Perlunya Keselamatan
Yesus berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya?” (Matius 16:26).
Mungkin Anda memiliki begitu banyak ambisi dan tujuan, atau mungkin Anda telah menjadi seorang jutawan. Namun tak satu pun dari harta ataupun prestasi Anda itu sama pentingnya dengan hidup Anda. Keselamatan adalah perkara hidup dan mati bukan hanya hidup ini saja tapi juga hidup yang akan datang. Hal Ini haruslah mendapatkan perhatian terbesar dalam hidup Anda karena dapat melepaskan Anda dari kematian yang kekal dan jahat. Kami ingin sekali berbagi bersama Anda sesuatu yang lebih penting dari pada memperoleh seluruh dunia ini.
Dosa Masuk ke dalam Dunia
Untuk menjaga kehidupan ciptaan-Nya, Allah menetapkan hukum-Nya untuk kita taati. Tapi Allah juga menciptakan manusia dengan kebebasan untuk memilih. Ia menghendaki manusia taat kepada-Nya dengan kerelaan dan bukan karena paksaan. Kita dapat memilih untuk taat kepada Allah ataupun berdosa terhadap-Nya.
Adam dan Hawa, manusia pertama yang diciptakan Allah, memilih untuk mendengarkan Iblis, sang penggoda. Mereka tidak taat kepada perintah yang diberikan Allah dan karenanya dosa masuk ke dalam dunia. Sejak itulah, manusia telah terperosok ke dalam suatu keadaan yang terpisahkan dari Allah. Walaupun manusia diciptakan untuk menjadi serupa dengan Allah. Walaupun manusia diciptakan untuk menjadi serupa dengan Allah, namun karena ketidaktaatannya, ia tidak lagi memiliki hidup kekal Allah dalam dirinya.
Sifat Dosa
Melalui dosa Adam, seluruh umat manusia telah dijual sebagai hamba dosa. Setiap orang yang dilahirkan setelah Adam, telah hidup dalam dosa di bawah kuasa Iblis. Paulus menjelaskan keputusasaan dalam memerangi sifat dosa dalam diri kita masing-masing: “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat” (Roma 7:18-19). Bahkan dengan niat yang terbaik untuk taat kepada Allah pun, kita tetap akan berdosa terhadap Allah karena kita berada di bawah kuasa dosa yang besar.
Pelanggaran
Namun kita tidak dapat menyalahkan semuanya pada sifat dosa kita karena kita, sama seperti Adam, seringkali dengan sadar memilih untuk tidak taat kepada Allah. Tindakan-tindakan kita menunjukkan bahwa kita pun adalah orang-orang berdosa, sama seperti Adam.
Seorang berdosa belum tentu seorang penjahat. Bahkan sebenarnya, sebagian besar orang berdosa adalah warga negara yang taat hukum. Tindakan kejahatan dilakukan terhadap manusia, tapi dosa dilakukan terhadap Allah. Ketika kita melanggar hukum Allah atau melangkah keluar batas, kita telah berdosa. Menurut hukum Allah, bila kita tidak menyembah Allah Pencipta kita dan tidak mengasihi-Nya dan melayani-Nya dengan segenap hati kita, kita telah berdosa. Bila kita membenci seseorang, kita telah berdosa. Bila kita memandang seorang perempuan dan mengingininya, kita telah berdosa. Bila kita tidak mengasihi orang lain seperti mengasihi diri sendiri, kita telah berdosa. (Ref.: lihat Ulangan 6:4, 5; Matius 5:21, 22, 27, 28, 22:37-39). Dan daftar ini akan bertambah terus.
Bila demikian, dapatkah seseorang menyatakan dir- inya tidak berdosa? … Seperti yang dikatakan Alkitab “karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Pelanggaran-pelanggaran kita membuktikan bahwa kita adalah orang-orang berdosa sejak kita dilahirkan.
Akibat Dari Dosa
Orang berdosa tidak memiliki damai sejahtera atau pun sukacita. Mereka telah dihukum mati oleh Allah. Semua orang harus mati secara jasmani dan meng- hadapi penghakiman Allah. Kenyataan bahwa tidak seorangpun pernah berhasil luput dari kematian, menunjukkan bahwa setiap orang berdosa. “Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa” (Roma 5:12).
Kita tidak memiliki pengharapan, kecuali penantian yang menakutkan akan hukuman kekal jiwa kita di neraka, “dimana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam” (Markus 9:48). Hukuman ini disebut kematian rohani atau kematian kedua.
