Suara Sejati
Rindu RumahNya
Sdri. Deniawati Gunawan, Gereja cabang Tangerang
Dulu sebelum kami pindah ke Balikpapan, setiap Sabat kami sekeluarga pasti berada di gereja sepanjang hari. Karena sudah menjadi rutinitas, hal itu menjadi sangat biasa, seolah-olah tidak ada yang unik. Dengan kata lain, kami berhari Sabat hanyalah seperti kewajiban saja. Walaupun demikian, Tuhan tetap memberikan sukacita dan rohani saya tetap terjaga.
Waktu terus berlalu. Kami pun sekarang sudah pindah ke Balikpapan, kota tanpa Gereja Yesus Sejati. Sebelumnya, saya merasa tenang karena saya menikah dengan saudara seiman. Namun, menjalankan Sabat di gereja bersama-sama dengan para jemaat, jauh berbeda rasanya dibanding dengan memegang Sabat bersama suami di rumah.
Kebiasaan yang dahulu kadang saya rasakan sebagai beban, sekarang malah saya rindukan. Berhari Sabat di gereja terasa seperti tinggal kenangan.
Saya baru sadar dan merasakan kerinduan bahwa betapa nikmatnya berhari Sabat di gereja. Berbahagialah saudara-saudari yang tinggal di kota yang memiliki Gereja Yesus Sejati; karena dapat berhari Sabat bersama-sama dan merasakan berkat rohani yang telah Tuhan sediakan.
Di tempat tinggal kami yang baru, kami harus berjuang sekuat tenaga menjaga iman diri sendiri dan anak-anak, dan tetap berharap agar nama Tuhan dapat dimuliakan dimanapun kami berada dan agar rumah Tuhan dapat dibangun di segala tempat.
Kami juga ingin berterima kasih bagi teman-teman yang telah dan sedang mendoakan iman kami yang berada di tempat-tempat tanpa Gereja Yesus Sejati.
Apakah kami lapar dan haus akan Firman Tuhan? Tentu saja. Sebelumnya, setiap kali kami menemukan ayat Alkitab yang tidak kami mengerti, kami hanya bisa menyimpannya dalam hati, lalu setelah itu terlupakan begitu saja.
Tanpa disadari, tibalah masa pandemi. Saya dan suami seperti dibangunkan kembali dan mendapat banyak makanan rohani. Perlahan kami menata kembali kehidupan rohani.
Puji Tuhan! selama masa pandemi ini saya justru memiliki banyak kesempatan untuk bertanya dan belajar tentang Firman Tuhan melalui Persekutuan pemahaman Alkitab, doa pagi, doa malam dan grup WhatsApp Pemuda Berkeluarga.
Tetapi tetap saja, saya berharap semoga pandemi ini cepat berlalu dan saudara-saudari dapat kembali beribadah secara fisik di gereja. Apapun yang terjadi, tetaplah kita jalankan Sabat-Nya dan nikmati apa yang sudah Tuhan sediakan.
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan” (Matius 11:29-30).
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin