Punya Riwayat Penyakit
Dalam nama Tuhan Yesus bersaksi,
Nama saya Hartini, jemaat Gereja Yesus Sejati Samanhudi, Jakarta Pusat.
Berawal dari Kanaan
Saat menempuh pendidikan di Sekolah Kanaan, saya mulai beribadah ke Gereja Yesus Sejati. Pada tahun 1996, saya dan dua kakak kandung dibaptis bersama. Tidak lama kemudian saya menerima Roh Kudus.
Satu Bahtera
Setelah itu, kami mendoakan orangtua kami yang saat itu beribadah di gereja lain, supaya juga dipimpin ke Gereja yang sama. Puji Tuhan, pada tahun 2012, mama akhirnya dibaptis juga di Gereja Yesus Sejati dan menerima Roh Kudus. Sungguh, kami satu keluarga bisa beribadah bersama adalah suatu kebahagiaan.
Berada di dalam satu Bahtera.
Riwayat Sakit Paru
Mama saya, Ha Goek Han, berusia 71 tahun. Sekian tahun yang lalu, paru-paru mama bermasalah. Kadang mengalami sesak nafas. Lalu mama menjalani pengobatan untuk paru-parunya. Ia harus mengonsumsi obat selama satu tahun.
Gejala Awal
Tanggal 6-Desember-2020, mama merasa badannya lemas. Sudah beberapa hari ia batuk-batuk dan suhu tubuhnya naik turun. Besoknya, kami berkonsultasi dengan dokter secara online. Mama baru sadar kalau indra penciumannya juga tidak berfungsi.
Harapan vs Kenyataan
Tentu kami tetap berharap dalam doa, supaya mama tidak tertular virus Covid-19. Apalagi usia mama yang sudah 71 tahun dan memiliki riwayat sakit paru. Hari Selasa, tanggal 8-Desember-2020, saya menemani mama menjalani Swab PCR test. Saat hasilnya keluar, mama dinyatakan positif, tertular Covid-19. Kami sekeluarga sangat terkejut dan sedih. Namun, kami hanya bisa kembali berdoa, memohon pertolongan Tuhan Yesus.
Mencari Barang Langka
Hasil pemeriksaan lanjutan, melalui darah dan rontgen, memang menunjukkan bahwa ada bercak putih pada paru-paru mama. Namun, karena kondisinya tidak parah, dokter menganjurkan mama menjalani isolasi mandiri di rumah. Pada hari ke-3, kami membawa mama ke Rumah Sakit karena kuatir keadaannya semakin memburuk dan mengalami sesak nafas.
Saat itu, kami begitu mengalami kesulitan di dalam mencari kamar rawat inap, seperti layaknya mencari barang langka. Semua Rumah Sakit mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kamar kosong, semua kamar sudah penuh terisi pasien.
Opname
Atas pengaturan Tuhan, akhirnya mama berhasil mendapatkan kamar, dan bisa dirawat di sebuah Rumah Sakit. Pada hari ke-10, hasil test Swab mama masih positif, paru-parunya belum bersih. Tetapi hasil CT scan dan cek darah menunjukkan perbaikan, sehingga dokter mengizinkan mama untuk pulang. Hanya saja, kami memutuskan supaya mama tetap dirawat di Rumah Sakit selama beberapa hari lagi.
Pulang
Hari ke-15, hasil Swab test tetap masih positif dan belum bersih. Namun, melihat kondisi mama sudah membaik, kami membawanya pulang serta menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Hari ke-28, lagi-lagi mama melakukan Swab test. Seperti sebelumnya, hasil masih menunjukkan tetap positif dan paru-parunya belum bersih.
Sembuh
Pada hari ke-31, saya menemani mama menjalani CT scan paru dan cek darah, karena hasil cek darah sebelumnya menunjukkan adanya pengentalan darah. Hasil cek menunjukkan bahwa kondisi mama sudah normal, tidak ada pengentalan darah. Hasil CT scan paru, juga menunjukkan bahwa kondisi mama sudah membaik.
Di hari ke-40, untuk yang kesekian kalinya, mama kembali menjalani Swab test. Puji Tuhan, akhirnya kali ini hasilnya negatif dan paru-paru mama sudah bersih dari virus Covid-19. Inilah kabar yang kami tunggu-tunggu selama sebulan lebih.
Hikmah
Saat menjalani masalah ini, banyak jemaat Gereja Yesus Sejati yang mendoakan dan memberikan perhatian. Sungguh, perbuatan tersebut sangat menguatkan keluarga kami yang sedang tertekan. Bersyukur pada Tuhan, saya dilindungi-Nya dan tidak tertular Covid, walaupun saya sangat sering bolak-balik ke Rumah Sakit menemani mama selama periode ini.
Segala kemuliaan dan puji syukur hanya bagi Tuhan Yesus. Haleluya. Amin.