23. Yohanes Dikuasai Roh
Setelah memperkenalkan diri sebagai saudara dan sekutu para jemaat dalam kesusahan dan ketekunan menantikan Yesus, Yohanes melanjutkan kembali, “Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala” (Why. 1:10).
Melalui Roh
Alkitab versi bahasa Inggris New King James mencatatkan, “I was in the Spirit on the Lord’s Day” (terjemahan Indonesia: “Saya telah berada di dalam Roh saat hari Tuhan”). Sedangkan dalam bahasa Yunani, dicatatkan sebagai berikut: “ἐγενόμην ἐν πνεύματι…” (egenomin en pnefmati), yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai: “Saya telah berada dalam suatu kondisi— yang disebabkan oleh (melalui) Roh,” dengan kata preposisi ἐν merujuk pada cara yang menyebabkan Yohanes berada dalam suatu kondisi tersebut, yaitu melalui Roh.
Dalam Dunia Roh
Yohanes menuliskan bahawa ia berada pada hari Tuhan, dalam Roh – yaitu tubuh masuk ke dalam dunia Roh, sama seperti kata Paulus, ia diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga, entah di dalam tubuh atau di luar tubuh, ia tidak tahu (2Kor. 12:1-4); atau seperti Petrus, rohnya diliputi kuasa ilahi, tampak olehnya langit terbuka (Kis. 10:9-13); juga seperti Yehezkiel: “kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan RohNya dan menempatikan aku di tengah-tengah lembah” (Yeh. 37:1); kesemuanya itu dirasakan dalam samar-samar ketika dikuasai oleh Roh dan masuk ke dalam dunia Roh.
Oleh karena itu, apa yang dilihat dan didengar dalam dunia roh mempunyai lambang atau simbol, maka tidak boleh diartikan berdasarkan apa yang dilihat. Ketika dikuasai oleh Roh, nabi- nabi dan rasul-rasul masuk ke dalam dunia roh dan mendapat penglihatan, juga demikian adanya. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani (1Kor. 2:13-14). Jadi, perkataan “pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh”, kalau tidak ada pengenalan yang jelas, apabila pada titik tolak telah salah mengenalnya, maka dalam penafsiran terhadap seluruh kitab ini akan terdapat banyak kesalahan.
Pada hari Tuhan, tubuh Yohanes dikuasai oleh Roh dan masuk ke dalam dunia roh, bagaikan hadir pada hari Tuhan dan melihat hal-hal yang akan terjadi, yang dinyatakan sebelumnya. Yaitu hal-hal sekarang dan hal-hal yang harus terjadi kelak dinyatakan lebih dulu kepada Yohanes. Oleh karena itu dalam kitab ini, setiap ada petunjuk yang penting atau perubahan yang baik, Yohanes dikuasai dulu oleh Roh, dan di dalam Roh melihat dan mendengar kejadian itu. Seperti dalam 4:1,2; 17:3; 21:10, semuanya sama, dikuasai oleh Roh dan masuk ke dalam dunia roh, melihat dan mendengar di dalam dunia roh.
24. Pada Hari Tuhan
Kemudian, ayat 10 mencantumkan frase “pada hari Tuhan,” saat Yohanes dikuasai oleh Roh. Kebanyakan penafsir Kitab Wahyu menganggap bahwa “hari Tuhan” menunjukkan hari pertama dalam satu minggu, yaitu hari Minggu (1Kor. 16:2; Kis. 20:7). Tetapi aliran gereja tertentu menganggap bahwa hari itu adalah hari Sabat, dengan mengutip Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat (Mrk. 2:28). Kedua anggapan ini salah.
Hari Milik Tuhan
Jika tidak memiliki pengenalan yang baik tentang hari Tuhan, kitab ini tidak akan dipahami dengan baik. Dalam bahasa asalnya, “hari Tuhan” terdapat perbedaan bentuk tata bahasa. Versi bahasa Yunani berbunyi: “ἐν τῇ κυριακῇ ἡμέρᾳ” (en ti kiriaki imera), yang secara harfiah diterjemahkan menjadi: “pada hari itu, hari yang dimiliki / dipunyai oleh Tuhan.” Dan kata “Tuhan,” Yohanes justru menggunakan κυριακῇ (yang menjadi kepunyaan Tuhan)— kata adjektiva atau kata sifat, bukan κύριος (Tuhan, Tuan)—kata benda. Artinya, κυριακῇ sedang menerangkan kata benda ἡμέρᾳ (“hari”).
