“Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati” (Kisah Para Rasul 10:42)

Sebagai seorang Kristen, kita sudah tidak asing dengan ayat: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat 28:19-20). Ini merupakan amanat terakhir Tuhan Yesus sebelum terangkat ke surga. Tuhan Yesus ingin agar murid-murid-Nya melakukan pemberitaan Injil, sehingga banyak orang dapat mendengarnya, percaya dan keselamatan.

Ketika itu, para murid masih belum terlalu memahami amanat ini. Tetapi setelah Petrus pergi ke rumah Kornelius dan melihat bahwa Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain, Rasul Petrus pun mulai memahami perkataan Tuhan Yesus, untuk menjadikan semua bangsa menjadi murid-Nya. Bahwa anugerah keselamatan telah terbuka bagi semua bangsa. 

Ketika berada di rumah Kornelius, saat itu bukan hanya Petrus saja yang menyaksikan peristiwa itu, tapi ada juga orang-orang Yahudi yang menyertai Petrus. Melihat dan mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah, mereka semua terkejut, karena ternyata Roh Kudus juga dicurahkan bagi bangsa lain. Inilah bagaimana Petrus telah mengambil bagian dalam menunaikan amanat Kristus untuk memberitakan Injil kepada semua bangsa. 

Bagaimana dengan kita? Sebagai orang Kristen yang bukan berasal dari keturunan Yahudi secara lahiriah, kita telah dipilih untuk mendapat bagian dalam karya keselamatan Allah. Tuhan Yesus juga telah mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada kita, sama seperti kepada Kornelius. Ini adalah sebuah berkat yang sangat besar.

Sebagai murid-murid Kristus, maka amanat Tuhan untuk memberitakan Injil keselamatan ini pun disampaikan kepada kita menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua. Dengan berkembangnya teknologi, pemberitaan Injil menjadi semakin mudah dilakukan. Dengan kita membagikan link ibadah kepada teman kita, atau membagikan ayat Alkitab yang membangun, ini adalah salah satu cara kita memberitakan Injil. Tuhan dapat menggerakkan hatinya sehingga orang tersebut mau datang kepada-Nya. 

Masih banyak orang di dunia ini yang belum mengenal Tuhan dan hidup dalam keputusasaan. Marilah kita menyampaikan kabar keselamatan kepada mereka, agar mereka juga dapat diselamatkan seperti kita. Jangan bersikap tidak peduli dan menganggap tugas ini bukanlah tugas saya. Inilah tugas kita! Jadi, mari kita bersama-sama melakukan tugas pemberitaan Injil ini. Kiranya semakin banyak orang yang percaya dan jiwanya dapat diselamatkan. Kiranya Tuhan Yesus menyertai kita di dalam perjalanan kita mengabarkan Injil. Haleluya!