SAUH BAGI JIWA
Apa Halangannya Jika Aku Dibaptis?
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 8:26-40
“Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: ”Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?”“ (Kisah Para Rasul 8:36)
“Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: ”Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?”“ (Kisah Para Rasul 8:36)
Proses dibaptisnya sida-sida dari Etiopia bisa dikatakan sangat cepat. Ia tidak melalui proses yang panjang dengan mengikuti syarat-syarat tertentu, seperti harus mengikuti kelas katekisasi, rajin beribadah, menunjukan sikap dan perilaku yang benar sebagai hasil pertobatan, dan sebagainya. Segera setelah selesai berdiskusi tentang apa yang dibaca dari kitab Yesaya, mereka menemukan sumber air dan Filipus membaptis sida-sida dari Etiopia itu di sana.
Muncul pertanyaan apakah benar proses baptisan sida-sida dari Etiopia itu sesederhana demikian? Tentu tidak. Sida-sida dari Etiopia itu sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya setelah beribadah di Yerusalem. Jarak Etiopia ke Yerusalem kurang lebih 2.500 kilometer, bahkan jika dilihat dari aplikasi Google Map diperkirakan jaraknya bisa mencapai 4.100 kilometer lebih. Ini bukanlah jarak yang dekat. Namun, sida-sida itu tetap pergi untuk beribadah kepada Tuhan.
Mengapa sida-sida dari Etiopia itu mau menempuh perjalanan yang demikian jauh dari kampung halamannya hanya untuk beribadah di Yerusalem? Tanpa pemahaman yang dalam tentang Tuhan yang benar dan yang harus disembah, rasanya tidak mungkin sida-sida itu melakukannya. Tuhan mengetahui isi hati sida-sida dari Etiopia tersebut sehingga Roh Allah mengutus Filipus untuk menemuinya. Setelah itu, Filipus membimbing dan mengajarkan secara rinci tentang Yesus Kristus seperti yang tercatat dalam kitab Yesaya.
Dari pemberitaan Injil oleh Filipus, sida-sida dari Etiopia itu memahami apa yang dimaksud dari nas firman Tuhan. Filipus menjelaskan siapa yang dimaksud sebagai domba yang dibawa ke pembantaian, domba kelu yang digunting bulunya, namun tidak membuka mulut-Nya, dan yang dalam kehinaan-Nya menjalani suatu hukuman. Filipus menerangkan siapa Dia dan asal usulnya. Tapi, Filipus bukan hanya menceritakan tentang siapa Yesus. Ia juga menceritakan tentang hal-hal yang dikerjakan Yesus dan apa yang dikehendaki-Nya supaya setiap orang bisa diselamatkan, termasuk pengajaran tentang baptisan air. Setelah mendengar penjelasan Filipus tersebut, sida-sida itu segera meminta untuk dibaptis ketika dia melihat ada kesempatan untuk dibaptis.
Pada hari ini, ketika kita menerima firman Allah dan memahaminya, mari kita juga membuat tekad untuk segera melakukannya. Dengan bersandarkan kepada Roh Kudus dan berlandaskan iman, kita dapat melaksanakan firman Tuhan tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita. Karena dengan pimpinan Roh Kudus dan iman Filipus serta sida-sida dari Etiopia itulah yang pada akhirnya tidak menghalanginya untuk dibaptis. Tuhan memberkati.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 8:26-40
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 8:26-40
Sida-sida dari tanah Etiopia
26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi.
27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
29 Lalu kata Roh kepada Filipus: “Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!”
30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: “Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?”
31 Jawabnya: “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: “Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?”
35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: “Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?”
37 (Sahut Filipus: “Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya: “Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.”)
38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