Karena sifat dosa ini, kita tidak mungkin memiliki hidup kekal. Tanpa penyelamatan Allah, kita dan setiap manusia yang pernah hidup, secara rohani mati dalam dosa. Tidak ada kebaikan atau ketaatan sebesar apapun yang dapat menyelamatkan dari akhir hidup kita yang menakutkan. Untuk menyelamatkan jiwa kita dari hukuman yang kekal, satu-satunya jawaban adalah penyelamatan Allah.
Pekerjaan Kudus
Penjelmaan
Karena kasih-Nya pada anak-anak-Nya, Allah menjanjikan keselamatan bagi kita. Namun bila Allah mengabaikan segala dosa kita dan membawa kita ke sorga, berarti Ia menyangkal sifat-Nya sendiri yang benar dan adil. Hukum Allah untuk orang berdosa adalah kematian.
Untuk melepaskan umat manusia dari dosa, Allah harus mencari seseorang yang menggenapi seluruh perintah Allah dan tidak pernah berdosa. Hanya seo- rang yang tidak berdosa dapat menjadi perantara bagi dosa-dosa dunia. Tetapi tidak seorangpun yang dilahirkan dari Adam dapat bersih sempurna, karena seluruh dunia berada di dalam dosa “Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!” (Pengkhotbah 7:20). Karena itulah demi umat manusia, Allah sendiri harus menjadi manusia, untuk menggenapi persyaratan kebenaran ini. Manusia ini adalah Yesus yang dikandung oleh Roh Kudus dan dilahirkan oleh seorang dara.
Sebagai manusia, Yesus pun dicobai oleh iblis, namun Ia tidak berbuat dosa (Ibrani 4:15). Ia mengalami kelemahan, tapi Ia menang atas pencobaan. Melalui Adam, kita semua menjadi berdosa, namun melalui Yesus Kristus, kini kita dapat terlepas dari hukuman.
Penebusan
Siapapun yang berdosa terhadap Allah harus membayar sangsi atas dosa-dosanya. Berdasarkan hukum Allah seorang imam harus mengorbankan seekor binatang sebagai korban bagi Allah dan memercikkan darah binatang tersebut ke atas diri orang yang berdosa. Binatang tersebut akan menanggung pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan orang berdosa tersebut. Tapi darah binatang-binatang itu tidak dapat menghapuskan dosa. Itu hanyalah suatu bayangan dari domba korban yang sejati – Yesus Kristus. Yesus adalah “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29).
Ia adalah korban yang sempurna yang menampung segala dosa kita. Yesus, mewakili umat manusia, harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri sebagai tebusan. Yesus Kristus menebus kita dengan darah-Nya sendiri, yang dicurahkan di atas salib. Mereka yang percaya kepada Kristus, diselamatkan dari kuasa iblis dan menjadi milik Allah yang berharga.
Ditinggikan
Yesus bangkit dari kubur, menang atas maut. Ia telah ditinggikan setinggi-tingginya. “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah, Bapa!” (Filipi 2:9-11). Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, kita memiliki hidup yang kekal di dalam-Nya.
Kini Ia terus melakukan pekerjaan penyelamatan: Ia menghapus dosa kita saat kita menerima baptisan dalam nama-Nya; Ia membersihkan kita saat kita memohon pengampunan kepada-Nya; Ia juga mencurahkan Roh Kudus untuk menolong kita agar taat kepada Allah dan mengalahkan pencobaan. Suatu hari, Ia akan datang kembali untuk membawa kita, pulang ke rumah di sorga yang telah Ia sediakan.
Apa yang Harus Aku Lakukan Supaya Diselamatkan
Keselamatan kita adalah anugerah melalui iman. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri” (Efesus 2:8, 9). Kita tidak dapat mengusahakan jalan ke sorga, melalui perbuatan baik. Kita hanya dapat menerima anugerah keselamatan yang cuma-cuma, melalui iman kita kepada Yesus Kristus.
Karena hanya Allah satu-satunya yang dapat menyelamatkan kita melalui kasih karunia-Nya, maka kita harus menerima panggilan Allah dengan iman, agar kita diselamatkan. Ungkapkan iman ini yai- tu dengan percaya mengaku, bertobat dan taat.
Percaya dan Mengaku
“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan dan percaya dalam hatimu, bah- wa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati maka kamu akan diselamatkan” (Roma 10:9).
Beriman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah cara memperoleh keselamatan. Iman lebih dari hanya sekedar pengakuan hati. Iman berarti sepenuhnya menerima, percaya dan mempersembahkan diri kita kepada Kristus. Iman itu juga harus dapat terus bertahan di sepanjang hidup kita. Bila kita membuat komitmen seumur hidup dengan Juruselamat, Ia akan menyelamatkan kita seperti yang telah Ia janjikan.
