Tempat Yang Lebih Aman
Dalam nama Tuhan Yesus bersaksi,
Nama saya Fery Kusuma, jemaat Gereja Yesus Sejati cabang Samanhudi, Jakarta.
Ritme Kerja
Sejak tahun 2012, saya bekerja di sebuah Rumah Sakit, bertugas di bagian infrastruktur IT. Karena pelayanan kesehatan beroperasi nonstop, 24 jam 7 hari, kami tidak mengenal libur. Sering sekali di hari Sabtu dan Minggu saya menerima panggilan mendadak dan harus datang saat tengah malam ataupun dini hari, dikarenakan hal darurat yang berhubungan dengan nyawa pasien.
Tantangan Karir
Saya awalnya tertarik dengan pekerjaan tersebut karena diajak membangun dari awal infrastruktur IT sebuah rumah sakit yang terdiri dari 9 lantai. Tentu menarik, ada tantangan sendiri saat menentukan Standard Network, Server, Security Firewall, Komputer, Printer, dan lain sebagainya. Tetapi 4 tahun kemudian, saya mulai jenuh. Sungguh lelah bekerja di Rumah Sakit. Pekerjaannya terasa berat. Selain itu, ada beban di hati saya karena secara tidak langsung berhubungan dengan nyawa pasien.
Jenuh dan Tertekan
Tim saya cuma terdiri dari tiga orang dan sangat melelahkan untuk menjaga jaringan IT sebuah Rumah Sakit. Saya pernah meminta tambahan tenaga baru, supaya bisa menjadi dua tim sehingga kami dapat bergantian shift kerjanya, seperti halnya tim perawat yang memiliki 3 shift kerja.
Tenaga Baru
Saya bawa beban ini dalam doa supaya ada tenaga baru dan kesehatan saya dapat tetap terjaga. Puji Tuhan, akhirnya saya diberikan tambahan tenaga baru, walaupun hanya satu orang saja. Hal ini saya syukuri. Saya lalu membuat tugas piket untuk malam hari, hari Sabtu, hari Minggu, dan hari libur agar kami dapat bergantian istirahat. Dengan demikian, stamina semua anggota tim tetap fit.
Memohon Bimbingan-Nya
Memang pekerja seperti kami berisiko tertular penyakit yang dimiliki pasien, bahkan berpotensi menularkan ke anggota keluarga. Saya merasa bimbang, lalu saya berdoa kepada Tuhan Yesus sambil memohon bimbingan-Nya apakah saya harus tetap bekerja di Rumah Sakit atau sebaiknya pindah pekerjaan. Namun, sampai tahun ke-8, doa saya seakan-akan masih belum dijawab.
Tawaran Pekerjaan
Di akhir tahun 2019, ada seorang kenalan menghubungi dan meminta saya untuk membantu infrastruktur IT di kantornya. Lalu saya berikan ide dan saran yang bisa dia terapkan. Namun, dia malah menawarkan saya untuk membantu proyek baru di kantornya. Saya lalu menjalani wawancara di tempatnya. Dalam waktu yang hampir bersamaan, saya pun mendapat tawaran kerja di tempat lain. Kali ini, saya sudah yakin sekali dan hati sudah mantap, bahwa inilah saatnya bagi saya untuk berhenti bekerja dari Rumah Sakit tersebut.
Pekerjaan Baru
Bulan Oktober 2019, saya dinyatakan diterima di perusahaan tersebut. Untuk mengajukan pengunduran diri dari Rumah Sakit, dibutuhkan waktu dua bulan. Saya melakukannya sesuai prosedur.
Pandemi
Awal tahun 2020, pandemi Covid-19 melanda. Saya pun takjub akan pengaturan Tuhan. Jika saya masih bekerja di Rumah Sakit, tentu resiko tertular covid dan menularkannya ke anggota keluarga sangat tinggi. Terlebih lagi, ada orang tua yang tinggal bersama di rumah saya. Sebelum pandemi terjadi, Tuhan telah mengatur dan memindahkan saya ke tempat yang lebih aman, baik untuk kesehatan saya dan juga keamanan anggota keluarga. Sungguh Tuhan Yesus amat baik.
Segala kemuliaan dan puji syukur hanya untuk Tuhan Yesus. Haleluya. Amin.