SAUH BAGI JIWA
Mengatasi Konflik Kepentingan
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 16:16-24
“Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa“ (Kisah Para Rasul 16:19)
“Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa“ (Kisah Para Rasul 16:19)
Di dalam kehidupan kita, benturan atau konflik antar individu karena adanya perbedaan kepentingan merupakan hal yang lumrah terjadi. Kepentingan pribadi dapat bersinggungan dengan kepentingan pribadi lainnya. Kepentingan pribadi dapat bertentangan dengan kepentingan kelompok yang lebih besar. Kepentingan satu kelompok bisa saja berbenturan dengan kepentingan kelompok lainnya.
Penulis Kitab Kisah Para Rasul 16:16-24 menuliskan tentang seorang budak perempuan yang memiliki roh tenung. Tuan-tuannya memakai “keahliannya” ini untuk memperoleh keuntungan yang besar. Ketika Rasul Paulus mengusir roh tenung yang menguasai budak perempuan itu, para majikannya melihat bahwa tindakan Rasul Paulus tersebut mengusik kepentingan mereka dan merugikan. “Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa” (Kis 16:19).
Peristiwa ini menunjukan bagaimana tuan-tuan dari budak perempuan ini merasa sangat terganggu oleh tindakan Rasul Paulus. Mereka memiliki kepentingan yang berbeda dengannya. Bukannya berbahagia karena budak perempuan itu sudah tidak lagi dirasuki oleh roh tenung, mereka justru merasa telah dirugikan karena kehilangan penghasilan yang besar. Karena itu, mereka menangkap Paulus dan Silas agar mereka dihukum dan dimasukan ke dalam penjara.
Pada hari ini, jika kita menghadapi situasi konflik kepentingan dengan orang lain, bagaimana seharusnya sikap kita? Apakah kita lebih mendahulukan kepentingan pribadi kita dan mengorbankan kepentingan orang lain seperti apa yang dilakukan oleh tuan-tuan dari budak perempuan itu? Atau, kita mencoba melihat kepentingan mana yang lebih besar untuk diperjuangkan?
Secara manusiawi, kita akan cenderung mendahulukan kepentingan pribadi. Bahkan, mungkin kita tega merugikan orang lain demi tercapainya kepentingan kita. Hal ini kerap terjadi dalam dunia politik dan bisnis. Namun, sebagai orang percaya, kita harus hidup untuk Kristus. Seperti dituliskan di dalam Galatia 2:20, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”
Sebagai umat percaya, kita hidup oleh iman dan Kristus hidup di dalam kita. Dengan demikian, ketika menghadapi konflik kepentingan, respon kita harus didasarkan pada apa yang dikehendaki oleh Kristus. Allah menghendaki agar kita jangan mengutamakan kepentingan pribadi, tetapi memperhatikan kepentingan orang lain juga.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 16:16-24
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 16:16-24
16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: ”Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan.”18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: ”Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini.” Seketika itu juga keluarlah roh itu.Kepala penjara Filipi19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: ”Orang-orang ini mengacau kota kita ini, karena mereka orang Yahudi,21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya.”22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan mendera mereka.23 Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh.24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
![bible-2167778_1920 bible-2167778_1920](https://tjc.org/id/wp-content/uploads/sites/43/2017/03/bible-2167778_1920.jpg)