SAUH BAGI JIWA
Dampak Kebencian Yang Mengerikan
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 23:11-22
“Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus“ (Kisah Para Rasul 23:12)
“Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus“ (Kisah Para Rasul 23:12)
Kebencian orang-orang Yahudi terhadap para pengikut Yesus sangatlah besar, terutama terhadap Paulus. Mengapa demikian? Karena Paulus memberitakan Injil dengan berani dan semangat yang berapi-api. Rintangan apa pun tidak dapat menghalanginya. Bahkan, siksaan dan penganiayaan juga tidak dapat menghentikannya. Paulus adalah seorang terpelajar dan berhikmat sehingga dia dengan fasih menyampaikan firman Tuhan dan banyak orang dapat menerima dan menjadi percaya. Ia dengan berani menegur orang yang memberitakan ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran.
Tindakan ini membuat orang-orang Yahudi, terutama orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sangat membencinya. Sebelum mengenal Tuhan secara pribadi, sesungguhnya Paulus juga merupakan bagian dari mereka. Oleh karena hal inilah, kemungkinan besar mereka menganggapnya sebagai pengkhianat. Karena itu, mereka berusaha untuk menangkap, bahkan membunuh Paulus karena ia dianggap telah menganut ajaran sesat. Keberadaan Paulus merupakan ancaman bagi mereka.
Ketika serangan mereka secara langsung terhadap Paulus tidak berhasil, orang-orang Yahudi itu berkomplot dan membuat kesepakatan jahat ini: “Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu” (Kis 23:15).
Mereka memakai siasat licik untuk membunuh Paulus. Luar biasa! Mereka yang memegang hukum Taurat dengan ketat malah berencana untuk melakukan pembunuhan. Padahal, perintah “jangan membunuh” tercantum di dalam Sepuluh Perintah Allah. Tidak heran jika Yesus menyebut mereka sebagai orang munafik. Mereka hanya mengajarkan hukum, namun tidak melakukannya.
Rasa benci telah membutakan hati nurani mereka. Mereka tidak peduli lagi terhadap dosa. Hal yang ada di dalam pikiran mereka hanyalah bagaimana mereka dapat segera melenyapkan orang yang tidak mereka sukai atau dianggap sebagai penghalang. Karena rasa benci, orang tidak segan untuk berbuat dosa, melakukan tipu daya, bahkan membunuh. Orang yang membenci bukan hanya tidak menerapkan ajaran Yesus untuk mengasihi sesama, tetapi juga dengan sengaja melanggar perintah Allah. Kita tahu bahwa pelanggaran terhadap perintah Allah akan menjauhkan kita dari Allah dan mendatangkan hukuman yang bisa menjauhkan anugerah keselamatan bagi kita. Begitu mengerikan dampak dari kebencian.
Di dalam Alkitab, kita bisa melihat bagaimana kehidupan orang-orang yang memiliki kebencian, seperti Kain, Ahab, Saul, dan Haman. Kebencian membuat hidup mereka tidak bahagia. Karena memendam kebencian, fokus hidup mereka hanyalah untuk melenyapkan orang yang mereka benci. Mereka diperbudak oleh kebencian. Karena mereka hidup di dalam dosa, Allah tidak menyertai mereka.
Penulis Kitab Imamat 19:17 menasihati kita, “Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.” Marilah kita terus berusaha untuk menjauhi kebencian dengan bersandar pada pertolongan Tuhan.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 23:11-22
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 23:11-22
Kisah Para Rasul 23:11
11 Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: ”Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”Komplotan orang-orang Yahudi
Kisah Para Rasul 22:12-22
12 Dan setelah hari siang orang-orang Yahudi mengadakan komplotan dan bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh Paulus.13 Jumlah mereka yang mengadakan komplotan itu lebih dari pada empat puluh orang.14 Mereka pergi kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi dan berkata: ”Kami telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa kami tidak akan makan atau minum, sebelum kami membunuh Paulus.15 Karena itu hendaklah kamu bersama-sama dengan Mahkamah Agama menganjurkan kepada kepala pasukan, supaya ia menghadapkan Paulus lagi kepada kamu, seolah-olah kamu hendak memeriksa perkaranya lebih teliti, dan sementara itu kami sudah siap sedia untuk membunuh dia sebelum ia sampai kepada kamu.”16 Akan tetapi kemenakan Paulus, anak saudaranya perempuan, mendengar tentang penghadangan itu. Ia datang ke markas dan setelah diizinkan masuk, ia memberitahukannya kepada Paulus.17 Lalu Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata kepadanya: ”Bawalah anak ini kepada kepala pasukan, karena ada sesuatu yang perlu diberitahukannya kepadanya.”18 Perwira itu membawanya kepada kepala pasukan dan berkata: ”Paulus orang tahanan itu, memanggil aku dan meminta, supaya aku membawa anak muda ini kepadamu, sebab ada yang perlu diberitahukannya kepadamu.”19 Maka kepala pasukan itu memegang tangan anak muda itu, lalu membawanya ke samping dan bertanya: ”Apakah yang perlu kauberitahukan kepadaku?”20 Jawabnya: ”Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk meminta kepadamu, supaya besok engkau menghadapkan Paulus lagi ke Mahkamah Agama, seolah-olah Mahkamah itu mau memperoleh keterangan yang lebih teliti dari padanya.21 Akan tetapi janganlah engkau mendengarkan mereka, sebab lebih dari pada empat puluh orang dari mereka telah siap untuk menghadang dia. Mereka telah bersumpah dengan mengutuk diri, bahwa mereka tidak akan makan atau minum, sebelum mereka membunuh dia; sekarang mereka telah siap sedia dan hanya menantikan keputusanmu.”22 Lalu kepala pasukan menyuruh anak muda itu pulang dan memerintahkan kepadanya: ”Jangan katakan kepada siapa pun juga, bahwa engkau telah memberitahukan hal ini kepadaku.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