Selain kita harus percaya dan mengakui bahwa Yesus adalah Juruselamat, kita juga harus percaya bahwa Alkitab yang memberikan kesaksian tentang Kristus adalah benar. Dan lagi, kita harus percaya kepada satu-satunya Gereja-Nya, tubuh Kristus, karena Kristus telah mengutus Gereja-Nya itu untuk mengabarkan Injil Keselamatan dan melaksanakan sakramen-sakramen untuk keselamatan. (Ref.: Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih terinci, silakan membaca booklet seri ini yang berjudul Alkitab dan Gereja).
Bertobat dan Taat
Pertobatan artinya berpaling kembali kepada Allah. Ini merupakan sikap yang penting dalam hal iman. Seorang berdosa yang telah bertobat, harus meninggalkan kehidupannya yang penuh dosa dan bertekad untuk taat pada firman Tuhan. Ia harus berjalan bersama Roh Kudus dan mengejar kekudusan dan kasih dalam hidupnya.
Ketaatan adalah praktek dari iman. Tanpa ketaatan, maka tindakan mengakui nama Tuhan hanyalah akan menjadi ibadah di bibir saja. Walaupun ketaatan itu sendiri bukanlah dasar keselamatan, ketaatan menunjukkan iman kita kepada Tuhan. Tuhan Yesus berkata kepada seorang anak muda yang bertanya bagaimana untuk memperoleh hidup kekal: “Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah” (Matius 19:17).
Menerima Sakramen
Beriman kepada Tuhan juga berarti menerima sakramen. Sakramen, termasuk di dalamnya adalah Baptisan, Basuh kaki dan Perjamuan Kudus, merupakan perintah khusus dari Tuhan kita yang memiliki khasiat penyelamatan dari Allah. Kristus mencuci bersih dosa kita dalam baptisan. Ia memberikan bagian bersama-Nya melalui basuh kaki. Dan Ia memberikan kita hidup-Nya melalui Perjamuan Kudus.
Tindakan-tindakan atau penggunaan unsur-unsur fisik dalam sakramen untuk keselamatan jiwa ini, tidak dapat dijelaskan oleh pikiran manusia. Tapi itu harus dilakukan sesuai dengan kata-kata Tuhan sendiri. Bila kita belum menerima sakramen-sakramen itu atau belum melakukannya menurut cara yang telah diajarkan dalam Alkitab, maka kita harus menerimanya sesuai firman Tuhan agar diselamatkan. (Ref.: Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih terinci, silakan membaca booklet seri ini yang berjudul Baptisan, Basuh Kaki dan Perjamuan Kudus).
Khasiat Keselamatan
Dibenarkan
Melalui pengorbanan dan kebangkitan Yesus Kristus, kita dibenarkan. “Membenarkan” berarti menyatakan seseorang benar atau tidak bersalah. Maknanya bertolak belakang dengan kata “menghukum”.
Kita adalah orang berdosa yang pantas dihukum. Namun bila kita dibaptis dalam Kristus melalui iman, kebenaran Kristus menjadi milik kita. Kita dibenarkan dengan cuma-cuma oleh karena pekerjaan penyelamatan Kristus. “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Roma 5:9). Kita akan dihindarkan dari dakwaan hukum Allah.
Saat kita gagal dan melakukan dosa dalam perjalanan hidup sebagai umat Kristen, Kristus tampil berbicara bagi kita. “Namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita …” (1 Yohanes 2:1, 2). Syukur kepada Allah atas Kristus yang terus menjadi pengantara bagi kita!
Diperdamaikan
Orang yang berdosa terus hidup dalam rasa bersalah dan takut karena mereka berada di bawah ancaman murka Allah. Namun melalui Tuhan kita Yesus Kristus, pengantara kita, kita dapat datang kepada Allah dengan yakin. “Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhiNya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya” (Kolose 1:21, 22). Setelah memperdamaikan diri kita dengan diri-Nya, Allah mencurahkan kasih, damai sejahtera, sukacita dan penghiburan-Nya ke dalam kehidupan kita.
Orang yang hidup berdamai dengan Allah akan hidup berdamai dengan orang lain. Mereka dapat mengasihi orang lain, tidak membenci. Mereka dapat memaafkan orang lain, tidak mendendam. Di gereja, jemaat yang berasal dari suku dan latar belakang sosial yang berbeda, dapat bersatu menjadi satu tubuh melalui darah Kristus. Pendamaian Kristus telah mewujudkan kedamaian dan keharmonisan kenyataan.
