SAUH BAGI JIWA
Mencelakai Dengan Menghasut
Bacaan Alkitab Harian – Kisah Para Rasul 6:8-15
“Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah“ (Kisah Para Rasul 6:11)
“Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah“ (Kisah Para Rasul 6:11)
Menghasut adalah perbuatan mendorong, mengajak, atau membakar semangat orang supaya berbuat sesuatu. Bisa dengan sengaja membangkitkan hati orang supaya marah, melawan atau memberontak. Pada umumnya bertujuan untuk mencelakai orang lain.
Dalam Alkitab, kata “menghasut” juga dipergunakan dalam beberapa peristiwa. Ketika Tuhan Yesus diadili di depan Pilatus, terdapat seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan karena telah melakukan pembunuhan dan pemberontakan. Pada masa itu, telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya menurut permintaan orang banyak. Karena imam-imam kepala merasa dengki kepada Yesus. maka mereka menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskan. Sehingga orang banyak berteriak untuk menyalibkan Tuhan Yesus dan membebaskan Barabas. Hasutan itu membutakan orang banyak sehingga memilih seorang pembunuh untuk dibebaskan.
Ketika zaman rasul-rasul, peristiwa seperti demikian dialami pula oleh Stefanus. Stefanus adalah seorang yang penuh karunia dan kuasa Roh Kudus. Ia sering mengadakan tanda mujizat di antara orang banyak. Ketika bertanya jawab dengan Stefanus, beberapa orang Yahudi merasa tidak senang karena tidak sanggup melawan Roh hikmatNya yang menyertai Stefanus, sehingga mereka merasa tersaingi dan marah. Maka mulailah mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan bahwa “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah , menghina tempat kudus dan hukum Taurat“. Oleh karena hasutan itulah Stefanus disergap dan diseret ke hadapan Mahkamah Agama. Sampai pada akhirnya, Stefanus dilempari dengan batu. Sebelum meninggal, ia berlutut dan berseru dengan suara nyaring “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka“. Meskipun orang banyak mencelakainya dengan hasutan, namun ia tidak marah ataupun mengutuk. Sebaliknya, ia mengampuni dan tetap mengasihi sesamanya.
Dalam kehidupan ini, terkadang kita pun diperhadapkan pada berbagai jenis hasutan dari kedengkian orang-orang lain di sekitar kita: pembicaraan mencemooh, memutar-balikkan fakta, membeberkan keburukan atau kelemahan orang lain. Sehingga tanpa disadari, bila kita lengah, kita pun bisa terpancing hasutan sehingga akhirnya kita bisa turut mencelakai orang lain.
Terkadang, diri kita sendirilah yang terkena hasutan dari orang-orang yang jahat. Sebagian orang menyikapinya dengan mengurung diri, menyalahkan diri sendiri dan jatuh dalam keputus-asaan. Namun sebagian lagi, meskipun akibat dari hasutan tersebut membuatnya terpuruk, dengan kekuatan Roh Kudus, ia bisa bertahan dan tetap menjalani kehidupannya dengan baik. Meskipun keinginan untuk menyimpan dendam akibat sakit hati dan keinginan untuk membalas bisa saja muncul, saat kita memiliki kerinduan untuk menaati pengajaran Firman Tuhan, maka Roh Kudus membimbing dan memberikan kita kekuatan untuk melembutkan hati kita–menyerahkannya pada Tuhan sebagai Pihak yang memiliki hak untuk membalas–serta memampukan kita untuk dapat mengampuni!
Raja Daud dalam Mazmur 140 melukiskan orang-orang yang menghasut itu seperti ular yang menajamkan lidahnya. Bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Mereka seperti orang yang membentangkan tali-tali sebagai jaring dan menaruh perangkap di sepanjang jalan. Betapa sangat berbahayanya orang-orang yang ingin mencelakai, sehingga Daud memohon perlindungan Tuhan di dalam doanya: “Luputkanlah aku ya Tuhan daripada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan“
Demikianlah kehidupan kita tidak luput dari jerat dan bahaya. Karena itu, biarlah kita juga mau berdoa setiap harinya, memohon perlindungan dan penyertaan Tuhan. Seperti Tuhan Yesus juga mengajarkan kita untuk berdoa, kita pun mau mengucapkan doa Bapa Kami setiap harinya: “tetapi lepaskanlah kami daripada yang jahat, karena Engkaulah yang empunya kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.“ Amin.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Gerakan Membaca Alkitab
Kisah Para Rasul 6:8-15
Pelajari lebih mendalam tentang ayat bacaan hari ini
-
Kisah Para Rasul 6:8-15
Tuduhan terhadap Stefanus
8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.
9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini–anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria–bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,
10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.”
12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.
13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: “Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,
14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.”
15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?
