SAUH BAGI JIWA

Sukacita Atas Kelahiran 

Bacaan Alkitab Harian –

Renungan Tanggal: 30 May 2025

Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya

(Lukas 1:76)

Di dalam dunia, ada begitu banyak hal yang dapat membuat kita merasakan sukacita: masuk sekolah favorit, lolos ujian masuk universitas impian, mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, dan lain-lainnya. Ketika kita mempunyai sebuah keinginan atau impian, mungkin hal itu tidak bisa kita dapatkan secara instan. Kita harus melakukan usaha-usaha serta memanjatkan doa.

Hal serupa terjadi kepada satu keluarga yang taat dan hidup takut akan Tuhan, yaitu keluarga Imam Zakharia. Saat itu, ia dan istrinya telah lanjut usianya, tapi mereka berdua belum mempunyai anak. Ia dan istrinya telah berusaha dan tidak lupa berdoa untuk memohonkan seorang anak kepada Tuhan–sebab saat itu, tidak memiliki anak adalah sebuah aib (Luk. 1:25).

Betapa sukacita menyelimuti keluarga Imam Zakharia ketika akhirnya Tuhan mengabulkan doa mereka dengan mengaruniakan seorang anak. Berita sukacita ini disampaikan melalui malaikat Tuhan, ketika Imam Zakharia sedang menjalankan tugasnya.

Pada awalnya, ia tidak percaya akan berita baik itu, karena menurut kacamata manusia, sangatlah mustahil untuk bisa memiliki seorang anak di usia tua. Oleh karena ketidakpercayaannya ini, Imam Zakharia menjadi bisu sampai hari kelahiran anaknya. Dan ketika anak itu lahir, ia diberi nama Yohanes sesuai dengan pesan yang disampaikan malaikat. Setelah itu, Imam Zakharia dapat kembali berbicara dan ia memuji Allah.

Dalam posisi sebagai orang tua, sukacita tak terkatakan ketika melihat anak dapat terlahir di dalam dunia. Namun, kita tidak berhenti bersukacita ketika melihat anak lahir, melainkan saat melihat proses pertumbuhan anak tersebut. Sukacita semakin bertambah ketika sang anak bertumbuh menjadi seorang dewasa yang sukses dalam kehidupan dunia, serta dalam kehidupan rohaninya. Sehingga, mari kita senantiasa mendukung anak-anak kita–tidak hanya dalam pertumbuhan jasmaninya, tapi juga dalam kerohaniannya. Seperti contohnya mendukung anak untuk terlibat dalam pelayanan di gereja, sama seperti Yohanes yang melayani dan kelak akan menjadi pembuka jalan bagi Tuhan.

Teladan dari Imam Zakharia yang patut kita contoh adalah tidak hanya merasa sukacita terhadap kelahiran anaknya, namun juga mendukung pelayanan anaknya hingga dapat dipakai untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Kelak kita akan begitu sukacita ketika melihat anak-anak yang dititipkan Tuhan dapat menjadi alat bagi-Nya, sehingga membawa ketentraman kepada kita di masa tua. Firman Tuhan juga mengatakan, “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu” (Ams 29:17).

Kiranya Tuhan Yesus memampukan kita untuk senantiasa bersyukur atas kelahiran anak kita. Kiranya kita juga dimampukan untuk mendidik anak kita untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Haleluya!

  • Nyanyian pujian Zakharia

    Lukas 1:67-80

    67 Dan Zakharia, ayahnya, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya:

    68 ”Terpujilah Tuhan, Allah Israel,

    sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,

    69 Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita

    di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,

    70 – seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala

    oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus –

    71 untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita

    dan dari tangan semua orang yang membenci kita,

    72 untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita

    dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,

    73 yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,

    74 supaya kita, terlepas dari tangan musuh,

    dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,

    75 dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

    76 Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi;

    karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,

    77 untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka,

    78 oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita,

    dengan mana Ia akan melawat kita,

    Surya pagi dari tempat yang tinggi,

    79 untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

    80 Adapun anak itu bertambah besar dan makin kuat rohnya. Dan ia tinggal di padang gurun sampai kepada hari ia harus menampakkan diri kepada Israel.

Apakah Anda sudah membaca Alkitab hari ini?

bible-2167778_1920