Kelahiran Kembali
Kelahiran kembali artinya dilahirkan kembali atau menerima suatu kehidupan yang baru. Kehidupan yang baru ini adalah perubahan dalam hidup kita sehari-hari dan juga hidup kekal bagi mereka yang percaya. “Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesung- guhnya yang baru sudah datang” (2 Korintus 5:17).
Kelahiran kembali dapat terjadi oleh Injil Keselamatan. “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal” (1 Petrus 1:23). Allah melalui Kristus dan janji-Nya telah memberikan nyawa-Nya kepada kita, orang-orang yang percaya.
Kelahiran kembali adalah melalui baptisan air dan Roh Kudus. Tuhan memberitahu Nikodemus. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yohanes 3:5). Melalui baptisan, Allah membangkitkan kita dari kematian rohani. Ia memberi kita Roh Kudus, untuk menciptakan ciptaan baru dalam diri kita. Sebab itu, kita yang telah dibaptis dapat menjalani suatu kehidupan yang telah diperbaharui kehidupan yang berkenan pada Tuhan.
Diangkat sebagai Anak
Ketika dahulu kita di dalam dosa, kita adalah orang-orang asing bagi keluarga Allah. Namun setelah kita percaya kepada Kristus, Allah telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya dan menjadikan kita bagian dalam keluarga-Nya, yaitu gereja. “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah” (Efesus 2:19).
Allah tidak hanya mengampuni kita, bahkan Ia menye- but kita sebagai milik-Nya. Ia pun memberi kita Roh Kudus sebagai bukti pengangkatan tersebut, karena “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:16).
Sebagai anak-anak dari Bapa yang di sorga, kita dapat menerima anugerah, damai sejahtera dan sebuah tempat dalam kerajaan-Nya. Kita memiliki hak atas warisan di sorga tersebut yang diberikan kepada semua orang yang meletakkan imannya dalam Kristus. Pada saat Kristus datang kembali, Allah juga akan mengubah tubuh roh sama seperti tubuh yang mulia dari Kristus yang telah bangkit.
Dikuduskan
Dikuduskan adalah tindakan memisahkan umat percaya dari yang lainnya, supaya sesuai dengan sifat Allah yang sempurna. Allah memanggil umat percaya keluar dari kegelapan kepada terang melalui darah Kristus dan memberi diri kita identitas baru sebagai warga sorgawi. Ia melepaskan kita dari cara hidup yang penuh dosa dan hampa dan membuat kita menjadi terang dalam dunia ini melalui perbuatan-perbuatan yang baik.
Selain memberikan identitas baru, oleh anugerah-Nya Allah terus memurnikan kita melalui firman-Nya dan Roh Kudusnya di sepanjang hidup kita. “Sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai” (2 Tesalonika 2:13). Bila kita selalu menguji pikiran, perkataan, tindakan dan tujuan kita dengan firman Allah dan mengejar kepenuhan Roh Kudus, Allah akan menjaga kita terpelihara sempurna, tidak bercacat pada saat kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus (1 Tesalonika 5:16-23).
Dimuliakan
Dengan kuasa Allah., kita akan menerima kemuliaan pada saat kedatangan Kristus. “Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya” (1 Yohanes 3:2).
Saat tubuh yang hina ini menjadi seperti tubuh Kristus yang mulia, keselamatan akan digenapi sepenuhnya. “karena kewargaan kita adalah di dalam sorga dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya” (Filipi 3:20-21).
Keselamatan Untuk Hari Ini
Keselamatan bukan hanya suatu pokok bahasan yang penting tapi sangat mendesak. Kelihatannya tidak apa-apa bila Anda berlambat-lambat untuk membuat keputusan, tapi bila berlama-lama juga berarti tetap tinggal di bawah murka dan hukuman Allah.
“Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu” (2 Korintus 6:2). Jangan tunggu hingga Anda meraih gelar Anda, selesai menikmati hidup atau pension dari karir Anda. Waktu tidak berada dalam tangan Anda. Bagaimana bila hari ini adalah hari terakhir bagi Anda? Allah telah memberi Anda hari ini, maka Anda bertanggung jawab atas keputusan Anda hari ini.
Berserulah kepada Tuhan Yesus sekarang, datang ke Gereja-Nya dan putuskannlah untuk berjalan di jalan keselamatan. Allah siap untuk menerima Anda “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; car- ilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” (Matius 7:7-8).