SAUH BAGI JIWA
Berpikir Berlebihan
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu“ (1 Petrus 5:7)
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu“ (1 Petrus 5:7)
Belakangan ini, topik mengenai kesehatan mental kerap kali menjadi topik pembahasan yang ramai dibicarakan. Ada berbagai macam tipe gangguan mental yang mungkin secara tidak sadar kita miliki, salah satunya adalah overthinking atau berpikir berlebihan. Overthinking adalah kecenderungan untuk terjebak dalam pemikiran berulang yang seringkali tidak produktif dan tidak konstruktif. Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan ini akan sering memikirkan situasi, masalah atau peristiwa dengan intensitas yang berlebihan.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor beragam. Mungkin karena pengalaman traumatis, perilaku perfeksionis, atau mempunyai perasaan tidak aman atau tidak yakin. Secara singkat, perilaku berpikir berlebihan ini akan membuat kita menjadi ragu dan ketakutan. Misalnya, ketika di malam hari sebelum tidur, pikiran kita mulai berputar dan mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di esok hari, bagaimana jika kita nanti kehilangan pekerjaan, dan yang lainnya. Padahal, semuanya itu belum tentu akan terjadi, tapi kita terus memikirkannya. Pada hari ini, apakah kita juga pernah mengalami hal ini? Jika ya, apakah kita tahu mengapa kita merasakan gangguan ini?
Meskipun telah dituliskan di atas bahwa ada berbagai macam alasan yang dapat melatarbelakangi gangguan ini, namun kita perlu menyelidiki apakah ini ada hubungannya dengan iman kerohanian kita. Apakah karena kekhawatiran kita mengenai masa depan yang berlebihan, muncul suatu sikap berpikir berlebihan ini?
Tuhan mengingatkan kepada kita dalam Matius 6:27, “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” Sebelumnya Tuhan juga mengingatkan agar kita tidak perlu khawatir akan hidup kita, akan apa yang hendak kita makan atau minum, akan tubuh kita, dan akan apa yang hendak kita pakai. Kekhawatiran tidak membuat hidup kita menjadi lebih panjang, malahan dapat membuat kesehatan mental kita menjadi terganggu.
Sebenarnya, Tuhan juga telah mengatur semuanya bagi kita. Kita hanya perlu menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada Tuhan, karena Dialah yang memelihara kita (1Ptr 5:7). ‘Memelihara’ mempunyai arti ‘menjaga dan merawat baik-baik’. Binatang dan tumbuh-tumbuhan saja Tuhan pelihara, apalagi kita, anak-anak-Nya yang berharga? Jadi, apalagi yang perlu kita khawatirkan? Kita hanya perlu berusaha sebaik mungkin dan kita serahkan kehidupan kita ke dalam tangan Tuhan.
Jika kita diperhadapkan dengan sebuah kesulitan, bersandarlah pada Tuhan dan yakinlah bahwa Dia akan menolong kita. Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita (1Kor 10:13), sehingga kita tidak perlu khawatir dan berpikir berlebihan. Serahkanlah pada Tuhan.
Sauh Bagi Jiwa Sebelumnya
Apakah sudah melakukan Mezbah Keluarga pada minggu ini?
-
- Durasi 60 menit dan waktu pelaksanaan bebas sesuai kesepakatan keluarga.
- Pembukaan:
- Dalam nama Tuhan Yesus mulai Mezbah Keluarga
- Doa dalam hati & menyanyikan 1 Lagu Kidung Rohani
- Membaca/ mendengarkan SBJ hari Sabtu/ Minggu.
- Sharing & diskusi keluarga:
- Apakah ayat atau bahan bacaan dalam seminggu yang paling berkesan.
- Adakah pengalaman rohani/ kesaksian pribadi yang berkenaan dengan bacaan yang berkesan.
- Adakah bagian bacaan yang tidak dimengerti? Jika diperlukan dapat ditanyakan kepada pendeta/ pembimbing rohani setempat.
- Apakah tantangan yang akan dihadapi dan bagaimana supaya dapat melakukan pengajaran dalam kehidupan sehari-hari.
- Penutup:
- Saling berbagi pokok doa keluarga dan gereja.
- Berlutut berdoa dan memohon kepenuhan Roh Kudus.