Suatu Kehidupan Baru Dapat Terjadi
Kita diciptakan untuk menjadi anak-anak Allah, namun kita telah menyangkal Bapa kita dengan menolak wewenang-Nya dan melanggar firman-Nya. Kita berusaha untuk mendapatkan kebahagiaan di luar Allah, Namun hanyalah mengalami kekecewaan dan kehampaan. Cara satu-satunya untuk menemukan arti dan kebahagiaan dalam hidup adalah dengan memperbaiki hubungan kita dengan Allah yang telah rusak. Hanya dengan adanya Allah dalam kehidupan kita, barulah kita dapat memperoleh sukacita, damai sejahtera dan rasa aman.
Bapa kita yang di sorga, dengan belas kasihan-Nya yang luar biasa, berjanji untuk menerima kita bila kita percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, bertobat dari segala dosa kita dan bertekad untuk kembali kepada Allah. Ia menawarkan untuk mengubah hidup kita dan memberi kita pengharapan hidup kekal.
Namun untuk memulihkan hubungan-Nya dengan kita, demi keadilan-Nya, Allah sendiri harus membayar harga bagi dosa-dosa kita. Karena itu, Ia datang ke dunia sebagai seorang manusia – Yesus Kristus dan membayar tebusan bagi dosa-dosa kita dengan menyerahkan nyawa-Nya di atas salib.
Darah Yesus yang tertumpah di atas salib, membatalkan hutang dosa kita, melepaskan kita dari hukuman neraka kekal yang menakutkan dan mempersatukan kita kembali dengan Allah. Untuk menjadi anak-anak Allah kembali dan menerima suatu kehidupan yang baru, kita harus percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita dan membiarkan darah-Nya menghapus dosa-dosa kita.
Allah telah menawarkan suatu cara perdamaian melalui kematian dan kebangkitan Yesus. Kita hanya perlu kembali kepada Allah dengan menerima penghapusan dosa dalam darah Yesus.
Air dan Darah
Bagaimana darah Yesus menghapus dosa-dosa kita? Bagaimana cara kita menerima pencucian dosa yang Allah kehendaki? Bagaimana mungkin kita benar-benar dicuci bersih oleh darah Kristus hari ini? Untuk mendapatkan jawabannya, kita harus kembali kepada salib.
Setelah Yesus mati di atas salib, “Seorang dari antara prajurit itu menikam lambungNya (Yesus) dengan tombak dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar dan ia tahu bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya” (Yohanes 19:34-35).
Yohanes, salah seorang murid Yesus, menyaksikan suatu mujizat di bawah salib – suatu aliran darah dan air! Sungguh mengherankan bahwa air dan darah dapat mengalir keluar dari seorang yang telah mati dan cukup banyak sehingga dapat dengan jelas dibedakan, saat dilihat dari suatu jarak tertentu. Karena itulah Yohanes perlu menegaskan bahwa ceritanya itu benar.
Mujizat ini penting karena Kristus mencurahkan darah-Nya bersama-sama dengan air dan karenanya Ia membuka suatu sumber air untuk penghapusan dosa. Peristiwa dalam sejarah ini menjadi dasar dari khasiat penghapusan dosa dalam baptisan, yang melibatkan unsur air. Darah yang mengalir dari salib dua ribu tahun lalu, masih mencuci bersih dosa pada hari ini dalam baptisan.
Air, Darah dan Roh Kudus
Yohanes yang menyaksikan mujizat darah dan air, menjelaskan arti dari apa yang dilihatnya. “Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh, Air dan Darah dan ketiganya adalah satu” (1Yohanes 5:6-8).
Baptisan adalah tempat dimana air dan darah hadir bersama-sama dibawah Roh Allah yang kekal. Roh Kudus adalah saksi yang membuat kesatuan ini terjadi, melampaui ruang dan waktu. Sehingga ketika seorang berdosa dibaptis di dalam air, ia sebenarnya dibaptis di dalam darah Kristus! Kehadiran darah Kristus dalam baptisan telah menyebabkan terjadinya banyak penglihatan dan mujizat pada saat baptisan.
Allah seringkali membuka mata orang, termasuk orang-orang yang lalu lalang dan orang-orang yang menjalankan baptisan, sehingga melihat penglihatan darah di dalam air. Ada juga yang melihat Tuhan Yesus di atas salib, darah-Nya tercurah mengalir ke tempat baptisan. Dan ada juga yang memperoleh kesembuhan ketika mereka dibaptis. Mujizat-mujizat ini menegaskan bahwa baptisan sungguh benar merupakan suatu tindakan penyelamatan Allah.
