Suara Sejati
Keturunan Ilahi
Sdr Chandra Gunawan, Gereja cabang Samanhudi, Jakarta
Nama saya Chandra Gunawan, atau biasa dipanggil Lung-Lung, seorang jemaat Gereja Yesus Sejati Samanhudi.
Saya seorang tunanetra dan juga memiliki masalah dengan pendengaran. Mei Mei, istri saya, juga seorang tunanetra tetapi bisa mendengar secara normal.
Ketika masa pacaran dulu, Mei Mei masih bisa melihat walau dalam jarak yang terbatas sekali. Kalau kami berpergian, Mei Mei-lah yang menuntun saya.
Setelah menikah dan melahirkan putri tunggal kami, penglihatan Mei Mei kian menurun sampai akhirnya menjadi buta total.
Kini, kalau kami berpergian berdua, saya yang menuntun Mei Mei dengan tongkat putih di tangan saya yang lain.
Kondisi fisik kami memang penuh keterbatasan dan mungkin akan semakin terbatas. Sekalipun kondisi dan situasi terus berubah, tujuan hidup kami tetap sama, yaitu untuk memuliakan Tuhan dan membahagiakan sesama.
Putri kami bernama Grace, yang artinya anugerah. Setiap kali kami memanggil namanya, kami ingat dia adalah anugerah yang Tuhan titipkan kepada kami.
Sejak bayi, Grace sudah biasa ikut ke gereja, maka dia mengenal banyak hal mengenai Tuhan sejak kecil. Pada mulanya, Grace tidak mengira kedua orang tuanya adalah tunanetra, ditambah lagi saya yang memiliki keterbatasan dalam pendengaran.
Puji Tuhan, ketika ia sudah bisa memahami apa yang terjadi, ia bisa menerima kami apa adanya. Semua itu tak lepas dari pendidikan rohani yang Grace terima sejak dini.
Harapan kami, Grace bukan hanya terus bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih kepada Tuhan, tapi juga bisa menikmati kehidupan yang jauh lebih baik dari kami.
Demikianlah kami, pasangan disabilitas ini, mempersembahkan keturunan yang ilahi kepada Tuhan. Tuhan menghendaki agar anak-anak-Nya mencari pasangan yang seiman, bukan tanpa maksud.
Jika kita memiliki pasangan yang seiman, maka kita akan mempunyai tujuan hidup yang sama, yaitu memuliakan nama Tuhan, juga membahagiakan sesama. Dari pasangan yang seiman akan lahir dan tumbuh generasi baru yang rohani.
Maka sesungguhnya, kita yang memutuskan, membangun sebuah keluarga bersama pasangan yang seiman, kita pun menerima kepercayaan dari Tuhan untuk melahirkan keturunan yang ilahi, agar semakin bertambah jumlah anak-anak Perjanjian Sorgawi.
“Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya” (Maleakhi 2:15).
Segala Kemuliaan hanya bagi nama Tuhan Yesus
amin