SAUH BAGI JIWA
“Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.” (1 Korintus 4:9)
“Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.” (1 Korintus 4:9)
Zaman gereja rasul adalah zaman ketika kerajaan Romawi menjajah orang Yahudi. Hiburan untuk raja dan para bangsawan serta rakyat Romawi saat itu adalah menyaksikan tontonan pertarungan hidup dan mati para gladiator di arena, mereka adalah para budak atau tawanan perang yang telah dilatih untuk bertarung. Dan ronde final dari permainan kompetitif yang sangat kejam dan liar ini adalah menempatkan tawanan yang telah dijatuhi hukuman mati ke dalam arena sehingga mereka dapat bertarung melawan binatang buas, pertarungan berhenti ketika mereka telah mati oleh binatang buas itu.
Orang-orang Kristen pada waktu itu menerima aniaya oleh karena iman kepercayaannya, orang Romawi seringkali menangkap dan menempatkan mereka di arena, sehingga mereka menjadi martir yang mati oleh terkaman singa. Oleh karena itu, Paulus mengatakan Allah memberikan kepada rasul tempat yang paling rendah sama seperti tontonan pertarungan ronde terakhir di arena permainan gladiator. Ketika mereka menjadi tawanan karena iman kepercayaannya, mereka dibawa ke arena untuk melakukan pertunjukan kematian sebagai seorang martir dan ditonton oleh dunia serta para malaikat, maka sejak saat itu juga ada mahkota kehidupan yang tersimpan bagi mereka.
Saat ini, orang Kristen hidup di zaman kebebasan dan demokrasi, berbeda dengan para rasul yang harus mati sebagai seorang martir karena iman. Tontonan yang sekarang ini kita tunjukkan bagi dunia dan para malaikat adalah pergumulan melawan dosa. Dan dalam melakukannya kita tidak perlu sampai mencucurkan darah (Ibrani 12: 4). Bila dibandingkan dengan saat ini, tentu saja saat ini lebih mudah. Namun bagaimana kita dapat berperan dengan baik dalam tontonan yang lebih mudah ini?
Tuhan telah menetapkan di negara mana kita dilahirkan, dalam ras apa, jenis kelamin apa, dan siapa yang menjadi orang tua kita. Akan tetapi bagaimana kita menyelesaikan peran kita di dalam dunia tergantung pada diri kita sendiri. Apakah kita akan memainkan peran seorang yang mengejar keadilan atau kemunafikan? Apakah kita ingin memainkan peran seorang yang jujur atau pembohong? Apakah kita ingin memainkan peran seorang yang taat atau seorang pemberontak? Apakah kita ingin memainkan peran seorang yang rela berkorban atau seorang yang mementingkan keuntungan diri sendiri? Apakah kita ingin memainkan peran seorang yang menyenangkan manusia atau menyenangkan Tuhan? Pilihan ada di tangan kita. Hanya, janganlah lupa bahwa ketika tontonan ini berakhir, maka tiba saatnya untuk berdiri di depan panggung pengadilan menghadap penghakiman Allah.
Bagaimana hari ini engkau akan memainkan peranmu?
“Arena of Nîmes, France” by Jorge Lascar is licensed under CC BY