Hari Kristus Yesus
Saat ini kita belum memasuki hari Tuhan yang menakutkan itu, dan surat kepada tujuh jemaat termasuk pada masa sekarang, belum terdapat hal-hal serius yang muncul. Namun hari Tuhan maju berangsur-angsur tanpa manusia sadari. Seperti kata Tuhan, permulaan penderitaan dan kesukaran besar yang belum pernah terjadi dan tidak akan terjadi lagi, semuanya ada dalam masa penderitaan, yang pada mulanya orang-orang tidak menyadari ada hal-hal yang mengejutkan akan muncul.
Hari Tuhan adalah hari Kristus Yesus (Flp. 1:6, 2:16;
Hari Tuhan, hari Kristus Yesus, hari TUHAN, atau hanya dikatakan “hari itu”, semuanya menunjukkan hari Yesus akan datang. Saatnya penghakiman terhadap dunia dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang pertama-tama dihakimi. (Why. 2, 3) Jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? (1Ptr. 4:17)
25. Suata Suara yang Nyaring
Saat Yohanes dikuasai oleh Roh, ia berkata, “Aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala” (Why. 1:10). Suara itu berasal dari belakang Yohanes, menunjukkan pertanda hari yang kemudian, bukan mengenai hal- hal waktu itu yang dikatakan di bagian depan.
Seperti Bunyi Sangkakala
Frase “Suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala” menunjukkan suasana yang hebat, untuk menyatakan wibawa Allah yang agung. Setiap kali Allah mengumumkan atau memperingatkan hal yang penting, suasana yang hebat dan kewibawaan Allah yang agung selalu dinyatakan, seperti pada waktu mengumumkan Sepuluh Perintah Allah, bunyi sangkakala sangatlah keras (Kel. 19:16, 19, 20:18). Juga seperti meniup sangkakala untuk memperingatkan bahwa hari TUHAN sudah dekat (Yl. 2:1), dan juga meniup sangkakala untuk mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya (Mat. 24:31;
26. Apa yang Engkau Lihat
Dan suara nyaring yang seperti bunyi sangkakala tersebut berkata, “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab” (Why. 1:11). Perkataan ini menunjukkan bahwa di dalam penglihatan Allah memerintahkan Yohanes, supaya semua hal yang ia lihat, yaitu semua penglihatan di dalam kitab ini, harus dituliskan di dalam sebuah kitab, atau di dalam sebuah gulungan kitab, yang menunjukkan seluruh kitab Wahyu.
Lihat dan Tulis
Jika Yohanes tidak menuliskannya untuk disimpan, hanya menyampaikannya secara lisan, di kemudian hari pasti akan muncul banyak kitab palsu, dan naskah asli yang benar tidak akan diperoleh. Oleh sebab itu Allah memerintahkan Yohanes agar ia mencatat sembari menyaksikan, agar di kemudian hari tidak terjadi kesalahan. Hal ini membuktikan betapa berhati-hatinya penulisan kitab ini.
Tulis untuk Sampaikan
Tujuan penulisan kitab Wahyu adalah untuk disampaikan kepada tujuh jemaat, yaitu jemaat di Efesus dan yang lainnya. Ketujuh jemaat itu adalah jemaat yang ada pada waktu itu; namun, saat itu masih ada jemaat yang lainnya, seperti Miletus, Kolose dan sebagainya, semuanya berada di sekitarnya.
Lalu, mengapa hanya ketujuh jemaat itu yang dipilih? Karena keadaan ketujuh jemaat itu dengan tepat mewakili jemaat pada akhir zaman rasul-rasul, dan dapat melambangkan gereja rohani pada akhir zaman. Tujuh melambangkan kesempurnaan atau keseluruhan.
Perlambangan Rohani
Oleh karena itu, ketujuh jemaat itu melambangkan seluruh gereja rohani sekarang ini, bukan ditulis hanya untuk ketujuh jemaat waktu itu. Jika hanya terbatas pada ketujuh jemaat waktu itu, maka kitab Wahyu sudah lama telah kehilangan fungsinya, tidak dapat disebut sebagai kitab nubuat, juga tidak bernilai untuk diselidiki.
Atau dikatakan ketujuh jemaat melambangkan sejarah gereja tujuh zaman, dan menubuatkan perubahan gereja tiap-tiap zaman. Jika teori dibuat berdasarkan ini, maka sama sekali tidak ada hubungannya dengan kedatangan Kristus yang kedua, bukankah telah terlepas dari judul kitab Wahyu? Karena kitab Wahyu adalah kitab nubuat tentang kedatangan Yesus yang kedua, seluruh kitab ditulis untuk hal kedatangan Tuhan yang kedua.