sesungguhnya, kesaksian Paulus saat itu merupakan kesempatan bagi Feliks. Jika saja dalam rasa takutnya Feliks mau merendahkan hati, mengakui dosa-dosanya, dan bertobat, keadaannya akan menjadi berbeda. Dia bisa saja bertanya kepada Paulus apa yang harus dilakukannya agar bisa memperoleh anugerah keselamatan. Sangat disayangkan, Feliks melewatkan kesempatan itu. Dia berkata bahwa dia akan mencari kesempatan baik lainnya untuk mendengar lebih banyak lagi kesaksian Paulus tentang Yesus. Tetapi, Alkitab tidak pernah mencatatkan lagi tentang kisah tentang Feliks.
Hal yang sama akan kita alami jika kita melewatkan kesempatan dari Tuhan – entah itu kesempatan untuk bertobat, berbuat baik, melayani, atau lebih berakar dan beriman kepada Tuhan. Tuhan selalu memberikan kita kesempatan, namun jika kita tidak menghargainya, kesempatan itu akan lewat. Sangat mungkin kita tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu lagi seperti Feliks.
“Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!” (Ibr 4:7b).
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 24:10-27
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 24:10-27
10 Lalu wali negeri itu memberi isyarat kepada Paulus, bahwa ia boleh berbicara. Maka berkatalah Paulus: “Aku tahu, bahwa sudah bertahun-tahun lamanya engkau menjadi hakim atas bangsa ini. Karena itu tanpa ragu-ragu aku membela perkaraku ini di hadapanmu:
11 Engkau dapat memastikan, bahwa tidak lebih dari dua belas hari yang lalu aku datang ke Yerusalem untuk beribadah.
12 Dan tidak pernah orang mendapati aku sedang bertengkar dengan seseorang atau mengadakan huru-hara, baik di dalam Bait Allah, maupun di dalam rumah ibadat, atau di tempat lain di kota.
13 Dan mereka tidak dapat membuktikan kepadamu apa yang sekarang dituduhkan mereka kepada diriku.
14 Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut sekte. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi.
15 Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.
16 Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
17 Dan setelah beberapa tahun lamanya aku datang kembali ke Yerusalem untuk membawa pemberian bagi bangsaku dan untuk mempersembahkan persembahan-persembahan.
18 Sementara aku melakukan semuanya itu, beberapa orang Yahudi dari Asia mendapati aku di dalam Bait Allah, sesudah aku selesai mentahirkan diriku, tanpa orang banyak dan tanpa keributan.
19 Merekalah yang sebenarnya harus menghadap engkau di sini dan mengajukan dakwaan mereka, jika mereka mempunyai sesuatu terhadap aku.
20 Namun biarlah orang-orang yang hadir di sini sekarang menyatakan kejahatan apakah yang mereka dapati, ketika aku dihadapkan di Mahkamah Agama.
21 Atau mungkinkah karena satu-satunya perkataan yang aku serukan, ketika aku berdiri di tengah-tengah mereka, yakni: Karena hal kebangkitan orang-orang mati, aku hari ini dihadapkan kepada kamu.”
22 Tetapi Feliks yang tahu benar-benar akan Jalan Tuhan, menangguhkan perkara mereka, katanya: “Setibanya kepala pasukan Lisias di sini, aku akan mengambil keputusan dalam perkaramu.”
23 Lalu ia menyuruh perwira itu tetap menahan Paulus, tetapi dengan tahanan ringan, dan tidak boleh mencegah sahabat-sahabatnya melayani dia.
24 Dan setelah beberapa hari datanglah Feliks bersama-sama dengan isterinya Drusila, seorang Yahudi; ia menyuruh memanggil Paulus, lalu mendengar dari padanya tentang kepercayaan kepada Yesus Kristus.
25 Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.”
26 Sementara itu ia berharap, bahwa Paulus akan memberikan uang kepadanya. Karena itu ia sering memanggilnya untuk bercakap-cakap dengan dia.
27 Tetapi sesudah genap dua tahun, Feliks digantikan oleh Perkius Festus, dan untuk mengambil hati orang Yahudi, ia membiarkan Paulus tetap dalam penjara.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)