Dibersihkan Seluruhnya
Baptisan bukanlah penemuan manusia. Baptisan adalah suatu ketetapan Allah yang diperintahkan-Nya untuk kita terima. Yesus berjanji bahwa “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan” (Markus 16:16). Dalam baptisan, ada kuasa penghapusan dosa yang berkhasiat menyelamatkan.
Tindakan lahiriah baptisan, yang ditunjukkan oleh Yesus dan murid-murid-Nya adalah pergi ke air alam yang mengalir, kepala ditundukkan dan seluruh tubuh diselamkan ke dalam air. Baptisan juga harus dilakukan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Khasiat rohani dari baptisan yaitu jiwa kita dibersihkan oleh darah Kristus. Baptisan merupakan saat-saat kunci dalam pertobatanmu dimana darah Yesus akan berkhasiat pada diri Anda dan memulihkan hubungan Anda dengan Allah, membuat Anda menjadi anak-Nya kembali.
Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk dimaafkan. Allah siap mengampuni setiap orang yang berpaling pada-Nya dan memohon untuk dibersihkan dari dosa. Tapi Anda terlebih dulu harus menerima Yesus Kristus dan Injil Keselamatan-Nya, mengakui dosa-dosa Anda di hadapan Allah dan bertekad untuk mentaati firman-Nya.
Di dalam baptisanlah Anda datang ke hadapan Juruselamat Anda dengan beban dosa Anda yang berat. Pada saat Anda diselamkan ke dalam air, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, darah-Nya yang ditumpahkan di atas salib akan menutupi dan menghapus segala dosa Anda. Di sanalah, karena pengorbanan Yesus, Allah akan mengampuni setiap dosa yang telah Anda lakukan dalam hidup Anda.
Baptisan, bersama-sama dengan iman dan pertobatan diperlukan untuk pengampunan dosa. Karena alasan ini, Petrus, seorang murid Yesus memerintahkan umat percaya untuk dibaptis. “Bertobat lah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu” (Kisah Para Rasul 2:38).
Awal Dari Suatu Kehidupan yang Baru
Alkitab menyebut baptisan sebagai “permandian kelahiran kembali” karena baptisan merupakan suatu kelahiran kembali rohani dan awal dari suatu kehidupan baru (lihat Titus 3:5 dan Yohanes 3:5). Kehidupan yang baru ini dapat terjadi oleh karena Kristus telah mengalahkan kuasa dosa oleh kebangkitan-Nya.
Pada saat baptisan, ketika dosa-dosa Anda diampuni, suatu perubahan rohani terjadi – manusia yang penuh dosa mati dan dikuburkan dan dilahirkan kembali kepada suatu hidup kekal yang rohani. Darah Tuhan Yesus membawa kembali manusia rohani Anda kepada hidup.
“Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita” (Kolose 2:12, 13).
Pada saat Anda keluar dari air, Anda menjadi manusia baru yang telah terlepas dari hukuman dosa dan memiliki pengharapan hidup kekal.
Hidup Baru Dalam Kristus
Dalam baptisan, kita mengganti hidup kita yang penuh dosa dengan hidup Kristus. Karena itu setiap umat percaya yang dibaptis kini hidup dalam Kristus. Alkitab mengatakan tentang hal ini sebagai “mengenakan Kristus”. Tuhan Yesus menanggalkan pakaian kita yang kotor dan mengenakan sebuah jubah kebenaran pada kita, suatu kebenaran yang dihasilkan dari hidup-Nya yang sempurna dan tiada berdosa.
Jubah ini menutupi aib oleh karena dosa-dosa kita dan melindungi kita dari murka Allah yang adil. Kapan saja kita memohon ampun karena tidak dapat melakukan perintah Allah, Allah akan mengampuni kita oleh karena pengorbanan Yesus. Betapa besar kasih Kristus, hingga darah-Nya terus membersihkan dosa-dosa kita sampai kita tiba di sorga!
Bersama dengan hidup baru dalam Kristus terdapat berkat dan janji Allah yang indah. Kasih dan pimpinan-Nya menuntun kita setiap hari, bahkan melalui duka yang paling dalam sekalipun. Damai sejahtera dan sukacita-Nya senantiasa memenuhi hati kita, bahkan pada saat kita mengalami duka dan kesengsaraan.
Hidup menjadi penuh karena kita memeproleh jaminan sorga dan hidup kita memiliki suatu tujuan yang jelas. Kita dapat memandang jauh melampaui kubur gelap kepada suatu rumah kekal yang penuh kebahagiaan.
