SAUH BAGI JIWA
“Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”
(2 Petrus 3:18)
“Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.”
(2 Petrus 3:18)
Kupu-kupu merupakan salah satu serangga yang memiliki bentuk sayap yang indah dan berwarna-warni. Kupu-kupu juga seringkali ditemui di taman dan hinggap pada bunga. Kupu-kupu adalah serangga yang tergolong serangga bersayap sisik. Namun, ternyata dibalik indahnya sayap kupu-kupu itu, ada proses di mana kupu-kupu berkembang dari bentuk yang tidak menarik. Pada proses pertumbuhannya, kupu-kupu mengalami beberapa kali perubahan bentuk fisik akibat pertumbuhan sel yang dikenal dengan istilah metamorfosis. Metamorfosis kupu-kupu merupakan metamorfosis yang sempurna karena memiliki perbedaan bentuk yang sangat signifikan, yaitu dari telur, larva, kepompong, dan kemudian menjadi kupu-kupu. Metamorfosis dari ulat menjadi kupu-kupu terjadi selama ia menjadi kepompong. Selama tahap ini, tubuh lama ulat mati dan membentuk tubuh baru di dalam kepompong. Perlu diketahui juga bahwa proses metamorfosis kupu-kupu ini memerlukan waktu berhari-hari.
Kehidupan rohani kita juga harus ada perubahan. Iman kita harus bertumbuh dari bayi rohani menjadi orang yang dewasa rohani. Ketika kita baru percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptis, kita masih merupakan bayi-bayi rohani. Biasanya pada tahap ini hasrat untuk lebih mengenal Tuhan itu besar. Kita rajin membaca dan menyelidiki Alkitab. Kita ingin tahu lebih banyak tentang Yesus dan ajaran-ajaran-Nya. Kita senantiasa ingin mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun, karena masih merupakan bayi-bayi rohani, biasanya kita tidak bisa menerima makanan yang keras, melainkan hanya susu. Artinya, kita tidak bisa menerima firman yang keras. Kita ingin membaca dan mendengar firman yang dapat memberikan sukacita dan menyenangkan hati.
Ketika iman kita bertumbuh, kita akan berubah lagi dari bayi menjadi kanak-kanak. Ciri iman kanak-kanak adalah percaya pada janji-janji Tuhan dan sangat mengandalkan Tuhan. Namun ketika ada masalah atau doanya tidak terjawab akan mudah menjauh, bahkan mungkin meninggalkan Tuhan.
Baik iman yang seperti masih bayi maupun iman yang kekanak-kanakan merupakan iman yang tidak tahan uji, mudah berubah. Tuhan menghendaki kita menjadi dewasa dalam iman. Orang yang memiliki iman yang dewasa dapat menerima makanan yang keras, misalnya berupa nasihat atau teguran melalui firman. Mereka juga senantiasa memperbaharui pikiran, sehingga bisa membedakan dan memahami kehendak Tuhan dalam kehidupan mereka, serta berusaha untuk melakukannya. Karena mereka telah memiliki banyak pengetahuan tentang Allah dan firman-Nya, maka seharusnya mereka juga bisa mengajar atau menasihati orang lain.
Sama seperti metamorfosis kupu-kupu yang memerlukan proses waktu, iman kita pun demikian. Iman yang dewasa tidak dapat diperoleh dalam waktu yang singkat. Semuanya memerlukan proses. Dan proses itu seringkali menyakitkan. Kita harus mematikan manusia lama kita, yaitu menanggalkan perbuatan-perbuatan dosa, hawa nafsu, serta keinginan dunia. Semakin kita bertekun dalam pengenalan akan firman dan dalam persekutuan dengan Tuhan, proses pertumbuhan tersebut akan semakin cepat.
Jika kita berhasil melakukannya, maka kita akan menjadi manusia baru yang sempurna, yang kudus, dan tak bercacat. Sama seperti kupu-kupu yang berubah dari telur yang tidak menarik menjadi seekor kupu-kupu yang memiliki warna-warni yang indah, kita pun akan berubah dari seorang manusia yang hina dan penuh dosa, menjadi anak Allah yang kudus dan sempurna.
Kiranya kita mau berjuang untuk bisa sampai pada tahap iman seperti ini. Majulah terus! Jangan berhenti di tengah jalan.