SAUH BAGI JIWA
Kornelius atau Haman?
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 10:17-33
“Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus” (Kisah Para Rasul 10:25)
“Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus” (Kisah Para Rasul 10:25)
Kornelius adalah seorang perwira dari bangsa Romawi. Jadi secara status sosial, tentu saja ia lebih tinggi daripada Petrus, yang hanyalah seorang nelayan dari bangsa Yahudi. Tetapi walaupun Kornelius memiliki jabatan dan status sosial yang lebih tinggi dari Petrus, tetapi mari kita perhatikan bagaimana sikap Kornelius ketika ia bertemu dengan Petrus untuk pertama kalinya. Begitu Petrus datang, Kornelius langsung menyambut dan tersungkur di depan kakinya. Bahkan, ia sampai menyembah Petrus. Tetapi Petrus menegakkan dia, sambil menjelaskan bahwa dirinya hanyalah seorang manusia sama sepertinya. Sungguh sebuah sikap dari Kornelius yang menunjukkan bahwa dirinya begitu rendah hati. Kornelius sama sekali tidak memandang tinggi status ataupun kedudukannya.
Kornelius adalah seorang yang saleh dan takut akan Allah, ia tentu mengerti bahwa Allah tidak berkenan kepada orang yang tinggi hati melainkan berkenan kepada orang yang rendah hati. Ia juga memahami bahwa Petrus adalah seorang utusan Allah, sehingga ia menaruh rasa hormat kepada Petrus.
Karena kerendahan hati dan sikapnya yang saleh ini, membuat Allah melihatnya dan memberkatinya. Seperti yang dicatatkan dalam Kitab Amsal 22:4, “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan Tuhan adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” Maka Allah pun membukakan pintu dan menganugerahkan keselamatan kepada Kornelius dan keluarganya, melalui pemberitaan Injil Petrus. Anugerah keselamatan yang diberikan-Nya tepat seperti yang dijelaskan oleh Pemazmur, “Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan” (Mzm 149:4). Dan oleh kasih karunia Allah, Kornelius menjadi orang non-Yahudi pertama yang memperoleh anugerah keselamatan.
Berbeda sekali dengan Haman. Haman dikaruniai kebesaran oleh Raja Ahasyweros. Pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar. Tetapi ia menjadi tinggi hati. Ia menginginkan semua orang untuk berlutut dan sujud di hadapannya. Dan ketika Mordekhai tidak mau melakukannya, ia menjadi marah dan berikhtiar untuk membunuhnya, bahkan memusnahkan semua orang Yahudi. Hal ini dipandang jahat oleh Allah. Maka pada akhirnya, ia sendiri harus mati di tiang gantungan yang didirikannya untuk Mordekhai.
Walaupun Kornelius dan Haman sama-sama memiliki status dan kedudukan yang tinggi, tetapi apa yang dialami oleh Kornelius dan Haman berbanding terbalik. Kornelius memperoleh anugerah keselamatan yang tidak ternilai harganya, sedangkan Haman mendapatkan hukuman mati. Demikianlah Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.
Dari kedua tokoh ini, biarlah dapat menjadi bahan perenungan bagi kita dalam bersikap. Apakah kita mau menjadi seperti Kornelius yang rendah hati dan takut akan Allah, sehingga memperoleh berkat dari Tuhan? Atau, apakah kita mau menjadi seperti Haman yang tinggi hati dan selalu ingin dihormati, namun pada akhirnya dihukum oleh Tuhan? Tentu saja kita semua tidak ingin mendapat hukuman dari Allah. Oleh karena itu, biarlah kita mau belajar seperti Kornelius, menjadi orang yang rendah hati. Terlepas dari status, jabatan, kekayaan yang kita miliki, bagaimanapun dan siapa pun kita, jadilah orang yang rendah hati dan takut akan Allah.
Akhir kata, biarlah nasihat Rasul Paulus berikut ini dapat menjadi pengingat yang baik bagi kita untuk selalu bersikap rendah hati: “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran” (Kol 3:12). Haleluya!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 10:17-33
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 10:17-33
17 Petrus bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah dilihatnya itu. Sementara itu telah sampai di muka pintu orang-orang yang disuruh oleh Kornelius dan yang berusaha mengetahui di mana rumah Petrus.
18 Mereka memanggil seorang dan bertanya, apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang di rumah itu.
19 Dan ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: “Ada tiga orang mencari engkau.
20 Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari.”
21 Lalu turunlah Petrus ke bawah dan berkata kepada orang-orang itu: “Akulah yang kamu cari; apakah maksud kedatangan kamu?”
22 Jawab mereka: “Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah, dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan.”
23 Ia mempersilakan mereka untuk bermalam di situ. Keesokan harinya ia bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia.
24 Dan pada hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya berkumpul.
25 Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus.
26 Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: “Bangunlah, aku hanya manusia saja.”
27 Dan sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang berkumpul.
28 Ia berkata kepada mereka: “Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut orang najis atau tidak tahir.
29 Itulah sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari. Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku.”
30 Jawab Kornelius: “Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan
31 dan ia berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapan-Nya.
32 Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut.
33 Karena itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang. Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa yang ditugaskan Allah kepadamu.”
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
