SAUH BAGI JIWA
Memaksimalkan Keistimewaan Kita
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 22:22-29
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 28 May 2024
“Lalu kata kepala pasukan itu: ‘Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal.’ Jawab Paulus: ‘Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku’“ (Kisah Para Rasul 22:28)
“Lalu kata kepala pasukan itu: ‘Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal.’ Jawab Paulus: ‘Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku’“ (Kisah Para Rasul 22:28)
Untuk bisa mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa dan juga mendapatkan berbagai kemudahan, tidak sedikit orang akan bersedia membeli keanggotaan dalam instansi atau organisasi tertentu. Sebagai anggota, dia akan berhak mendapatkan harga khusus, fasilitas tambahan, antrian khusus yang berbeda dengan pelanggan lainnya, ataupun voucher yang bisa digunakan untuk berbelanja.
Demikianlah Rasul Paulus, yang terlahir sebagai warga negara Rum, memiliki status yang sangat dihormati dan berbagai hak istimewa karena kewarganegaraannya tersebut. Dan tidak sedikit orang, demi mendapatkan kewarganegaraan Rum tersebut, bersedia mengeluarkan sejumlah besar uang, seperti yang dilakukan oleh kepala pasukan yang menangkap Paulus.
Ketika kepala pasukan hendak menangkap Paulus dan menyesahnya, Paulus mengatakan bahwa dirinya adalah warga negara Roma. Sebagai warga negara Roma, Paulus mendapatkan perlindungan ke mana pun ia pergi, selama berada dalam wilayah Roma. Demikianlah, dengan statusnya tersebut, hal itu dapat membantu pelayanan rasul Paulus sehingga tidak harus disesah.
Di dalam kehidupan bermasyarakat, setiap dari kita pun pasti memiliki keistimewaan-keistimewaan yang tidak dimiliki setiap orang. Mungkin kita adalah seorang yang telah lulus sebagai arsitek–yang lebih memahami seluk-beluk bangunan dibanding orang lain. Atau kita sedang atau telah mengambil les piano sebelumnya, sehingga lebih memahami musik dibanding yang lainnya. Ataupun kita fasih berbicara dan memiliki banyak koneksi dalam bersosialisasi.
Setiap dari kita ditempatkan Allah secara unik dalam masyarakat, tentunya semua hal ini bukanlah sebuah kebetulan. Dengan keistimewaan-keistimewaan yang kita miliki dalam kehidupan, biarlah seperti rasul Paulus, kita juga mau menggunakannya untuk membantu pelayanan kita. Bagi yang memahami bangunan, ini sangat berguna dalam membangun rumah Tuhan. Bagi yang mengerti musik, ini pun sangat berguna dalam pelayanan dan ibadah.
Hari ini, marilah kita merenungkan keistimewaan apa yang kita miliki? Bagaimanakah hal itu bisa kita gunakan dalam pelayanan kita? Setiap dari kita ditempatkan Allah secara berbeda-beda, untuk bisa saling melengkapi dan membantu pekerjaan Allah. Seperti rasul Paulus yang menggunakan keistimewaannya sebagai warga negara Roma untuk membantu pelayanannya, biarlah kita juga mau menggunakan setiap keistimewaan yang kita miliki untuk membantu pekerjaan Tuhan. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 22:22-29
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 22:22-29
22 Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya: ”Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!”Di dalam markas23 Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara.24 Karena itu kepala pasukan memberi perintah untuk membawa Paulus ke markas dan menyuruh memeriksa dan menyesah dia, supaya dapat diketahui apa sebabnya orang banyak itu berteriak-teriak sedemikian terhadap dia.25 Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: ”Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?”26 Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: ”Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum.”27 Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: ”Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?” Jawab Paulus: ”Benar.”28 Lalu kata kepala pasukan itu: ”Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal.” Jawab Paulus: ”Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku.”29 Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Rum.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?