Suara Sejati
Penutup Itu Akhirnya Dibuka
“Sdri. Susi Irawan, Gereja cabang Jakarta”
Saya lahir di Jakarta. Keluarga saya menganut kepercayaan menyembah leluhur.
Pertama kali saya membaca Alkitab adalah saat saya menempuh jenjang SMP di sebuah sekolah Kristen di Pasar baru, Jakarta. Saya juga mengikuti persekutuan muda-mudi yang diadakan oleh sekolah di hari Minggu. Saya sangat suka mendengarkan lagu-lagu rohani yang dinyanyikan saat persekutuan.
Setahun kemudian, saya mendapat kesempatan untuk dapat bersekolah di luar negeri, di sebuah sekolah Anglican dan saya turut mengikuti persekutuan remaja Pantekosta.
Beberapa tahun kemudian saat saya kuliah, saya berpindah ke negara lain. Karena di universitas tempat saya belajar tidak ada kewajiban untuk mengikuti ibadah ataupun persekutuan, saya mencoba untuk mencari cabang persekutuan Pantekosta yang pernah saya ikuti sebelumnya.
Tetapi karena saya tidak mengenal siapapun di negara tersebut, saya tidak berhasil menemukannya.
Mama tahu kalau saya suka mengikuti persekutuan Kristen. Oleh karena itu, mama meminta kenalannya—yang tinggal di negara yang sama dengan tempat saya berkuliah—untuk mengajak saya ke gereja.
Lalu, kenalan mama tersebut mengajak saya untuk mengikuti kebaktian di True Jesus Church (TJC), bersama temannya yang adalah anggota jemaat TJC. Saya pun setuju untuk mencoba beribadah disana.
Setelah beberapa kali saya mengikuti kebaktian di sana, kenalan mama sudah tidak terlihat lagi di Gereja. Namun, saya tetap datang bersama teman kenalan mama yang anggota TJC itu.
Setelah beberapa bulan mengikuti kebaktian dan persekutuan pemuda di TJC, salah satu jemaat mengajak saya untuk mengikuti acara pentahbisan cabang TJC yang baru dibangun di luar kota.
Karena saya ingin tahu seperti apa acara yang dimaksudkan itu dan katanya akan memakan waktu sampai tiga hari, akhirnya saya memutuskan untuk ikut.
Belakangan saya baru tahu, ternyata sebelum acara pentahbisan Gereja yang diadakan di hari Minggu, selama dua hari sebelumnya diadakan Kebaktian Pekabaran Injil (KPI) dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Tidak heran, semuanya berjumlah tiga hari.
Pada hari pertama, saya sangat terkesan dengan isi khotbah dan memutuskan untuk berdoa puasa selama acara KPI dan KKR berlangsung.
Pada hari ketiga, saat saya berdoa, saya mendapat “penglihatan” yaitu: Saya melihat Yesus disalib. Hati saya sangat sedih melihat penderitaan Yesus dan tanpa bisa ditahan lagi saya pun menangis.
Tiba-tiba saya melihat cahaya terang menyinari saya, mulai dari kepala sampai ke pundak saya.
Tak lama kemudian, lidah saya mulai bergetar, mengucapkan bahasa yang tidak saya pahami. Namun herannya, hati saya penuh dengan sukacita.
Ternyata saya menerima Roh Kudus.
Setelah menerima Roh Kudus, saya sangat bersemangat mempelajari Alkitab. Saya merasa seakan-akan selama ini seperti ada lapisan kain yang menutupi rahasia kebenaran dalam Alkitab. Dan akhirnya kain penutup itu telah diangkat sehingga saya mulai dapat mengerti kebenaran yang ada di dalamnya.
Setelah beberapa bulan saya mengikuti katekisasi, atas dorongan pendeta dan jemaat TJC yang menemani saya ke Gereja, saya memutuskan untuk dibaptis.
Lulus kuliah, saya kembali ke Indonesia. Saya terkejut saat mengetahui bahwa TJC ternyata memiliki cabang di Jakarta, namanya Gereja Yesus Sejati (GYS), bahkan lokasinya dekat dengan rumah keluarga saya.
Saya sungguh bersyukur, karena setelah mengikuti kepercayaan lain dan aliran Kristen yang berbeda-beda, Tuhan Yesus akhirnya memimpin saya ke Gereja yang benar.
“Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, menurut Injil yang ku masyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman”—Roma 16:25-26
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin