SAUH BAGI JIWA
“TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.” (Mzm. 5:4)
“TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.” (Mzm. 5:4)
Setelah istirahat satu malam, bagi setiap orang pagi hari adalah waktu di mana otaknya paling jernih, semangatnya paling penuh, kekuatan fisiknya paling prima, dan perasaannya paling nyaman. Bila kita dapat menggunakan waktu pagi yang demikian indah untuk menghadap Tuhan, kita percaya satu hari penuh berikutnya kita akan disertai dengan kekuatan surgawi yang luar biasa!
Waktu pagi adalah saat paling baik untuk berjumpa dengan Tuhan! Tiap pagi kita menghadap Dia diiringi puji syukur, sambil membawa seluruh kesusahan, beban berat, masalah yang belum terselesaikan, urusan yang mau dikerjakan, kita serahkan kepada-Nya, maka pastilah kita akan mendapat damai sejahtera yang tidak terduga, dan Tuhan akan pimpin kita melalui jalan hidup yang sibuk dan serba kekurangan.
Setiap pagi setelah bangun tidur, kita pertama-tama menghadap Tuhan, berdoa mencurahkan isi hati kita, setelah itu kita membaca Alkitab dan merenungkannya, sesudah itu kita menemui keluarga kita dan dunia luar.
Bila setiap malam kita dapat mempersiapkan lebih dahulu semua urusan yang akan kita lakukan esok, maka waktu pagi hari kita akan punya cukup waktu untuk menyempurnakan rohani, untuk memenuhi rohani kita dengan air hidup, setelah itu baru kita siapkan makan pagi dan urusan-urusan lainnya, maka kita akan dapat menyongsong satu hari yang baru dengan gembira, sanggup menangani semua urusan dengan mantap.
Adalah penting sekali kita sebagai umat Kristen mempunyai kebiasaan baik di waktu pagi. Jika Anda belum punya kebiasaan demikian, cobalah! Setiap hari sebelum berangkat bekerja, jangan buka telepon genggam lebih dulu, jangan lakukan pekerjaan apa pun lebih dulu, melainkan berdoa lebih dulu kepada Tuhan. Nikmatilah persekutuan roh dengan Tuhan, maka Anda pasti akan mendapat satu hari yang berbahagia.
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” (Mrk. 1:35). Ini adalah teladan baik Tuhan bagi kita. Kalau Tuhan Yesus sendiri mempunyai kebiasaan doa pagi ini, bagaimana kita boleh tidak biasa doa pagi? Kiranya: “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” (Yes. 50:4). Demikian juga, “Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya! Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh, sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.” (Mzm. 143:8)
Banyak sekali umat Kristen yang rohaninya berkelimpahan, yang imannya teguh, yang banyak berkorban untuk Kerajaan Allah, mereka setiap pagi pasti pertama-tama berlutut berdoa kepada Tuhan!