Hidup Baru Dalam Gereja
Darah Kristus tidak hanya membawa kita kepada Allah. Darah-Nya juga mempersatukan seluruh umat percaya. Ketika kita dibaptis, kita menjadi bagian dari rumah tanggal Allah, yang isinya adalah semua anak-anak Allah. Alkitab menyebut rumah tangga ini adalah tubuh Kristus atau gereja.
“Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak dan segala anggota itu, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua…telah dibaptis menjadi satu tubuh…” (1 Korintus 12:12, 13).
Kita harus menjalankan kehidupan yang baru dalam keluarga Allah. Kita harus saling berbagi segala sukacita dan dukacita kita, berkat dan penderitaan bersama-sama dengan anggota-anggota keluarga yang lain. Allah menghendaki kita hidup dalam suatu persekutuan rohani untuk belajar saling melayani dan memberi.
Pada saat kita datang berkumpul untuk beribadah kepada Allah dan saling memberi semangat, kita telah membuat hidup Kristus mengalir melalui persekutuan ini dan mengalir keluar ke dunia ini.
Mati Bagi Dosa, Hidup Bagi Kristus
Perubahan identitas yang terjadi di dalam baptisan harus juga menuntun kepada suatu perubahan dalam sikap dan gaya hidup. Paulus, seorang rasul Yesus, mengingatkan kita bahwa anugerah yang diberikan Allah dengan cuma-cuma tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk tetap tinggal dalam dosa.
“Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakh kita masih dapat hidup di dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, Bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematianNya? Dengan demikian kita dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru” (Roma 6:1-4)
Baptisan mengajarkan kita untuk mengatakan ‘tidak’ pada dosa dan ‘ya’ pada kehendak Allah. Dahulu kita adalah anak-anak yang memberontak dan berjalan di jalan kita sendiri. Tapi kehidupan yang kita jalankan setelah baptisan bukan lagi milik kita, melainkan milik Kristus. Kita harus hidup sebagai anak-anak yang taat dan bertekad untuk menjadi sempurna seperti Bapa kita yang di sorga.
Walaupun demikian, bukanlah dengan usaha sendiri hingga kita dapat hidup dengan kesempurnaan Allah. Dengan anugerah Allah dalam hidup kita, kita dapat memperoleh kekuatan atas kelemahan-kelemahan kita. Keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus kita dalah anugerah seumur hidup. Selama kita bertekad untuk taat kepada Allah, Ia akan terus mengubah hidup kita. Dengan membangun dan menjaga suatu hubungan saling percaya dengan Tuhan Yesus Kristus setelah dibaptis, kita dapat menyaksikan bagaimana Allah terus melakukan keajaiban-keajaiban dalam hidup kita.
Mengapa Biarkan Juruselamatmu Menunggu?
Sebesar apapun Allah mengasihi Anda dan seberapa indahpun keselamatan dari Kristus, kasih dan keselamatan ini hanya dapat Anda terima bila Anda mau bertobat dari dosa, menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan dibaptis dalam Kristus.
Ketika waktunya tiba bagi Anda untuk meninggalkan dunia ini dan menghadapi penghakiman Allah, apakah dosa Anda telah dilunasi? Itulah yang akan dipermasalahkan. Karena kita tidak tahu kapan saat itu akan tiba, kita harus memperhatikan panggilan yang penting ini.
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemuai, berserulah kepadaNya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yesaya 55:6, 7).
Iman yang sejati berarti berbuat sesuai dengan apa yang Anda percayai pada saat Anda me mahami firman Allah. Kebimbangan hanyalah bentuk ketidakpercayaan yang terselubung. Kristus telah melakukan segalanya. Anda tidak perlu menunggu hingga Anda cukup baik bagi Allah, karena tidak ada seorangpun dapat menjadi cukup baik bagi Allah tanpa pertolongan Kristus. Allah siap menerima Anda apa adanya, dengan segala kehancuran, keputusasaan dan kesengsaraanmu. Anda hanya perlu menentukan pilihan untuk menerima Tuhan dan anugerah hidup kekal yang diberikan-Nya dengan cuma-cuma.
Bapa kita yang pengasih dengan sabar sedang menunggumu kembali kepada-Nya. Mengapa masih tinggal dalam kenikmatan dosa yang hanya sekejap saja dan mematikan, padahal Bapamu yang pengasih sedang menantimu dengan tangan yang terbuka, siap menyambutmu masuk ke dalam kebebasan dan berkat di rumah-Nya? Jangan tolak Dia lagi. Kembalilah kepada Allah dan mulailah suatu kehidupan yang baru bersama-Nya hari ini.
“Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!” (Kisah Para Rasul 22:16).