Suara Sejati
Tubuh Kecil dengan Tangisan Keras
Sdri. Katiyah, Gereja cabang Rungkut, Surabaya
Saya lahir di Kediri pada tahun 1968 dan dibaptis pada tahun 1986.
Saya akan menyaksikan tentang penyertaan dan pemeliharaan Tuhan Yesus dalam kehidupan saya dan anak pertama saya.
Pada tahun 1988, saya melahirkan anak pertama dalam usia kehamilan memasuki bulan ke-7. Anak saya lahir dengan berat 1,7 kg. Saat saya mau melahirkan, seorang bidan berkata, “Belum pernah seorang ibu melahirkan dengan perut sekecil itu. Pastilah anaknya meninggal.” Kata-kata itu selalu saya ingat. Dan karena kata-kata itu pulalah membuat saya bersandar penuh pada-Nya.
Puji Tuhan, anak pertama lahir. Anak kami, walaupun kecil tubuhnya, tangisannya keras. Namun, karena belum cukup umur, ia harus menerima perawatan khusus di rumah sakit selama 14 hari. Selama masa perawatan, saya seharian di rumah sakit. Datang di pagi hari, pulang di sore hari, dalam keadaan habis melahirkan. Pulang pergi dari tempat tinggal saya ke rumah sakit total sekitar 30 km.
Puji Tuhan Yesus, Dia selalu menyertai kami. Sepulang dari rumah sakit, saya merawat sendiri bayi bertubuh mungil itu. Karena kurang pengalaman, saya merawat bayi itu semampu saya dan dalam kondisi seadanya. Penderitaan dan kesusahan yang kami alami membuat kami sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan Yesus.
Setiap mau memandikan si kecil, saat semua peralatan mandi sudah siap, saya berlutut dan berdoa terlebih dahulu, seperti yang biasanya saya lakukan.
Saat itu, kami melakukan segala sesuatunya sendiri, tidak ada orang lain yang dapat diminta bantuan. Masa itu adalah masa yang sangat pahit bagi kami. Namun, saya tetap mengandalkan Tuhan Yesus dalam segala proses dan masalah. Dengan segala kerendahan hati, kami juga meminta jemaat untuk mendoakan kami. Saat ibadah bersama dengan anak-anak sejak mereka masih bayi, tidak lupa kami maju ke depan aula untuk berdoa.
Puji Tuhan Yesus, waktu begitu cepat berlalu, saya merasa baru saja kami melewati masa-masa itu. Ternyata 32 tahun sudah berlalu dan bayi kecil kami sudah bertumbuh besar dan memiliki seorang bayi. Tuhan Yesus sungguh amat baik. Kasih setia dan penyertaan-Nya tidak pernah berubah dahulu, sekarang dan selamanya.
Semoga kesaksian ini dapat menguatkan iman kita masing-masing. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, tak pernah lepas dari pengawasan-Nya. Selama kita tetap bersama-Nya, kita pasti dapat melewati setiap masalah. Secara akal sehat sepertinya tidak mungkin dilalui, tetapi bagi Tuhan Yesus, tiada yang mustahil. Tetap semangat! Tuhan Yesus menyertai kita semua.
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin