SAUH BAGI JIWA
Mengambil Kesempatan Untuk Menginjil
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 13:13-41
“…pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: ‘Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!’ Maka bangkitlah Paulus…lalu berkata: ‘Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!’ ” (Kisah Para Rasul 13:15-16)
“…pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: ‘Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!’ Maka bangkitlah Paulus…lalu berkata: ‘Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!’ ” (Kisah Para Rasul 13:15-16)
Dalam sebuah forum, ada pertanyaan diskusi yang membahas tentang sebuah tema, “Apakah Anda setuju bahwa kesempatan tidak datang dua kali?” Pertanyaan ini mendapatkan beberapa respon dari peserta forum. Ada yang berpendapat bahwa kesempatan yang secara spesifik datang pada tempat dan waktu yang sama, jarang terjadi untuk kedua kalinya. Namun jenis kesempatan yang sama dapat datang kedua kalinya di tempat dan waktu yang berbeda. Forum ini akhirnya menyimpulkan agar peserta tidak menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Dan juga mengingatkan agar tidak terlalu berputus asa atas kesempatan yang terlewat, sebaliknya menyiapkan diri untuk memegang kesempatan berikutnya.
Hal inilah yang dilakukan oleh Rasul Paulus dalam perjalanan penginjilannya di Antiokhia. Pada saat dia beribadah di hari Sabat, ada satu kesempatan yang muncul untuk mengabarkan Injil. Dan Rasul Paulus mengambil kesempatan itu. Dikisahkan setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya: “Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!” Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!”
Rasul Paulus pun menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan mengenai janji sang Mesias, yang digenapi oleh Yesus Kristus. Tanpa ragu, malu, ataupun takut, Rasul Paulus mengambil kesempatan untuk menginjil sebaik-baiknya.
Saudara-saudari terkasih di dalam Tuhan. Sebagai umat percaya, kita juga diberikan amanat oleh Tuhan untuk mengabarkan Injil, yaitu kabar sukacita mengenai keselamatan dalam Yesus bagi semua manusia. Tuhan pun memberikan kesempatan kepada kita. Namun seringkali kita melewatkan kesempatan demi kesempatan; karena kita takut, malu, ataupun ragu untuk melakukannya karena merasa tidak menguasai isi Alkitab. Namun, memberitakan Injil tidak selalu terpaku pada perbuatan menjabarkan dan menafsirkan Alkitab. Kita dapat menyaksikan kasih Tuhan yang kita alami bersama Tuhan. Itulah yang Paulus lakukan, yaitu menceritakan rasa sukacitanya ketika menemukan Mesias yang dijanjikan.
Kiranya hal ini memberikan kita semangat baru untuk mengambil kesempatan untuk menginjil. Ketika ada orang yang menanyakan kabar, kita bisa sampaikan bagaimana Tuhan memelihara hidup kita. Ketika ada orang yang menanyakan pengalaman kita, kita dapat sampaikan bagaimana Tuhan menolong kita dalam setiap kesusahan yang kita lalui.
Sampaikanlah kabar sukacita itu! Ambil setiap kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk mengabarkan rasa sukacita yang kita alami bersama-Nya. Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 13:13-41
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 13:13-41
13 Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.
14 Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ.
15 Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: “Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!”
16 Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: “Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah!
17 Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu.
18 Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun.
19 Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka
20 selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel.
21 Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya.
22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku.
23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.
24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis.
25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak.
26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita.
27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat.
28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh.
29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur.
30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini.
32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita,
33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.
34 Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan Ia tidak akan diserahkan kembali kepada kebinasaan. Hal itu dinyatakan oleh Tuhan dalam firman ini: Aku akan menggenapi kepadamu janji-janji yang kudus yang dapat dipercayai, yang telah Kuberikan kepada Daud.
35 Sebab itu Ia mengatakan dalam mazmur yang lain: Engkau tidak akan membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
36 Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan.
37 Tetapi Yesus, yang dibangkitkan Allah, tidak demikian.
38 Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.
39 Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari hukum Musa.
40 Karena itu, waspadalah, supaya jangan berlaku atas kamu apa yang telah dikatakan dalam kitab nabi-nabi:
41 Ingatlah, hai kamu penghina-penghina, tercenganglah dan lenyaplah, sebab Aku melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu, suatu pekerjaan, yang tidak akan kamu percayai, jika diceriterakan kepadamu.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
