SAUH BAGI JIWA
Pengaturan Tuhan
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 31 Mar 2024
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya“ (Pengkhotbah 3:1)
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya“ (Pengkhotbah 3:1)
Dalam sebuah permainan catur, dibutuhkan sebuah strategi dan kesabaran. Jika tidak dapat menguasai diri dan bertindak gegabah sehingga kita salah langkah, kemungkinan kita akan kalah dalam permainan catur tersebut. Sebaliknya, bila kita dapat mengatur strategi dan menguasai emosi kita, serta memikirkan terlebih dahulu dengan matang sebelum menggerakkan bidak-bidak catur, maka kita akan bisa mengalahkan lawan dan memenangkan permainan tersebut.
Layaknya permainan catur, demikianlah kehidupan kita di dunia ini. Untuk kita bisa mencapai garis akhir kehidupan, kita tidak boleh gegabah dalam bertindak demi mempertahankan iman kita kepada Tuhan. Dalam perjalanan iman, seringkali kita akan menemui berbagai macam rintangan yang memengaruhi iman kita. Ada kalanya kita mengalami kebahagiaan dan tawa, namun ada kalanya kesukaran dan tangisan (Pkh 2 :2-8). Bayangkan, jika dalam hidup ini kita hanya mengalami kebahagiaan. Apa yang akan terjadi terhadap iman kita? Iman kita tidak akan pernah bertumbuh sesuai dengan yang Tuhan inginkan, bahkan bisa jadi iman kita terus mengalami kemunduran. Jika kita terus mengalami kemunduran, bagaimana kita akan dapat menang dalam pertandingan iman ini?
Pengkhotbah 3:1 mencatatkan “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.” Demi mencapai garis akhir dan kita dapat mempertahankan iman, maka Tuhan izinkan kita mengalami berbagai macam ujian seperti kesukaran, kedukaan, dan hal-hal pahit lainnya.
Sebagai manusia, merupakan hal yang wajar ketika dihadapkan dengan masalah, kita menjadi takut dan kuatir. Kita ingin segera lepas dari permasalahan ini. Umumnya manusia akan menggunakan pikiran dan kemampuannya untuk lepas dari masalah. Tetapi sebagai manusia, kemampuan kita sangatlah terbatas. Tetapi sebagai umat Kristen, hendaklah ketika kita menghadapi masalah hidup, jangan bergantung pada kekuatan sendiri. Firman Tuhan memberitahukan kepada kita agar selalu mengandalkan kekuatan Tuhan, bukan bersandar pada pengertian sendiri (Ams 3:5).
Di dalam masa yang sukar ini, biarlah kita boleh semakin banyak lagi berdoa dan semakin berserah kepada Tuhan. Percaya akan maksud dan waktu Tuhan, karena segala sesuatu ada masanya dan itu semua Tuhan atur dengan sedemikian indah. Hanya tinggal kita mau belajar untuk percaya kepada waktu dan pengaturan Tuhan, karena Tuhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing. (Ams 16:4).
Percayalah, waktu Tuhan pasti yang terbaik!
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.